Share

Bab 37

“Belum puas kamu mencari masalah dengannya aku, Mir? Tidak ada bosan- bosannya kamu mengusik urusan pribadiku. Apa sih maumu, brengsek?” Jari telunjuk Santi mengarah tepat ke wajahku. Tentu aku tersentak kaget.

“Wong edan songko ngendi kui, Nduk?” Bibi yang ada di belakangku berbisik.

(Orang gila dari mana itu, Nduk?

“Bi, tolong balik lagi ke belakang saja. Biar orang-orang nggak ikutan ke sini. Nanti bisa repot urusannya. Pekerjaan nggak kelar-kelar.” Aku meminta Bibi dengan setengah berbisik pula. Aku tak ingin menjadi bahan tonton.

Setelah memastikan bibi pergi ke belakang, aku kembali menatap Santi yang masih ada di hadapanku.

“Aku mencari masalah dengan kamu?” Seperti orang bego aku mengulang pertanyaan tersebut. Jari telunjuk ini mengarah pada dadaku sendiri. Keningku pun berkerut dengan lipatan yang banyak.

“Sejak kapan aku mencari masalah sama kamu? Bukan selama ini kamu yang mencari perkara dengan aku?”

Santi tersenyum mengejek. Kurang ajar memang!

“Nggak usah merasa sok
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status