Saat memutuskan pergi dari Restoran Terbuka itu dengan langkah yang mantap. Percayalah aku ingin kabur secepat mungkin dari sana. Untungnya pintu lift khusus itu terbuka dan ada seseorang pria yang masuk lebih dahulu ke dalam sana.Aku tak perlu menunggu terlalu lama, dan langsung membuntutinya ke dalam sana. Seorang wanita lainnya juga mengikutiku dari belakang. Di dalam sana ada seorang pria yang berdiam diri di pojokan. Aku mengabaikannya. Namun wanita yang masuk bersamaku ini bersemangat sekali menatapku.“Kau tadi keren banget,” ucapnya.Aku menatap wajahnya setelah memindai ponselku pada layar digital di dalam lift tersebut. Kemudian menekan tombol lift menuju lantai enam. Itu adalah lantai teratas dengan 20 ruangan pribadi yang merupakan sponsor pertama klub ini. Lantai lima dan empat juga untuk sponsor, aku tak tahu ada berapa ruangan di lantai tersebut.Namun yang aku ketah
Aku yang awalnya berniat untuk menikmati waktuku sendirian malah membawa orang tak dikenal dalam dunia kecilku. Aku juga tidak begitu tega untuk mengusirnya. Jadi aku mempersilahkan dirinya untuk duduk di sofa.Pada meja kecil di depan kami, ada set peralatan untuk minum teh. Aku merasa tidak niat untuk melakukan langkah-langkah formal dalam menyajikan teh ini.“Woaah, apakah ini menu Traditional Chinese Afternoon Tea di klub ini? Ini menu yang paling mahal di tempat ini!” Pekik Yuyu. Ia memperhatikan keramik gelas yang terlihat unik dan mewah. “Aku dengar pengrajin yang membuat gelas-gelas ini punya produk seni yang sangat mahal. Aku paham, ukiran desain tekonya terlihat sangat mahal. Susunan letaknya berbeda dengan yang Royalty Western Afternoon tea. Aku memohon pada kakakku agar aku setidaknya bisa menyobanya sekali saja,” sambungnya lagi.Yuyu benar-benar tipe orang yang tidak bisa di
Aku kembali ke lantai tiga. Aku memutuskan untuk membelikan Yuyu hadiah pakaian. Aku tak tahu ukuran pastinya, dan hanya mengira-ngira saja. Aku yakin dengan pengelihatanku. Aku memilih untuk mengunjungi Max Mara terlebih dahulu. Kemudian memilih pakaian beberapa pakaian musim dingin. Toko ini ada beberapa pengunjungnya.Mereka terlihat heran melihatku membawa beberapa bunga dalam genggamanku. Namun tidak dengan staf yang bekerja di toko ini. Mereka langsung melayaniku dengan sangat baik. Mereka pasti tahu darimana aku mendapatkan bunga ini. Terlebih aku memilih beberapa pakaian dalam jumlah banyak tanpa lihat tagnya. Kemudian aku meminta staf di sana untuk membawakan kertas minyak yang cukup tebal yang biasanya mereka gunakan untuk membungkus produk mereka.“Aku akan membayar kertasnya. Tolong bawakan tali bekas dan selotip. Ah, gunting juga,” ucapku saat duduk di sofa dekat kasir. Setelah memilih pakaian tadi, aku langsung memb
Apa yang dipikirkan Shushu memanglah benar. Di dalam lift yang tertutup itu Rony tak henti-hentinya menatap temannya. Semenjak Juan datang menghampirinya di Taman Atap, ia tak bisa menghentikan senyuman di wajahnya. Padahal ia sudah memantapkan mentalnya untuk menerima makian dari atasannya ini.Juanxi, pria dengan marga Huang itu diam-diam menanamkan saham pada kasino terbesar di Eropa, yang terletak di Monako. Tentunya ia tidak menaruh nominal yang kecil. Terlalu banyak angka nolnya, yang pasti nilainya terhitung puluhan triliun sekarang. Hanya saja ia menaruh sahamnya di sana dengan beberapa nama yang berbeda. Salah satunya dengan jasa Rony.Juan meminjam nama Rony untuk menaruh uangnya di sana. Selain itu Rony yakin sekali ada nama lain yang ia pinjam untuk menaruh saham di beberapa tempat lainnya. Namun Juan itu sangat berhati-hati sekali untuk membuka mulutnya. Apalagi dalam memilih orang yang ingin ia kenal. Jika tidak tertarik. Dia b
