Share

Street Food

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2025-04-27 08:01:46

"Kamu yakin mau mentraktir aku makan?" tanya Victor setelah Halwa duduk manis di sebelahnya sambil memasang set beltnya.

Halwa mengangguk antusias, "Iya, gajiku sudah keluar, by the way," jawabnya sambil tersenyum lebar.

Dokter residen seperti Halwa, dianggap bekerja di RS tempat dia bertugas, jadi ia mendapatkan gaji yang sesuai, layaknya pendapatan seorang dokter pada umumnya. Karena pada faktanya ia memang bekerja di RS tersebut.

Bekerja sambil belajar, bebannya jauh lebih berat melebihi beban dokter lainnya yang hanya sekedar bertugas.

"Ahh, pantas saja. Jadi mau makan di mana kita?"

Halwa mengetuk-ngetuk dagunya, "Umm, bebas. Aku kan yang traktir kamu, jadi terserah kamu mau makan apa saja,"

"Street food? Kamu suka?"

"Ya, suka sekali, jadi lebih banyak menu yang bisa kita pilih!"

"Ok."

Vic
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Janni Qq
vianlah jodohmu vic ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Ceraikan Rino, Menikahlah Denganku

    "Dios mío! Anda meniduri kakak ipar anda sendiri!" seru Max dengan kedua netranya yang membola. Victor mengacak rambutnya dengan frustasi, nyaris satu jam pria itu seperti itu, atau jalan hilir-mudik sambil sesekali mengumpat kasar. "Cepat cari keberadaan Rino sekarang juga!" perintahnya sambil melangkah kembali ke arah pintu, "Anda mau kemana, Tuan?" tanya Max, "Bicara empat mata dengan kakak iparku!" jawabnya sambil menutup pintu kamarnya dengan kencang sebelum membuka kamar Rino. Ia tidak menemukan Lilian di sana, yang berarti wanita itu masih berada di dalam kamar mandi. Victor melangkahkan kakinya melewati ruang ganti menuju kamar mandi, masih terdengar bunyi air dari dalamnya dan ia mulai mengetuk pintu itu. Entah sudah berapa kali ia mengetuk tapi tidak juga ada jawaban dari Lilian, hingga kali ini Victor menggedornya dengan cukup keras,

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Rencana Kita Berhasil

    Lilian masih terus terpaku di bawah kucuran air shower yang terus membasahi tubuhnya. Sesekali isakannya kembali kencang saat teringat akan ancaman Rino kalau Lilian tidak mematuhinya, keluarga dan perusahaan papanya yang akan mendapatkan konsekuensinya. Kalau tidak mematuhinya saja hukumannya sudah sedemikian berat, bagaimana jika Rino tahu kalau Lilian telah berhubungan intim dengan Victor? Meski bukan atas kemauan Lilian, tapi apa Rino akan peduli? Pria itu terlalu jahat dan tidak berperasaan. Lilian sangat ketakutan, ia benar-benar takut kalau Rino akan membalasnya dengan sangat kejam. Kalau pada keluarganya sendiri saja Rino bisa sekejam itu, bagaimana dengan Lilian yang tidak ada hubungan darah dengannya? "Kenapa kamu melakukan itu padaku, Vic? Kenapa?!!" isaknya pilu sambil jongkok dan memeluk kedua lututnya, sementara punggungnya bergetar hebat karena tangisannya. Lilian terus

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Apa Yang Telah Kita Perbuat?

    Lilian terbangun dengan rasa sakit yang teramat sangat di bagian pribadinya, serta seluruh tubuhnya yang terasa pegal, seolah ia baru saja melakukan pekerjaan fisik yang berat, yang menguras seluruh tenaganya. Lilian merenggangkan tangannya untuk mengurangi rasa pegal itu, dan langsung terhenti saat telapak tangannya menyentuh sesuatu yang keras, punggung seseorang yang membuatnya seketika itu juga terduduk, 'Apakah itu Rino?' tanyanya dalam hati tanpa berani mengalihkan matanya ke sosok pria yang tengah tidur tengkurap itu. Ia mengerang pelan saat melihat dirinya yang tanpa sehelai benangpun, dan segera menutupi bagian depan tubuhnya itu dengan selimut yang menumpuk di kaki mereka. Dari rasa sakit yang Lilian rasakan saat ini, ia sangat yakin kalau ia dan Rino telah melewati malam pertama mereka. Tapi kenapa ia tidak bisa mengingat jelas prosesnya? Seharusnya ia merasa senang seperti layaknya pasangan pengantin baru lainnya, ya kan? Tapi alih-alih senang ia malah meneku

