~ Hal terberat di dunia yaitu menunggu. Banyak orang gagal dalam hal menunggu, apalagi menunggu dalam hal yang tidak pasti. Jika kamu menemukan orang yang berhasil menunggumu, kamu termasuk orang yang beruntung. ~
"Oh. Ya sudah kembali.""Btw, suaramu bagus, lanjutin." Ujarnya membuatku bersemangat.'Alhamdulillah Ya Allah , Engkau membantuku.' Ujar ku dalam hati.Aku melanjutkan kembali mengaji, membaca ayat ayat suci Al qur'an dengan hati yang terus berdoa supaya Mas Al kembali mengingatku.POV AlDalam lelap tidurku, aku terbangun oleh suara indah yang melantunkan ayat suci Al qur'an. Siapa dia?Aku membuka mata, menoleh kearah wanita berhijab yang sedang duduk di sofa itu. Memandang penuh penghayatan. Membuat sebuah kenyamanan tersendiri dan keteduhan dalam hati.'Mengapa jantungku berdegup kencang saat memandangnya? Arrgghh ingat Al kau sudah memiliki Laura saat ini.' Batinku mengatakan hal yang t~ Kamu dapat melihat seseorang itu benar benar tulus kepadamu melalui matanya. Walaupun mulutmu bisa berdusta, namun matamu mengisyaratkan kejujuran yang dapat ku ketahui. ~"Sabar ma, kita juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, jangan gegabah." Ucap papa menenangkan mama."Benar yang di ucapkan papa ma, sabar.""Memang ada apa dengan gadis yang bernama Ratih itu? Mengapa mama sampai marah?" Lanjut ku."Ratih tidak ada di rumahnya, mama takut jika sampai terjadi hal yang tidak diinginkan Al. " Ujar mama panik.Kalimat mama membuatku mengingat kejadian semalam, disaat aku berpura pura tidur dan dia mengutarakan isi hatinya untuk membalaskan dendam ku. Namun apa benar itu tidak mimpi?"Ma, pa, sebenarnya Al bermimpi tentang wanita itu semalam.""Ha? Kamu bermimpi apa Al?" Tanya mama dengan serius mendekatiku."Disaat Al baru memejamkan mata, wanita itu mengelus rambut Al dan berkata ingin membalask
~ Tidak usah khawatir tentang jodoh, dia yang sudah di tetapkan untukmu, maka akan menjadi milikmu. Dan sekeras apapun kamu berusaha, jika dia bukan untukmu, maka tidak akan bisa menjadi milikmu. ~Mencari tombol lampu namun tidak ada, saat sedang mencari, tiba tiba aku tersandung. Suara tangisan itu sangat dekat.Aku berjongkok, meraba raba sekeliling yang tak terlihat satu benda pun, dan.."Aarrrgghhh.." Teriak ku.Entah tergigit atau terjepit sesuatu pada tanganku, kuraba dengan tangan satunya. Rambut? Fix ini kuntilanak pemakan manusia.Oh my God, tolong aku."Mbak kunti, tolong jangan makan saya, saya mau mencari seorang gadis bernama Ratih, tolong bantu aku mencarinya. Katanya mbak kunti baik hati dan tidak sombong, ayolah bantu aku." Ujarku berlagak tak takut, padahal dalam hati jantung ini berasa ingin loncat dari tempatnya."Mas Al?" Ucap suara wanita itu.Aku mengenali suaranya, suara yang kucari."K-kau
~ Menangislah jika ingin menangis, jangan pernah ditahan. Karena orang menangis bukanlah orang yang lemah, justru ia orang yang kuat, ia mampu menopang beban dan mengeluarkan nya dengan tangisan, hingga ia kembali dengan senyuman indahnya. ~"Dia ada di kamar sebelah. Kamu tidak usah khawatir, dia baik baik saja. Hanya saja belum sadar.""Al mau lihat Ratih ma!" Ucap ku dengan bergegas."Al, jangan bilang kamu sudah ingat semua nya kembali?" Tanya papa menyelidiki."Bukan begitu pa, hanya saja Al khawatir. " Jawab ku yang di balas dengan tatapan tajam nya."Apa sih papa ini, kalau melihat tidak usah terlalu dekat pa, Al kan jadi dag dig dug der. "Tatapan tajam dari papa membuat nyaliku menciut, bak ditatap oleh singa yang kelaparan."Gelagat mu aneh, lalu bagaimana kamu tahu Ratih ada disana?" Tanya papa lagi."Karena mimpi, Al pernah bermimpi sehari sebelum Ratih menghilang, Al coba menelusuri
~ Jangan pernah memaksakan cinta. Jika memang ia tak mencintaimu, maka lepaskan. Jangan pernah memaksa perasaan seseorang, karena itu akan membuatmu menyakiti diri sendiri. Dan jika kau sudah memaksakan perasaan seseorang untuk mu, maka itu bukan cinta namanya, namun obsesi. ~"Katamu, salah satu penjahat berkeliaran disini, siapakah dia Al?" Lanjut papa."Nanti papa akan tahu dengan sendirinya, Al ingin menyiksanya terlebih dahulu." Ucap ku dengan nada dingin dan senyuman yang mematikan.***Aku kembali ke kamar, sedangkan papa pergi ke rumah Ratih, untuk memberitahu kabar ini, sekaligus memberitahu rencana ketika aku akan menghilang sejenak. Ku lihat mama sudah tak berada di kamar, namun wanita gila itu masih berada disini.'Hah, bencana.'"Sayang, kamu lama banget sih, jadi gimana kabar perawat yang di sewa mama mu itu?" Tanya nya tanpa rasa bersalah.Berani nya dia mengatakan wanitaku seorang perawat se
