Share

Part 25

Lusi menghentakkan kaki, dengan raut wajah menahan emosi. Wanita berpakaian kurang bahan itu masuk ke dalam kamar, tidak lupa membanting pintu dengan kerasnya.

***

Pagi-pagi sekali Mbak Salamah sudah sampai di rumah ibu membawa sarapan untukku. Wanita yang usianya hampir sama dengan almarhumah ibu itu terus menunduk malu, ketika aku menghampirinya seraya mengulas senyum tipis. Wajah keriput Mbak Salamah terlihat sangat sendu. Ah, mungkin dia merasa sedih memiliki anak tidak beradab seperti Lusi.

"May," panggilnya pelan sambil melihat wajahku sekilas lalu menunduk kembali.

"Iya, Mba. Ada apa?" sahutku sebisa mungkin berusaha untuk santai, seolah antara aku dengan anaknya tidak sedang terjadi apa-apa.

"Maafkan saya karena tidak berhasil mendidik anak. Saya sudah menasihati Lusi panjang lebar, tapi dia selalu melawan saya, bahkan berani memukul saya." 

Aku

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status