Share

Ingin pendekatan?

Hari ini merupakan hari kedua Sun bekerja. Saat jam menunjukkan pukul 12.00, waktunya karyawan beristirahat, Disa pun menghampiri Sun dan mengajaknya makan bersama.

Sun yang masih sibuk dengan pekerjaannya, dia pun menolak secara halus. "Maaf, pekerjaan saya masih belum selesai kak, mungkin kakak bisa makan duluan soalnya kalau menunggu saya nanti kakak bisa telat makan."

"Yasudah, aku duluan ya." Disa berlalu pergi.

Tidak terasa, sudah menunjukkan pukul 12.30. Yudha yang masih berada didalam Ruangannya pun keluar sambil membawa bekal. Saat dia keluar dari Ruangannya, dilihatnya Sun yang masih berada didepan komputer, sibuk mengerjakan pekerjaannya itu. "Sun? Kamu belum istirahat?"

"Belum, Pak." Jawab Sun singkat.

"Kenapa? Istirahatlah, waktumu tinggal 30 menit lagi."

"Sebentar lagi, Pak."

"Jangan menunda-nunda, kalau waktunya istirahat ya harus istirahat." Yudha menarik Sun untuk ikut bersamanya.

Sesampainya di Kantin, Yudha memberikan sebuah menu kepada Sun. "Silakan pesan."

"Tidak usah, Pak. Bapak duluan saja." Sun menolak dan memberikan menu tersebut kepada Yudha.

"Kamu harus makan." Ucap Yudha tegas.

Sun pun mengambil kembali menu tersebut dan memesan makanan yang ia inginkan.

"Begitu dong, kamu harus makan. Jangan terlalu berlarut-larut dalam pekerjaan. Harus ada waktu untuk istirahat."

"Makasih, Pak."

Sun melihat Yudha yang dari tadi belum juga memesan makanan. "Bapak gak pesan makan?"

"Saya ada bawa bekal." Yudha mengeluarkan kotak makannya.

Tak lama, makanan yang Sun pesan pun datang. "Selamat makan." Ucap Yudha kepada Sun.

"Iya Pak, makasih." Yudha tersenyum.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"

"Berjalan dengan lancar, Pak." Yudha tersenyum lagi.

"Ehem." Disa menghampiri Yudha dan Sun disana.

"Selamat makan Sun." Ucap Disa.

"Dan, selamat makan ya Kak Yudha." Disa mengacungkan kedua jempolnya kearah Yudha.

Yudha tersenyum, "Iya, sana. Ganggu aja kamu."

"Oke, Bos." Disa tersenyum dan berlalu pergi.

Sun tidak memperdulikan mereka berdua, dia duduk tenang sambil menyantap makanannya.

"Disa mengganggu sekali ya? Jangan dihiraukan ya, dia memang begitu."

Sun menggeleng, "Enggak Pak, saya gak terganggu sama sekali." Sun melanjutkan makannya.

Yudha tak habis pikir dengan Sun, kenapa dia sangat begitu tenang tanpa menghiraukan sekitarnya? Kenapa dia sangat irit sekali dalam berkata? Apa hanya Yudha saja yang merasa dag-dig-dug terus-menerus kalau berada didekat dia?

"Apa bapak merasa terganggu dengan kehadiran Kak Disa barusan?" Baru kali ini Sun berbalik bertanya.

"Hm, tidak juga." Yudha termenung melihat Sun, makanannya pun tidak disentuh sama sekali.

"Saya sudah selesai Pak, saya duluan. Terima kasih." Sun berlalu pergi meninggalkan Yudha disana.

"Dia pergi begitu saja?"

"Sabar ya, Kak Yudha." Disa menghampiri Yudha untuk kedua kalinya.

"Ini semua gara-gara kamu, ganggu saja."

"Lho? Kok gara-gara aku?"

"Iya, kamu ganggu banget."

"Jahat banget deh, aku gak ganggu kok."

Yudha pergi begitu saja meninggalkan Disa.

"Ih, tega. Malah pergi begitu saja." Disa menjadi kesal dengan tingkah Yudha barusan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status