Share

Suamiku Mantan Preman
Suamiku Mantan Preman
Penulis: Pena Air

Bab 1 (Secercah Harapan)

Bab 1 (Secercah Harapan)

Rintik air membasahi diriku yang sedang berjalan sambil membawa secercah harapan untuk keluarga, tangisan yang membasahi pipi tak terlihat oleh guyuran air hujan, serta suara rintihan yang menyayat hati pun tak terdengar karena derasnya hujan yang membasahi jalanan Ibu kota ini.

Pada saat ini mencari pekerjaan terlalu susah untuk diriku yang hanya tamatan SMA, pagi hingga petang ku susuri jalan dengan membawa amplop coklat berisi data diri yang akan membantuku menemukan pekerjaan yang halal.

Sudah seminggu berlalu diriku mencari pekerjaan, namun tak kunjung ketemu. Kini aku mulai pasrah, uang saku yang kubawa dari kampung sudah mulai menipis karena untuk membayar kost serta makan sehari hari. Jalanan ini, air hujan ini, serta geledek menjadi saksi bisu betapa kerasnya kehidupan yang kuderita.

Aku Ratih Aulia Ningrum, anak sulung dari 2 bersaudara, kehidupan ku tak semanis orang berkata, hidup sederhana dari kecil dengan orang tua yang bercerai dan aku harus dewasa sebelum waktunya. Kutinggalkan adik dan ayah di kampung untuk diriku membantu perekonomian keluarga di sana, merantau jalan yang ku tempuh saat ini.

***

Tak goyah semangat, pagi ini aku kembali mengenakan seragam putih hitam dan sepatu sneaker yang sudah menipis alasnya, serta jilbab hitam polos yang ku pilih untuk ku kenakan.

"Laa haula walaa kuwwata illa billah." Ucapku penuh semangat melangkahkan kaki keluar kost untuk mencari puing puing harapan.

'Lowongan Kerja'

Ku baca tulisan itu, mataku berbinar, doa ku panjatkan selalu dalam hati, harapan demi harapan ku pupuk dalam hati, berharap ini rejeki untukku. Ku masuki Resto & Cafe itu, ternyata langsung di interview. Ku tunggu di kursi panggilan di beberapa antrian dengan jantung yang berdegup kencang hingga kaki pun tak bisa diam, dan tangan telah dingin bagaikan es disaat namaku dipanggil untuk giliran wawancara.

Syukur alhamdulillah, wawancara berjalan dengan lancar dan boom..

Akhirnya kini diriku mendapatkan kerjaan disebuah Resto & Cafe. Semangat untuk bangkit begitu membara, senyum mengembang menghiasi bibirku saat meninggalkan ruangan tersebut. Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan di kota, tak kan pernah ku sia siakan kesempatan yang begitu besar untukku.

Tak henti kata syukur keluar dari bibirku saat ini, Allah memang tak pernah membiarkan hambanya kesusahan. Sabar dan ikhlas memang salah satu kunci agar mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Aku segera pulang dan menelpon adikku yang berada di kampung. Memberi kabar gembira, agar mereka tak khawatir lagi denganku yang jauh di perantauan.

"Assalamu'alaikum dik." Salamku ketika sambungan telepon terhubung.

("Wa'alaikumussalam kak.") Ucap suara yang ada di seberang telepon.

"Dik, ayah dirumah tidak?"

("Tidak kak, ayah sedang ke sawah.")

"Baiklah, tolong beritahu ayah untuk jangan khawatir dengan kakak disini ya, sekarang kakak sudah dapat kerja.

Bulan depan sudah bisa bantu ayah buat sekolahmu. Kamu belajar yang rajin ya, jangan malas malasan." Ucapku mengingatkan.

("Alhamdulillah kak, siap laksanakan komandan.") Suaranya penuh semangat.

"Bagaimana kabarmu dan ayah di sana?" Tanyaku.

("Alhamdulillah baik kak, hanya saja kemarin padi yang ditanam ayah gagal, jadi kita rugi. Uang simpanan juga menipis, jadi kita harus pinjam sama Bang Kohar, agar bisa membeli bibit baru.") Ujar adikku.

"Bang Kohar rentenir itu?" Ucap ku dengan nada terkejut, tak menyangka keluarga kami akan berurusan dengan rentenir dengan bunga yang besar. Apakah sanggup aku dan ayah membayar nya?

"Lalu berapa kah yang dipinjam oleh ayah?" Tanyaku lagi.

("Yang kutahu waktu itu saat menguping pembicaraan ayah sebesar lima juta kak. Karena kita harus membeli bibit baru dan pupuk yang sedikit lebih bagus.") Penjelasan dari adikku membuatku pusing, namun aku akan terus semangat untuk bekerja. Aku tidak boleh hanya bekerja satu jenis saja, setelah pekerjaan stabil, aku harus mencari pekerjaan sampingan untuk membantu ayah membayar hutang di kampung. Semangat Ratih, kamu pasti bisa.

"Ya sudah, beritahu ayah, kakak akan membantu membayar hutang ayah di sana. Tenang saja, tunggu kabar dari kakak, kamu jangan nakal, menurutlah pada ayah. Kasihan beliau sudah tua."

"Jaga ayah, rawat ayah selagi kakak tak bisa berada di samping kalian." Ucapku menasehati.

("Baik kak, kakak jaga diri disana, jangan pernah sakit, karena kami akan khawatir.") Ucap adikku.

"Baiklah, kututup teleponnya, Assalamu'alaikum."

("Wa'alaikumussalam kak.") Sambungan pun terputus. Mataku  berembun, mengingat banyak orang yang susah membayar jika sudah berhutang pada Bang Kohar. Bunga yang tak masuk akal, setiap hari hutang semakin membesar. Entah kapan aku bisa membayar nya. Semoga diriku bisa, aku anak perempuan pertama. Aku pasti bisa demi masa depan keluarga. Ayo semangat Ratih.

Aku melaksanakan sholat ashar, melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Menengadahkan tangan meminta jalan keluar untuk setiap ujian yang di berikan - Nya.

***

Pagi pun tiba, pukul 03.00 ku terbangun dari tidurku, menunaikan sholat malam 2 rakaat memohon untuk dilancarkan segala urusan, mendekatkan diri kepada-Nya sang pemilik Rahmat. Air mata menetes mengaliri pipi, memohon ampun atas dosa dosa yang bertumpuk, dan bersyukur karena telah memberikan diriku peluang agar bisa bekerja.

Setelah menunaikan sholat aku pun mempersiapkan baju untuk ku kenakan hari ini, aku memilih kemeja hitam polos, celana jeans dan jilbab senada serta sepatu sneaker kebanggaan ku pun sudah ku persiapkan.

Memang, Resto & Cafe tersebut belum memberikan seragam untuk pegawai baru, maka dari itu aku diperkenankan menggunakan pakaian bebas namun rapi.

Setelah itu aku bergegas membersihkan kost, sholat subuh, dan bersiap berangkat kerja untuk pertama kalinya.

Ucapan Basmalah tak lupa mengiringi langkah awalku untuk memulai kegiatan. Itu yang guru ku dulu ajarkan.

*Bersambung...

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Charlotte Lee
menarik ceritanya.. boleh tau akun medsosnya gaa biar bisa aku follow?
goodnovel comment avatar
Yuniizhy_
Tata bahasanya bagus^^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status