“Padahal aku mau mengajak Samara Gwenn untuk membuat poster film terbaruku,” ucap seorang pria dengan kaos biru terang berlengan pendek. Ia padukan itu dengan celana panjang berwarna hitam. Juanxi masih memandang pria itu dari atas ke bawah. Usia mereka berdua sama, 32 tahun. “Kakak Ipar, jika tatapan bisa menembus tubuh, aku pasti sudah mati,” sambungnya sembari menatap layar ponselnya.“Jangan memanggilku Kakak. Kau benar-benar menjijikan Yufan,” tutur Juan dengan kesal.Setelah makan malam di kediaman Huang. Nenek, Ibu, dan Ayah Juan memaksa calon menantu mereka untuk menginap. Semua sudah mengenal Yufan sejak kecil sebab mereka dulunya bertetangga di perumahaan elit ini. Kemudian keluarga Yufan pindah keluar negeri.Juan kembali bertemu dengannya saat kuliah. Yufan kembali pulang bersama ibunya saja dan menetap pada apartemen di tengah kota. Rupanya pasangan itu sudah bercerai di l
Yuyu tak henti-hentinya menatap bunga yang ada dalam pelukannya. Sedangkan kakaknya menatapku dengan pandangan yang sulit untuk dideskripsikan. “Ini baru pertama kalinya Yuyu punya teman yang mau memberikan hadiah dengan penuh perjuangan. Biasanya Han You yang dimanfaatkan,” ucap wanita berambut pendek sekali. Lebih tepatnya potongan rambutnya memang seperti laki-laki.“Kakak! Jangan bilang seperti itu! Aku memberi mereka hadiah karena aku ingin!” Tegas Yuyu. Aku menatap kakanya menghembuskan nafas mendengar pembelaan dari adiknya itu.Han Xiaodi, siapa sangka atlet tenis yang aku sponsori adalah kakaknya Yuyu. Dunia benar-benar kecil.“Kau lebih sering menghabiskan uang tak sebanding dengan yang mereka berikan,” kesal Xiaodi. Ia mengambil beberapa tumisan kerang merah dengan sumpit khususnya dan meletakannya di piringku. Lalu meletakan hal yang sama di piringnya. “Nona Din
Yuora, website yang berisi orang-orang aneh maniak konspirasi. Namun aku meyakini setiap unggahan cerita dari berbagai pengguna di sana ada kebenaran sedikit walaupun di tutupi dengan dugaan-dugaan atau cerita lainnya.Iklan yang tidak masuk akal tadi berasal dari website ini. Iklan tersebut banyak dikomentari pengguna internet lainnya. Si pengunggah itu juga orang yang cukup nyentrik dan aneh. Dia membalasnnya respon orang-orang dengan lelucon. Namun entah kenapa aku yakin dia memang paham soal peretasan. Sehingga aku menghubunginya secara pribadi.________Shupei_pei : Hei. Aku melihat iklanmu. Aku tertarik mempekerjakan hacker. Komputerku dalam masalah dan aku butuh bantuan untuk menyelamatkan beberapa data yang belum sempat aku back-up. Apa kita bisa bertemu? (21.15)Mazstarz89 : Aku tak memenuhi panggilan ke rumah. Aku tak menerima tawaran kerja. Aku ingin d
“Kamu benar-benar bisa diculik orang kapan saja,” ucap Mazstars89 yang masih tidak ingin memperkenalkan namanya padaku. Mulutnya penuh dengan nasi goreng yang baru saja aku masak. “Aku akui ini enak,” sambungnya lagi.“Kau memberikan alamat asli pada orang di internet sembarangan. Apa kau tak takut dirampok?” Tanyaku balik untuk membalas tuduhannya. Padahal aku sudah menjelaskan seharusnya aku kemari dengan Pengacara Jung, dan tidak nekad sendirian.“Malam itu aku mabuk dan tak sadar mengirimkan alamat asli,” belanya.“Sama saja cerobohnya kalau begitu,” gumamku.“Diam kau anak kecil!” Kesalnya sembari menunjukku dengan sendok. “Untung saja aku ini orang baik. Kalau tidak, kau bahkan tak sadar tubuhmu telah termutilasi. Padahal ada banyak rumor di Distrik Merah beraninya mengunjungi rumah orang yang ditemui di internet,&rdq