Share

TERJERAT PERNIKAHAN DENGAN PRIA MISTERIUS
TERJERAT PERNIKAHAN DENGAN PRIA MISTERIUS
Penulis: Dek ita

One Night Stand?

“AAAA!!!!” Kayla berteriak kencang.

Betapa terkejut dirinya ketika membuka mata, dirinya malah melihat seorang pria asing berada di kamarnya tersebut. Langsung ia menarik selimut demi menutupi tubuhnya yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Pria yang sedang tertidur di sebelahnya dengan posisi tertelungkup tersebut bangun.

Ia mengusap matanya sendiri sambil mencoba melihat diri Kayla yang ada di depannya. Pria tersebut mencoba untuk mengubah posisinya. Namun pikiran Kayla benar-benar sudah tidak bisa dia jernihkan lagi.

“JANGANNN!!!!” teriaknya dengan satu mata mau menutup mata, dan satunya memberikan kode berhenti kepada pria tersebut.

Pria tersebut tampak sedikit bingung. Lalu dia melihat ke bawah, dan sadar bahwa sekarang dia juga sedang tidak mengenakan apa pun di atas badannya itu. Pria itu sedikit tersenyum kepadanya, senyuman yang mesum sekali.

“Kenapa? Kamu bahkan sangat menyukai-“

“HENTIKANN!!” Kayla berteriak sekali lagi, menghentikan kalimat si pria.

Dirinya tidak mau mengingat dan tidak mau mendengar apa pun yang mau dikatakan oleh pria itu. Rasanya pikirannya tercampur aduk oleh memori tak jelas yang ada di kepalanya. Karena pulang dalam keadaan mabuk, ingatan Kayla jad samar-sama.

Kayla melihat sekitar, dan mendapati pakaiannya berserakan di bawah. Namun, matanya tertuju pada interior kamar tersebut. Ini bukan kamarnya, dan dirinya tidak tahu ini ada dimana. Tidak seperti kamar apartemen miliknya. Dirinya celingak-celinguk melihat sekitar, merasa bingung.

“Ini kamarku. Kemarin kamu masuk dalam kondisi mabuk dan langsung menyerangku,” ucap pria tersebut.

Menoleh Kayla ke arah pria tersebut. Wajahnya merah padam dan bahkan kelihatan jelas bahwa dirinya merasa sangat malu mendengarnya. Menyerang? Jadi tempat ini bukan lah miliknya, melainkan pria ini?

Segera dirinya bangun dan mengambil semua pakaian yang berserakan tersebut. Dengan membelakangi pria yang masih ada di atas kasur tersebut, Kayla buru-buru mengenakan pakaiannya dan terus menghindari untuk melirik ke arah pria tersebut.

‘Bodoh Kayla!!!’ batinnya mengatai dirinya sendiri.

Dia mengambil tasnya segera, dan berusaha menuju ke arah pintu keluar.

“Hei,” panggil pria tersebut.

Langkahnya terhenti, dan melihat ke si arah pria. Dia tersenyum lebar dengan wajah cengengesan, dengan wajah berantakan selayaknya orang yang baru saja bangun.

“Namaku Kenzo. Lain kali, kalau kita bertemu lagi, kita bicara lagi,” ucapnya.

Langsung memasang wajah sinis Kayla saat mendengar ucapannya. Siapa juga yang masih mau bertemu dengan pria ini? Melengos dirinya keluar dari ruangan tersebut. Langkahnya makin dipercepat saat berada di lorong. Ketika melihat di arah lift, dia sadar bahwa dirinya berada di lantai yang salah.

Makin malu dirinya. Segera naik ke dalam lift diri Kayla tersebut, dan bergerak menuju tempatnya. Rasanya seluruh badannya mati rasa saat tahu bahwa dirinya sudah salah memasuki kamar. Sungguh, dia benar-benar malu sekali. Bahkan, sampai di tempatnya, Kayla memilih merendam tubuhnya karena merasa jijik kalau tahu apa yang sudah terjadi pada dirinya.

‘Kenapa aku ceroboh sekali?’

Setelah kejadian tersebut, dirinya tidak pernah bertemu dengan pria yang bernama Kenzo lagi. Bahkan, setelah 3 bulan lamanya. Ia tidak pernah menemukan batang hidungnya di dalam apartemen mereka yang sama. Itu membuat Kayla lega. Karena ia tidak mau mengingat hari itu.

Hari ini keluarganya memintanya bertemu. Setelah sekian lama dirinya tidak pernah diundang, akhirnya ada undangan untuk dirinya pulang. Tapi, ada apa? Pasti ada yang mereka mau makanya sampai akhirnya memilih memintanya pulang.

