Share

Ingin menaklukkan Sun

Sun kembali duduk ditempat kerjanya, dia mulai menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda.

"Sun, mau pesan jus?" Tanya Gilang yang merupakan asisten Yudha.

"Maaf, belum dulu Pak. Makasih."

"Kalau sop buah, bagaimana?"

"Belum dulu Pak, maaf."

Yudha yang mendengar itu pun langsung keluar dari Ruangannya.

"Ada apa ini? Berisik sekali."

"Gak ada apa-apa, Pak." Jawab Gilang mewakili seluruh karyawan.

"Terus ini apa?" Ucap Yudha sembari menunjuk menu yang dipegang oleh Gilang.

"Menu minuman, Bos."

"Oh."

"Bos mau?"

"Oh, jadi ini yang diperdebatkan dari tadi?"

"Pesan saja yang kalian mau, saya traktir."

"Baik, Bos." Gilang semangat.

Gilang kembali menawari Sun, "Silakan pilih apa yang kamu mau, Sun."

"Nggak Pak, Makasih."

"Dibayarin Pak Bos lho, masa kamu gak mau?"

"Saya lagi gak nafsu makan, Pak."

"Sudah, pesan sop buah aja 2 porsi ya." Ucap Disa sambil mendekat kearah Sun dan Gilang.

"Banyak benar, lapar ya Dis?"

"Nggak, cuma 1 doang. Yang satunya lagi kan untuk Sun."

"Gak perlu kak, makasih."

"Ayolah Sun, mau ya? Kali ini saja." Bujuk Disa kepada Sun.

"Ambil saja, ini perintah." Ucap Yudha.

"Oke, Disa 1 porsi sop buah dan Sun 1 porsi sop buah juga. Kalau lo Bos?"

"Samakan saja."

"Oke, jadi 3 porsi sop buah." 

Setelah itu, Gilang beralih ke karyawan yang lain.

Lagi-lagi Disa mengacungkan jempol kearah Yudha dan berlalu pergi.

"Kamu harus banyak makan buah, buah itu sehat lho."

"Saya alergi terhadap buah, jadi gak bisa makan. Maaf, bukan bermaksud menolak Pak. Tapi saya benar-benar gak bisa memakan itu, makanya saya tidak mau saat ditawari."

"Maaf, saya tidak tahu. Kalau begitu jangan dimakan."

"Tapi sudah dibelikan, Pak. Nanti malah terbuang begitu saja, jadi mubazir."

Yudha sudah kehilangan akal untuk menaklukkan Sun, kenapa begitu sulit untuk ditaklukkan?

"Biar saya saja yang menghabiskannya, agar tidak menjadi mubazir." Ucap Yudha lalu masuk kembali kedalam Ruangannya.

Yudha merenung.

Tok! Tok! Tok! Seseorang datang ke Ruangan Yudha.

"Masuk." Ucap Yudha dari dalam dan dia pun berhenti merenung.

Fifi masuk kedalam ke Ruangan sambil membawa sebuah berkas.

"Ada apa, Fi?" Tanya Yudha sambil memperhatikan berkas yang Fifi bawa.

"Ini laporan yang sudah diselesaikan oleh Sun, Pak." Ucap Fifi sambil memberikan laporan tersebut kepada Yudha.

Yudha pun mengambil laporan tersebut, "Baiklah, terima kasih Fi. Kamu boleh keluar."

"Baik Pak, saya permisi." Fifi pun keluar dari Ruangan Yudha.

Yudha membaca dengan seksama laporan yang telah dibuat oleh Sun.

"Nah, dugaanku memang benar. Dia memang bisa dibidang ini." Yudha tersenyum lebar.

Yudha mengambil handphonenya lalu menelepon Disa.

Disa {Halo kak?}

Yudha {Disa, kamu kesini sekarang juga.}

Disa {Ada apa kak?}

Yudha {Sekarang, gak usah banyak tanya.}

Disa {O-oke.}

Tut! Tut! Yudha mematikan teleponnya secara sepihak.

Disa yang sedang berada diluar pun langsung kembali ke Kantor.

Sesampainya di Kantor, Disa mengomel kepada Yudha. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dia langsung masuk begitu saja kedalam Ruangan Yudha.

"Ada apa kak?" Ucap Disa ketus.

"Kamu kenapa? Lagi ada masalah?"

"Iya." Jawab Disa singkat.

"Ayo cerita."

"Gue marah sama lo Kak Yudha."

"Lho? Kenapa jadi marah sama gue?"

"Kenapa minta gue kesini sekarang juga? Padahal gue lagi diluar."

"Ini." Yudha memberikan sebuah laporan kepada Disa.

"Apa ini?"

"Coba baca."

Disa mengambil laporan tersebut lalu membacanya.

"Wah." Disa bertepuk tangan.

"Buatan siapa ini? Keren kak."

"Ini buatan Sun."

"Wah, dia memang berbakat dan dia emang giat orangnya. Pantes deh kakakku ini jadi terpesona."

Yudha hanya tersenyum menanggapi ucapan Disa.

"Yaudah kak, itu saja kan? Aku pergi dulu ya." Disa pun meninggalkan Ruangan Yudha.

"Dasar bocah, malah langsung pergi seenaknya." Yudha geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan tingkah Disa.

Setelah Disa pergi, Yudha memanggil kembali Sun ke Ruangannya.

Beberapa menit kemudian, Sun pun memasuki Ruangan.

"Saya sudah membaca laporan yang telah kamu buat, dan laporanmu ini patut diapresiasi karena benar-benar sesuai dengan apa yang saya mau."

"Terima kasih, Pak."

"Besok pukul 07.00 kamu ikut meeting dengan saya, kamu yang akan menjelaskan materinya didepan klien kita nantinya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status