Beranda / Romansa / Jerat Ambisi Penguasa Kejam / Playa De La Fontainilla

Share

Playa De La Fontainilla

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 08:28:22

Keesokan harinya ...

"Kenapa kamu tidak memakai baby sitter untuk membantumu mengurus Edson?" tanya Azalea.

Ia dan Halwa tengah menyusuri Playa De La Fontainilla, pantai utama yang paling populer di Marbella, karena membentang di sepanjang sisi selatan kota. Tempat wisata favorit turis mancanegara dengan berbagai macam kegiatan yang patut dicoba, seperti berjemur baik di sun lounger maupun di atas pasir langsung dengan alas seadanya, menyewa shower, beragam olahraga air dan kegiatan lainnya.

Di sekitar pantai terdapat bar, kafe, restoran yang menarik dan menyuguhkan berbagai makanan lezat, bahkan terdapat hidangan makanan India. Tapi seafood adalah makanan terlezat di sana, yang menjadi kuliner favorit para pelancong.

Azalea dan Halwa menyusuri tepian pantai itu dengan kaki kaki tel4njang mereka, membiarkan ombak yang mencapai bibir pantai membasahi kaki mereka. Sengaja Halwa memilih pantai ini karena tidak terlalu jauh dari Villa Victor.

<
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
madul
kok blm uodate kak?
goodnovel comment avatar
madul
smg halwa membuka hati menrima victor,,,biar nyesek si edzhar..lnjut thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Terlambat Menyadari Perasaanku

    Victor memeluk erat Lilian dan wanita itu balas memeluknya, entah kenapa rasanya begitu tepat berada di dalam dekapan hangat Lilian, seolah ia telah kembali ke rumahnya. "Aku juga mencintaimu, Lian ... " aku Victor dan isakan Lilian seketika terhenti, ia menjauhkan badannya untuk menatap pria itu, "Benarkah? Apa aku yang salah dengar?" tanyanya ragu-ragu. Victor mengulas senyum terbaiknya, senyum yang selama ini membuat Lilian tergila-gila padanya, "Ya, aku mencintaimu, Lian ... Dan jangan tanya sejak kapan, karena akupun tidak mengetahuinya," jawabnya dengan lembut. "Kamu ... Tidak mengatakan itu hanya demi bisa membawaku pergi dari tempat ini, Kan? Karena aku tetap tidak akan pergi denganmu meski ribuan kali kamu mengatakan itu untuk membujukku!" "Ya Tuhan tidak Lian ... Aku sungguh-sungguh mencintaimu. Kalau tidak, aku tidak akan mau repot-repot menculikmu

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Mencintaimu, Lian

    "Jadi kau berniat untuk menculik Lilian?" tanya Levin, ia dan Ethan sampai secara bersamaan di rumah Edzhar, sementara Aaron dan Andre tidak bisa datang karena satu dan lain hal. "Yaa ... Apa kalian ingat jalan rahasia yang sering kita lewati dulu saat sedang mengendap-endap keluar dari kastil di tengah malam?" tanya Victor, Levin, Ethan dan Edzhar mengangguk serempak, "KIta bisa melewati jalan itu untuk sampai ke kamarku, baru kita menyusup ke kamar Rino saat malam hari!" usulnya. "Ahh, ide gila ... Aku tidak berani mengusik kakakmu itu, tidak setelah dia berubah menjadi monster!" keluh Levin, "Aku masih mau hidup," lanjutnya. "Sejak kapan kau berubah jadi sepengecut ini?" cibir Victor. "Aku akan membantumu untuk masalah yang lain, tapi tidak untuk menculik istri dari kakakmu itu! Kita bukan hanya sedang melawan hukum, tapi juga melawan seorang monster!

