Share

AMARAH ISTRI

"Maaf, aku nggak butuh belas kasihan." Kudorong halus amplop di tangan Bu RT.

"Gayamu, Pak Kevin. Sudah diberikan peringatan dari Sang Khalik masih saja sombong. Belanja saja ngirit, sok-sokan menolak bantuan dari kita-kita. Benar nggak ...?" cerca wanita bertubuh gempal yang memang julid padaku.

"Sudah, sudah. Kalau Mas Kevin memang tidak mau menerima dan masih merasa cukup, kita doakan saja kehidupan Mas Kevin setelah ini menjadi lebih bahagia." Pak RT mengangkat kedua tangannya ke atas agar warga tidak menyorakiku.

"Ih. Males banget!" sahut wanita gempal yang sama.

Ingin sekali kututup mulutnya. Sayangnya aku takut tersandung hukum. Zaman sekarang hal kecil bisa menjadi besar.

"Brow, bagaimana, Brow? Apa masih ada barang yang bisa diselamatkan?" tanya Zaki dan kawan lainnya. Mereka berlari ke arahku, "Kita langsung pulang ketika melihat berita tadi malam yang lewat di sosial media."

"Ini bukan masalah besar. Yang penting kotak brangkasku masih aman. Apa lagi uang yang ada ditabunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status