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Hubungan Terlarang

    Victor terjaga dari tidurnya saat terdengar ketukan di pintu kamarnya, ia melihat pakaian yang masih sama dengan yang ia kenakan siang tadi, rupanya ia langsung tertidur saat berniat hanya merebahkan badannya saja, "Tuan, makan malam sudah siap!" seru Max dari balik pintu. "Ya, Max. Masuklah dan bantu saya membereskan semua ini!" Tanpa diperintah dua kali, Max membuka pintu kamar Victor, ia menutupnya terlebih dulu sebelum melangkah mendekati Tuannya itu, "Apa yang bisa saya bantu, Tuan?" tanyanya. Victor menunjuk ke arah kopernya, "Tolong keluarkan barang-barang saya dari dalam sana, dan susun di lemari itu. Saya mau meninggalkan barang itu di sini," jawab Victor. Max mengerutkan keningnya saat membuka koper itu. Alih-alih baju, yang terdapat di dalamnya adalah barang-barang Victor pemberian dari Rino dulu. Max tahu, betapa bernilainya barang itu dengan kenangan yang tidak bisa Victor lupakan

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Jiwa Bar-bar Yang Terpendam

    'Bukan aku yang kamu cintai, tapi Lilian ... ' Kata-kata Halwa masih terus terngiang di telinga Victor di sepanjang perjalanannya ke Neville, tempat jamuan makan malam keluarganya diadakan, untuk merayakan pernikahan Rino dan Lilian. Victor memejamkan kedua matanya, dan potongan demi potongan adegan ia dengan tiba-tiba mencium bibir Lilian kembali terputar. Bibir yang terasa lembut dan memabukkan. Entah kenapa ia selalu ingin mencicipinya lagi dan lagi. Halwa benar, Victor tidak bisa mengendalikan dirinya sejauh menyangkut Lilian. Ia ingat betul dengan kejadian saat mereka tengah berada di festival La Tomatina, dimana saat itu ada dua orang yang menindih tubuh Lilian saat tengah berenang di sungai tomat itu. Ada sesuatu yang bar-bar yang seakan-akan keluar dari dalam dirinya, keinginan besarnya untuk membunuh kedua pria itu karena telah berani menyentuh Lilian. Hingga tanpa bisa ia cegah lagi, pukula

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Tidak Mencintainya

    "Jadi Rino mengurungmu dan Max di pulau terpencil?" tanya Edzhar, ia tidak habis pikir apa tujuan kakak dari sahabatnya itu mengurung adiknya sendiri. Ini adalah hari kedua Victor bermalam di rumah Edzhar, pria itu tengah melepas kangen pada Edson sekaligus mencurahkan keluh kesahnya itu. "Ya, supaya dia bisa menikahi Lilian," jawab Victor. "Apa hubungannya menikahi Lilian dengan mengurungmu, Vic? Ya, mungkin salah satunya adalah untuk mencegahmu mengacaukan pernikahan itu, tapi setidaknya Rino tahu kalau dia sudah memutuskan sesuatu, tidak akan ada yang bisa melarangnya, termasuk juga kedua orang tuamu. Jadi maksud dia mengurungmu itu apa? Tujuannya untuk apa?" cecar Halwa. "Entahlah ... Itu juga yang selalu menjadi pertanyaanku selama ini. Rino memang selalu merebut apapun yang aku miliki, atau mengambil terlebih dahulu apa yang aku mau. Mungkin dia pikir Lilian adalah wanita yang aku cintai, jadi Rino langsung merebut wa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status