Di depan rumahnya, ia melihat ada mobil asing yang tengah terparkir di sana. Heran rasanya, karena tidak ada satu pun dari penghuni rumah yang memiliki mobil semahal itu. Karena kebanyakan dari mereka memilih hidup dengan pandangan orang lain.

Masuk ke dalam rumah, Kayla melihat orang ramai berada di ruang tamu. Seluruh mata tertuju padanya, dan itu membuat Kayla tidak nyaman. Langkahnya perlahan-lahan menuju ke dalam. Ia melihat ayah ibunya, bersama dengan seorang pria sebayanya, dan…, Kenzo?!

Kayla terbelalak melihat pria yang duduk di sofa kamar tamunya tersebut. Pria yang selama ini dirinya harapkan untuk tidak pernah bertemu lagi, sekarang malah berkumpul bersama keluarganya. Itu membuatnya merasa sangat dan amat canggung sekali.

Duduk lah dirinya di dekat sang ayah. Tampak mereka memberikan seluruh pandang kepadanya, seolah Kayla adalah orang yang memang sengaja mereka tunggu daritadi.

“Jadi, begini Nak Kayla. Kedatangan kami ke sini sudah sempat dibicarakan sebelumnya, dengan negosiasi yang akhirnya kami sepakati,” Pria paruh baya yang seumuran dengan ayahnya mulai berbicara.

‘Hah? Negosiasi? Sepakati? Apa yang mereka bicarakan?’ batinnya, bingung.

“Karena di awal kami hendak meminta Reva, namun pihak keluarga menolak dengan sopan, dan menyerahkanmu sebagai gantinya. Jadi, tujuan kami ke sini untuk mengambilmu sebagai ganti dari pinalti hutang yang tidak bisa dibayar ayahmu,” sambungnya.

Terkejut tentunya Kayla mendengar apa yang dikatakan oleh pria tersebut. Ia terbelalak dan langsung menoleh ke ayahnya. Tidak ada pembicaraan apa pun sebelum dirinya ke sini. Bahkan ayahnya tidak mengatakan ada pertemuan seperti ini.

Dan sekarang dengan tiba-tiba diri Kayla mau diambil?! Apa mereka pikir Kayla ini barang? Melotot langsung Kayla ke arah keluarganya yang tampak sedikit acuh tersebut. Sang ayah juga sampai dengan sengaja menghindari tatapan matanya ini.

Rasa kaget tersebut berubah menjadi rasa tidak percaya. Keluarga yang memang dari awal mencoba menyisihkannya, sekarang benar-benar membuangnya dan mencoba menjual dirinya hanya karena tidak bisa membayar hutang? Tega! Kayla merasa sakit hati.

Air matanya terasa tertahan. Wajahnya panas membara dan dadanya sesak sekali. Selama ini, rasa mengalah dan juga penurut yang selalu dirinya lakukan, bahkan tidak pernah mengadukan perbuatan mereka, dibalas dengan ini saja? Benar-benar menyedihkan.

“Jadi, kami meminta pendapatmu, apa ka-“

“Ya, aku setuju,” Kayla tanpa pikir panjang langsung menjawab saat kalimat tersebut belum selesai.

Tentu saja mereka yang ada di sana tampak kaget mendengar ucapannya. Dari pihak tamu merasa tertegun dengan rasa percaya dirinya saat menjawab. Sementara keluarganya, merasa senang mendengar jawaban setuju itu. Terutama kakaknya, Reva, dia seperti berkata ‘mampus’ kepada dirinya dari sorot matanya yang buruk.

“Tapi, aku meminta surat perjanjian,” pintanya.

Sang pria yang tua tersebut tengah senang, dia pun bertanya kepada Kayla, “Tentu saja. Apa yang kamu inginkan di surat perjanjianya?”

“Ada banyak! Tapi, yang paling aku inginkan, setelah nantinya aku diambil oleh kalian, keluargaku tidak boleh meminta apa pun dariku, baik benda, harta, maupun kehendak dari keputusanku,” tuturnya.

Kali ini justru keluarga Kayla yang syok mendengarnya. Mereka tampak tercengang dengan bagaimana Kayla sangat percaya diri memintanya. Ini dirinya lakukan demi keuntungan dirinya sendiri tentunya. Kalau keluarganya saja bisa membuangnya demi membayar hutang, jadi, Kayla juga punya hak untuk meminta persyaratan, kan?

Pria tersebut tersenyum tipis dan membalas ucapannya, “Tentu saja, kam-“

“Tidak! Kami tidak setuju!” Keluarganya justru menolak.                                                                                        

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status