Share

BAB 8

"Mas!" suapan buah mangga itu pun terpaksa di hentikan, ketika sang suami sudah membuat keputusan seperti itu. "Mas, kamu membatasiku." ucap Dilara tertunduk menangis dan bergegas berlalu meninggalkan Evan yang masih duduk di kursi tukang rujak.

Evan pun segera membayar pesanannya dan mengejar Dilara yang mengalami perubahan sikap.

"Dasar!" umpat Evan dan membuka pintu, dan duduk di belakang kemudinya. "Dilara, kenapa kamu seperti anak kecil begini?" Evan menatap Dilara dengan tatapan tidak suka dengan perubahan di dalam diri Dilara.

"Mas, aku ingin bekerja, tapi kenapa kamu membatasiku?" ucap Dilara di sela tangisnya.

"Aku tidak ingin kamu kelelahan." Evan menunjukkkan wajah yang pura-pura cemas dengan kondisi kehamilannya. "Kita pulang!" putus Evan begitu saja dan mulai menstater mobilnya menuju kediaman mereka.

***

Sesampainya di rumah Dilara pun membuka pintu dengan kasar. Masih merasakan dongkol di hatinya.

"Jauh-jauh aku kuliah sampai Belanda kenapa malah begini, Ya Allah?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status