Share

Layar Terkembang

Ana melipat kakinya dalam posisi bersila. “Pak Jendral, sebaiknya Pak Jendral segera menangkap Bung Tan Djiman. Sebelum segala sesuatunya terlambat.”

Jendral Sumarto mengerutkan alis. “Apa maksudmu? Mengapa aku harus menangkan Tan Djiman?”

“Karena Bung Tan Djimanlah yang membantu Bung Mardian dalam rencana balas dendamnya pada kehidupan ini. Bung Tan tak lain dan tak bukan merupakan keponakan Bung Kasim. Bung Tan juga seorang komunis. Dialah salah satu otak dibalik huru-hara selama ini. Dalang dari geger-geger. Bung Tan Djiman memiliki banyak jaringan. Dia sangat cerdik dan licik. Bung Tan Djiman memiliki banyak uang yang dapat membeli apa pun yang dia mau. Karena itulah orang-orang bersedia menjadi pengikutnya.”

“Aku tidak percaya pada surga. Tapi aku percaya pada kesedihan. Aku tidak percaya pada penderitaan. Tapi aku percaya pada kematian. Kebebasan, pembebasan dan kemanusiaan. Aku tidak percaya lagi pada omong kosong selain tiga hal itu. Tidak bahkan pada penyesalan.”

“Apa maksudm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status