Share

44. Jebakan

Berusaha mengusir segala gundah yang sempat memenuhi dirinya, Alana yang baru menjejakkan kakinya di lobby memasang senyum seperti biasa. Tas bahu tersampir cantik dan ponsel berada di genggamannya. Baru saja berusaha mengatur diri, nampaknya Alana harus kembali menyiapkan mental dan hati karena penampakan yang kini berada tepat beberapa langkah dihadapannya. 

Beberapa manusia dengan pakaian formal bercengkrama santai di ruang tunggu. Satu dari lima manusia itu menarik perhatiannya. Bagaimana tidak ? Kemunculannya seolah tanpa beban dan sejauh yang Alana perhatikan, lelaki itu nampak sumringah sekali.

Lelaki itu membalik badannya, netranya nampak berpendar ketika menatap Alana yang berdiri tak jauh dari lokasinya. Kaki panjangnya melangkah mendekat kearah Alana yang masih diam di tengah- tengah. Satu tarikan di sudut bibirnya jelas menggambarkan bagaimana lelaki itu seolah mengejek Alana. 

"Morning, Alana," sapaan yang sudah Alana dengar untuk kesekian

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status