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sama-sama Menyakiti Dengan Cara Yang Berbeda

    "Kenapa melarangku keluar rumah, ini jadwal tugasku di rumah sakit?" tanya Lilian pada Rino sambil mengompres hidung pria itu yang masih terlihat memar. Dua malam ini Rino tidur di kastil tuanya ini, meski di kamar yang berbeda dengan Lilian. Dan Lilian tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri, dengan mengompres secara rutin hidung suaminya itu, dan Rino tidak pernah menolaknya. "Saya akan menghubungi pihak rumah sakit, juga kampusmu, kalau kamu akan mengambil cuti selama satu semester, seperti sahabatmu itu, Halwa." "Kenapa?" Tangan Lilian yang tengah memegang ice bag terhenti saat melihat raut wajah Rino yang kembali seperti semula, dingin dan terlihat kejam. Sementara ketakutan mulai mengambil alih lagi dirinya hingga membuat tubuhnya bergetar hebat. "Tetap di rumah ini, satu langkah saja keluar dari rumah ini saya akan memotong kedua kakimu itu! Dan ingat, semua mata pe

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Memang Mencintainya

    "Tentu saja tidak. Aku adalah pria pertama untuk Lilian, dan Lilian adalah wanita pertama untukku. Jadi aku tidak akan melepaskannya begitu saja. Kali ini aku tidak akan mengalah lagi padanya!" tegas Victor. "Ya, selama ini dia mengambil semua milikku, sekarang aku yang akan mengambil miliknya! Aku akan merebut Lilian dari tangannya! Aku akan menikahi LIlian!" lanjutnya. Halwa menggelengkan kepalanya, "Gila! Kamu benar-benar sudah gila!" "Tidak, aku tidak gila. Aku hanya ingin mengamankan apa yang sudah menjadi milikku ... " sangkal Victor. Edzhar mengacak rambutnya dengan frustasi melihat kelakuan sahabatnya yang seperti anak kecil itu, seperti seorang adik yang berebut mainan dengan kakaknya. Masalahnya, ini tidak sesimple sebuah mainan saja, tapi menyangkut rumah tangga seseorang. "Vic, Lilian telah resmi menjadi istri Rino, dia kakak iparmu sekarang! Apa kamu mau menghancurkan pernikahan kakakm

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Merenggut Mahkota Lilian

    Victor membaringkan Lilian di atas tempat tidur, dan wanita itu mengalungkan lengannya di lehernya, "Jangan pergi, please ... " pintanya dan Victor tidak kuasa menolaknya. Sama halnya dengan ia tidak dapat menolak lagi keinginan kuatnya untuk menyentuh wanita itu. JIwa primitifnya mendorongnya untuk menanggalkan semua pakaiannya hingga tidak ada yang tersisa satu benangpun, lalu ia melakukan hal yang sama pada Lilian, dan wanita itu membiarkannya saja. Pinggul wanita itu terus di naikkan, seolah meminta Victor untuk menyentuhnya di sana. Dan Lilian mengerang pelan saat Victor memainkan jemarinya di kelembabannya itu, di area paling pribadinya itu. Kedua telapak tangan Lilian yang menyatu di belakang leher Victor, menariknya hingga wajah mereka mendekat, lalu mengangkat kepalanya untuk melumat bibir Victor, dan dengan senang hati VIctor membalas lumatan itu dengan sama liarnya.

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kena Tanggung

    Hari sudah beranjak malam dan Edzhar masih terus asik di depan laptopnya, ia sedang membahas masalah Victor bersama dengan para sahabatnya, yang kini tidak bisa dihubungi kembali. Sesekali matanya melirik istrinya yang tengah asik membaca buku kedokterannya sambil tengkurap di atas tempat tidur dengan kedua kaki terlipat ke atas. Meski saat ini Halwa tengah cuti, istrinya itu tidak pernah berhenti untuk mempelajarinya. "Bagaimana dengan Lilian? Coba hubungi dia saja mungkin wanita itu tahu dimana Victor berada saat ini!" saran Levin. "Dan membuat Rino yang menyeramkan itu marah? Tidak, terima kasih!" sungut Ethan. "Ya, kita tidak bisa menghubungi lilian begitu saja. Tidak menutup kemungkinan Rino akan marah jika kita mengganggu istrinya. Sebaiknya cari cara lain saja!" timpal Aaron. "Bagaimana dengan Max? Apa asisten pribadinya itu juga tidak bisa dihubungi?" tanya Edzhar.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status