Share

Duda Keren

"Ini anakku yang sulung, yang sakit itu nomor dua, yang nomor tiga tidak ikut, masih sekolah," kata Tama memperkenalkan wanita yang bersamanya.

"Cepat juga anakmu besar-besar ya, Tamet, anakku yang paling besarnya masih SMA," kataku kemudian.

"Iya, di antara kita semua kan, aku paling cepat nikah, aku nikah umurku masih dua tiga," kata Tama.

"Lah, aku tiga dua, terbalik ya," kataku lagi.

"Hehehe, iya, tadi anakku sudah mulai baikan, besok akan dipindahkan ke rumah sakit di Medan, dia sudah mulai ingat, Alhamdulillah," kata Tama.

Bang Parlin datang bersama Butet, mereka bawa makanan. Untuk sesaat mata Bang Parlin seakan mau keluar melihat' Tama.

"Aku seperti kenal kamu, tunggu kuingat- ingat dulu ya," kata Bang Parlin.

Bang Parlin tampak berpikir, dia memegangi jidatnya. Akan tetapi mungkin dia memang sudah lupa, pertemuan itu memang singkat. Itu pun hanya sekali.

"Tunggu, biar kubantu Bang Parlin mengingatnya," kata Tama, dia pun berdiri lalu pura-pura memegang mikropon.

"Teman kita N
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (19)
goodnovel comment avatar
carsun18106
bener ya teh, mending fokus aja sama kehamilan, ngga usah muluk2 ngarepin cinta bang parlin atau berharap bang parlin bisa menghilangkan perasaannya sama si batu, jalani aja seperti yg selama ini dilakukan, syukur2 muncul lg satu per satu mantannya nia xixixi
goodnovel comment avatar
carsun18106
iya ya mba sri, mending nia woles aja, biarin aja bang parlin yg spanneng klo menyangkut mantan nia
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
nia aja mau di bodohi... walaupun batu di tutup... di kenangan di hati mana bisa ilang walaupun bang parlin sendiri pengen melupakan.. mending iklas terus klau ada cerita nyrempet masa lalu b. parlin.. buat seru seruan aja
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status