Bab 1 (Secercah Harapan)Rintik air membasahi diriku yang sedang berjalan sambil membawa secercah harapan untuk keluarga, tangisan yang membasahi pipi tak terlihat oleh guyuran air hujan, serta suara rintihan yang menyayat hati pun tak terdengar karena derasnya hujan yang membasahi jalanan Ibu kota ini.Pada saat ini mencari pekerjaan terlalu susah untuk diriku yang hanya tamatan SMA, pagi hingga petang ku susuri jalan dengan membawa amplop coklat berisi data diri yang akan membantuku menemukan pekerjaan yang halal.Sudah seminggu berlalu diriku mencari pekerjaan, namun tak kunjung ketemu. Kini aku mulai pasrah, uang saku yang kubawa dari kampung sudah mulai menipis karena untuk membayar kost serta makan sehari hari. Jalanan ini, air hujan ini, serta geledek menjadi saksi bisu betapa kerasnya kehidupan yang kuderita.Aku Ratih Aulia Ningrum, anak sulung dari 2 bersaudara, kehidupan ku tak semanis orang berkata, hidup sederh
~ Ujian yang datang silih berganti pertanda Allah menyayangimu. Jangan pernah berfikir Allah tidak adil, karena akan ada pelangi setelah hujan. Tetap sabar dan tawakal, maka akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari apa yang kita harapkan. ~Setelah itu aku bergegas membersihkan kost, sholat subuh, dan bersiap berangkat kerja untuk pertama kalinya.Ucapan Basmalah tak lupa mengiringi langkah awal ku untuk memulai kegiatan. Itu yang guru ku dulu ajarkan.***Setengah hari ini aku telah di training, dan syukur nya aku bisa dengan lancar mengikuti arahan yang di berikan oleh atasan.Dari mulai menyapa pengunjung, menawarkan menu spesial, cara memberikan hidangan, dan masih banyak lagi. Kini aku sudah di tugaskan langsung kelapangan, namun masih dengan diawasi oleh senior yang bertugas mengawasi ku.Senyum ku tak lupa selalu ku pancarkan lewat bibir tipis ku, keluarga di kampung adalah motivasi ku untuk semangat dalam bekerja.
Bab 3 (Pikiran Negatif)~ Jangan pernah memandang buku dari sampulnya. Baca isi buku tersebut, cermati, maka kamu akan menemukan sisi yang tak terlihat dari sampul itu. ~Suara kaki itu pun tak terdengar lagi, aku mengangkat kepalaku dan ternyata..."Huwaaaa.... Tolong.. Tolong aku..!!" Teriakku kencang, tak terasa air mengalir membasahi celanaku. Ya, aku mengompol. Sudah tidak ada rasa malu lagi, ketakutan ku semakin menjadi saat melihat preman tepat berada di depanku, jarak kami hanya sekitar 20 centimeter dari permukaan wajah ku."Hhuummmpp...." Aku pun tak bisa berbicara bahkan berteriak, mulutku disumpal dengan selada yang berada di atas meja dapur."Bufftt..." Wajah garang pria di depan ku ini terlihat sekali menahan senyum ejekan untukku, menutup mulut nya menggunakan punggung tangan nya."Apa kamu lihat lihat?" Ucap nya dingin membuat nyaliku menciut, rasa takut sekaligus malu membuat ku diam seperti pat
~ Takdir merupakan hal yang tak kasat mata. Tidak bisa di prediksi maupun direncanakan. Setiap makhluk telah memiliki garis takdir tersendiri. Yang sudah di tetapkan, maka tidak akan bisa diubah.~*POV Preman BertatoNamaku Rasya Almahesa, umur ku 21 tahun, terbilang cukup muda untuk menjadi preman. Bahkan banyak orang tak percaya jika diri ini preman, karena wajah yang ku miliki cukup tampan, dan diriku ini terlihat masih seperti anak SMA. Mereka tidak tahu jika aku ketua preman di kampung jawara ini. Tidak ada yang berani membuat masalah dengan ku, kecuali orang yang tak kenal dengan ku.Alasan ku menjadi preman karena saat aku ke pasar mengantar ibu membeli kain, ku melihat banyak preman preman di pasar yang menagih dan memalak pedagang pedagang kecil. Hati ku memberontak marah saat melihat orang orang kecil menangis karena belum ada satu pun dagangan yang di jual, namun malah sudah di minta untuk membayar uang keamanan. Apa nya yang aman? Menurut