Share

Bab 2. Ratu Tanpa Istana

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 14:30:41

“Maaf, pembayaran harus segera dilakukan.”

Sampai di akhir masa perawatan, kedua orang tua Fiore masih juga tidak datang. Fiore sudah mencoba menghubungi ayah dan ibunya lewat telepon rumah sakit, tapi panggilannya selalu tidak terjawab.

Sekarang, Fiore harus melunasi tagihan rumah sakit. Ia kebingungan setengah mati. Selain nomor kontak kedua orang tuanya, Fiore tak mengingat nomor siapa-siapa lagi.

“Paling lambat, siang ini sudah dilunasi.”

“Berisik!” Fiore membentak perawat yang ada di depannya. “Enggak perlu diulang. Aku sudah dengar!”

Fiore juga tak ingin berlama-lama di rumah sakit. Ia mau pulang, tapi bagaimana caranya?

Tak ingin terus ditatap sinis oleh perawat, Fiore beranjak dari tempat tidur. Ia berjalan ke koridor, lalu duduk di ruang tunggu. Di sana, ada sebuah televisi besar yang menyala.

“Jaya Food Industries dikabarkan akan melakukan ekspansi….”

Fiore tersentak. Mendengar nama Jaya Food Industries, ia langsung teringat dengan perusahaan sang Ayah.

“Kenapa enggak kepikiran dari kemarin?” gumam Fiore dalam suara yang hanya bisa ia dengar sendiri.

Fiore langsung berdiri. Ia menghampiri meja perawat untuk meminjam telepon rumah sakit. Jarinya menekan tombol.

“Selamat pagi, dengan Jaya Food Industries. Saya–”

Fiore menyela salam hangat yang menjadi ciri khas perusahaan. “Sambungkan ke Pak Rudi Wijaya.”

Jika Fiore tidak bisa menghubungi handphone sang ayah secara langsung, ia bisa mencari jalan lain. Rudi pasti ada di kantor.

“Maaf, apakah Ibu mau disambungkan dengan Pak Direktur, Rudi Wijaya?”

“Iya!” Fiore membentak kesal. “Cepat sambungkan! Bilang dari Fiore! Pasti langsung dijawab!”

Kaki Fiore menghentak kesal. Ia tidak bisa sabar, terlebih saat perawat di depannya memandang sinis.

Fiore baru meminjam telepon satu menit! Kenapa ia harus mendapat decih menghina dari perawat di depannya ini?!

“Baik. Silakan ditunggu.”

Fiore mendengar nada tunggu yang lama sebelum akhirnya panggilannya terputus. Kedua matanya membulat heran. Bibirnya berdecak dan memaki. Ia kembali menekan tombol untuk menghubungi perusahaan.

“Selamat pa–”

“Sambungkan ke Pak Rudi Wijaya. Aku Fiore, anaknya!” Kesabaran Fiore habis. Emosinya sudah menggunung sampai ke leher.

Ia memaki dan menyumpah. Namun, hasil yang Fiore dapatkan tetap sama. Panggilan yang diputuskan sepihak.

“Apa sudah selesai?” Perawat di depan Fiore menadahkan tangan, meminta gagang telepon yang masih ada dalam genggaman Fiore.

“Jangan terlalu lama. Teleponnya juga mau dipakai!” sinis sang perawat.

Fiore balas mendelik tajam. Ia mendesis keras sebelum berucap dingin. “Sekali lagi. Ini yang terakhir!”

Fiore mengabaikan tatapan keberatan perawat yang ada di depannya. Ia tetap menekan nomor. Nomor yang sama, tapi tujuannya berbeda.

Panggilan tersambung kembali. Fiore berdehem sekali, menyesuaikan suaranya sebelum mulai bicara.

“Sambungkan dengan Pak Joshua. Katakan dari Queen,” ucap Fiore.

Joshua adalah salah satu manajer di Jaya Food Industries yang mengenal Fiore. Salah satu penjilat yang selalu mengambil kesempatan untuk dekat dengan ayahnya. Orang yang memujanya dengan panggilan Queen.

“Halo, Pak Joshua. Bagaimana kabarmu? Ya, Ayah sedang sibuk, jadi aku mau meminta sedikit bantuan darimu.”

Senyum miring terukir di wajah Fiore. Ia merangkai kebohongan untuk membuat Joshua membayar tagihannya.

“Terima kasih banyak! Aku selalu bisa mengandalkanmu! Aku akan bilang pada Ayah untuk memberimu promosi bulan depan!” Fiore mengakhiri panggilan.

Ia bisa melihat perawat yang ada di depannya memandang dengan tatapan jijik. Fiore mendengus dengan satu alis terangkat.

“Apa?” Fiore balas menantang. “Aku sudah lunasi tagihannya. Aku mau keluar dari rumah sakit bobrok ini sekarang juga!”

Fiore melangkah angkuh. Proses administrasi berjalan cepat dan ia sedang berada di dalam taksi untuk pulang ke rumah. Tak lama, Fiore tiba di depan kediaman keluarga Wijaya.

