Share

KEBAKARAN

Aku dan istriku kembali ke hotel dan check out saat itu juga dan melakukan perjalanan pulang dengan taxi yang sama. Di dalam mobil kucoba menghubungi Mbak Ummi. Tapi, panggilanku tak juga diangkat. Jika tidak ada signal tidak mungkin.

"Bagaimana, Mas? Aku takut terjadi sesuatu pada Mbak Ummi," ujar Aira. Dia menutup mulut dan hidungnya demi menyembunyikan kekhawatirannya.

"Aku masih mencoba. Tapi tidak ada jawaban. Sebenarnya ada apa?"

Entah kenapa saat ini perasaanku tidak enak. Pikiranku kacau dan berandai-andai hal yang sangat buruk telah terjadi.

"Tolong cepat sedikit, Pak!"

Driver cuma mengangguk.

"Pak, tolong cepat sedikit!" ulangku. Meski kecepatan mobil sudah maksimal, aku merasa masih saja di tempat yang sama.

"Menepi, menepi. Berhenti!"

Driver pun menepi. Aku keluar, kemudian menggantikan peran sebagai sopir.

"Hubungi Mbak Ummi lagi!" seruku. Dari kaca spion kulihat istriku melakukan apa yang kuperintahkan.

Aku terus melajukan mobil dengan pacuan gas maksimal.

"Pak, hati-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status