Share

Bab 12

Aku berusaha tarik napas dan memutuskan untuk tidak gegabah. Jangan sampai mempermalukan diri sendiri di hadapan umum. Jika aku marah, itu artinya aku menjatuhkan harga diri sendiri. Seharusnya balas saja nanti dengan cara elegan.

"Aku nggak tahu kalau kamu dan papamu sekarang sesukses ini, aku salut," ucap Mas Dimas lagi.

"Ya, setelah aku sudah kaya raya kini banyak lelaki yang mendekati, termasuk kamu," celetuk wanita yang itu.

"Bukan aku orangnya, kita kan ketemu secara tidak sengaja, artinya itu adalah jodoh, bukan aku yang mendekatimu tapi Tuhan langsung," sahut Mas Dimas.

Dulu juga Mas Dimas meyakinkan aku seperti itu, bilang bahwa kami adalah jodoh makanya dipertemukan oleh alam. Kenyataannya, setelah menikah, dia terang-terangan mengatakan bahwa aku tidak pantas bersanding dengannya.

"Ya udah yuk, kita ke kamar! Aku sudah lama nih nggak___" Aku mendengar wanita itu becanda dengan suamiku saat dia memotong pembicaraannya. Gelak tawa seakan memperlihatkan bahwa Mas Dimas memang t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status