“Bayar taksinya,” ujar Fiore saat satpam membuka gerbang untuknya.

Di kediaman keluarga Wijaya, Fiore adalah ratunya. Tak ada siapapun yang bisa membantahnya di sini.

“Fiore?” Rudi menyambut Fiore di pintu masuk.

Fiore tersenyum lebar. Ia berlari menghampiri sang ayah untuk sebuah pelukan. Namun, Rudi menepisnya.

“Ayah?!” Fiore tersungkur di lantai karena penolakan Rudi. Ia menatap sang ayah dengan pandangan tak percaya.

“Kenapa?” Fiore tak mengerti apa yang salah. Ia bisa memaafkan ayah dan ibunya yang tidak datang ke rumah sakit karena ketidaktahuan, tapi penolakan yang sekarang maksudnya apa?!

“Pergi! Keluar dari sini!”

Pengusiran Rudi membuat Fiore bingung. Kenapa Rudi begitu marah padanya? Kesalahan apa yang Fiore buat? Apa karena ia menipu Joshua?

“Ayah, aku bisa jelaskan–”

Fiore baru mulai bicara saat ia mendengar suara langkah yang mendekat. Yeni, ibunya, berjalan menghampiri.

“Ada apa?” Yeni menoleh dan melihat Fiore. Seketika, wajahnya berubah penuh kebencian.

“Kenapa dia ada di sini?!”

Fiore diusir untuk kedua kalinya. Kali ini, Yeni malah meminta pelayan untuk mendorongnya keluar.

“Ibu!” Fiore memekik panik. Ia mengulurkan tangan berusaha menggapai tangan Yeni.

“Kenapa Ibu usir aku? Aku salah apa?!”

Semuanya terasa membingungkan semenjak Fiore terbangun di rumah sakit. Semua kejanggalan ini, tak ada yang bisa ia mengerti.

Namun, Yeni tak peduli. Ia menepis tangan Fiore kasar. “Jangan panggil aku Ibu! Kamu bukan anakku!”

Fiore diseret paksa, ditinggalkan di depan pagar kediaman Wijaya. Terduduk di tanah yang kotor, Fiore berucap lirih. “Sekarang, aku harus ke mana?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 7. Tamu Tak Diundang

    “Enggak perlu menyiapkan sarapan.” Ethan mengangkat tangan. Dalam sekejap, ada seorang wanita paruh baya yang mendekat. Fiore menatap sinis wanita yang berpenampilan seperti asisten rumah tangga itu. Ia langsung menyadari, jika Ethan sedang membuat pembatas di antara mereka semakin jelas. “Oke,” sahut Fiore singkat. Di saat seperti ini, Fiore tahu jika dirinya harus pintar bermain tarik ulur. Ia tidak seharusnya menarik terlalu keras di saat Ethan sedang muak padanya. “Aku sudah menghubungi Ayah dan Ibumu, tapi mereka mengatakan jika mereka sedang berlibur,” ujar Ethan sembari menarik kursi ruang makan. Bibi asisten langsung menyiapkan makanan di atas meja. Fiore yang tadinya tak suka dengan kehadiran wanita itu, sekarang jadi tersenyum. Ia tidak bisa menolak makanan enak. “Apa kamu enggak pernah menghubungi Ayah dan Ibumu?” Entah Ethan sedang benar-benar lupa atau berpura-pura lupa. Atau bisa saja pria itu memang tidak tahu apa-apa. “Aku enggak punya handphone, Oom,” jawab Fi

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 6. Penyangkalan dan Bukti yang Membara

    “Akh!” Fiore meringis saat Ethan menempelkan wajahnya di ceruk leher. Ia mencoba menggeser posisi Ethan yang menimpa bahunya. Namun, Ethan tampak terlalu sibuk mengecup leher Fiore. Kedua mata pria itu tertutup kilatan gairah. “Baiklah,” ucap Fiore sembari melebarkan kedua tangan. “Asalkan Om tanggung jawab sama aku nanti.” Malam itu tidak bisa dilewati Fiore dengan mudah. Ia harus melawan rasa sakit di saat yang sama dengan hasrat yang menggigit. Ranjang Ethan yang sebelumnya selalu dingin, kini membara, terbakar dengan hasrat mereka berdua. Fiore tak sadar kapan ia tertidur. Rasanya baru satu jam ia menutup mata saat Ethan bergerak dalam pelukannya. “Apa yang terjadi?” Suara serak Ethan menyapa telinganya Fiore. Fiore sengaja mengintip sedikit. Ia berpura-pura tidur sambil menikmati kepanikan Ethan lewat sudut mata. “Kenapa dia ada di sini?” Fiore tahu Ethan sedang membicarakan dirinya. Ia mengulum senyum dalam diam saat Ethan memaki.“Enggak mungkin aku sama Fiore–”Ethan

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 5. Permainan Malam Pertama

    “Selamat pagi, Om.” Fiore meletakkan omelette yang baru saja ia buat untuk Ethan. Rumah Ethan yang besar itu tidak memiliki asisten rumah tangga yang menetap. Hanya tenaga pembersih yang kadang dipanggil saat dibutuhkan. Tidak banyak stok makanan yang ada, jadi Fiore hanya membuat menu seadanya. “Om mau minum kopi atau susu?” Fiore dengan sigap menawarkan. Meski Ethan hanya menggumam pelan dengan wajah tak tertarik, pria itu tetap duduk di meja makan. “Enak enggak?” Fiore bertanya saat Ethan mengunyah suapan pertama. Ethan tidak menjawab, hanya berdehem singkat. “Kamu sudah sembuh?”Tak mau menjawab, Fiore mengalihkan pandang. Ia berpura-pura tidak mendengar, dan malah sok sibuk menyendok makanan. “Kalau sudah sembuh, nanti malam aku antar kamu pulang setelah kerja.”Fiore berhenti bergerak seketika. Ia menarik napas dalam dan mulai mengunyah dengan tidak bersemangat. Makanan yang sudah payah ia buat langsung terasa hambar. “Bukankah kamu harus kuliah? Kamu enggak bolos kuliah

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 4. Ranjang yang Nyaman

    “Bawa aku, Oom.” Fiore merengek. Ia terus mendesak Ethan, membuat Ethan tak punya pilihan. “Ayah sama Ibu udah pergi. Enggak tau ke mana,” ujar Fiore. “Enggak ada siapa-siapa di rumah. Om datang mau cari Tante, kan? Tante enggak ada di sini.” Fiore tahu kedatangan Ethan untuk mencari istrinya, Natasha, adik Rudi. Ethan dan Natasha terkadang berselisih, dan Natasha biasanya kembali ke kediaman keluarga Wijaya saat mereka sedang bertengkar. “Om, aku sakit.” Fiore menunjuk arm sling yang masih setia di bahunya, kalau-kalau Ethan tidak melihat. “Ini lebih sakit dari keliatannya.” Fiore menarik ujung baju Ethan manja. Ia sengaja memejamkan mata, dan bersandar pada Ethan. “Di sini dingin….” Fiore menggumam dengan suara yang semakin pelan. Ia berniat untuk membuat Ethan iba, tapi ternyata tubuhnya memang sudah tak mampu berdiri. Ethan menopangnya, lalu membawa Fiore ke dalam pelukan. “Makasih, Om Ethan,” bisik Fiore tepat di telinga Ethan. Tak banyak yang Fiore ingat setelahnya. Ia

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 3. Hujan dan Kenyataan

    Petir menyambar tanpa peduli. Fiore terduduk di depan gerbang dengan pakaian lusuh. Sudah semalaman ia menunggu, tapi tak ada seorang pun yang menghampiri. Seluruh badannya sakit, dan ia kelaparan. Fiore menggigil kedinginan, dan matahari hampir terbenam lagi. “Aku sebenarnya punya salah apa?” Berulang kali Fiore memikirkannya. Namun, ia tak menemukan petunjuk apapun. Semuanya baik-baik saja sebelum kecelakaan. Apa ada yang terjadi saat ia tak sadarkan diri?“Atau Ayah udah tau aku bohongin Pak Joshua?” Fiore mengacak rambutnya asal. Gerakannya terhenti saat hujan tiba-tiba turun. Fiore bergegas mencari tempat berteduh. Saat itulah, ia melihat gerbang terbuka. Mobil ayahnya keluar dari kediaman Wijaya. Fiore yang gelap mata langsung berlari mengejar. Apalagi saat ia melihat sosok Rudi dan Yeni di dalam mobil. Fiore melajukan kedua kakinya secepat yang ia bisa.“Ayah! Ibu!” Fiore melebarkan tangan tepat di depan mobil yang melaju. Decit ban mobil terdengar nyaring. Teriakan kasar

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 2. Ratu Tanpa Istana

    “Maaf, pembayaran harus segera dilakukan.”Sampai di akhir masa perawatan, kedua orang tua Fiore masih juga tidak datang. Fiore sudah mencoba menghubungi ayah dan ibunya lewat telepon rumah sakit, tapi panggilannya selalu tidak terjawab. Sekarang, Fiore harus melunasi tagihan rumah sakit. Ia kebingungan setengah mati. Selain nomor kontak kedua orang tuanya, Fiore tak mengingat nomor siapa-siapa lagi. “Paling lambat, siang ini sudah dilunasi.”“Berisik!” Fiore membentak perawat yang ada di depannya. “Enggak perlu diulang. Aku sudah dengar!”Fiore juga tak ingin berlama-lama di rumah sakit. Ia mau pulang, tapi bagaimana caranya?Tak ingin terus ditatap sinis oleh perawat, Fiore beranjak dari tempat tidur. Ia berjalan ke koridor, lalu duduk di ruang tunggu. Di sana, ada sebuah televisi besar yang menyala. “Jaya Food Industries dikabarkan akan melakukan ekspansi….”Fiore tersentak. Mendengar nama Jaya Food Industries, ia langsung teringat dengan perusahaan sang Ayah. “Kenapa enggak ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status