Share

Part 23B

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2025-06-14 11:35:52

Elena tersenyum lalu melangkah pergi dari ruangan Angkasa. Pria itu mendesah pelan, rasanya kesal sekali. Entah kenapa dia jadi muak dengan tingkah Elena yang terobsesi padanya. Padahal dulu ia sangat mencintainya.

Saat jam istirahat tiba, Angkasa melangkah keluar dari kantornya dengan perasaan berat. Mau tak mau, ia harus menemui Elena.

Sesampainya di resto cepat saji tempat mereka biasa menghabiskan makan siang bersama, Elena sudah duduk di sudut ruangan, melambaikan tangan padanya dengan senyum penuh kemenangan. Angkasa menghela napas sebelum menghampirinya dan duduk di hadapannya.

"Kamu datang juga, Mas." Elena menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatapnya lekat-lekat.

"Apa yang kamu inginkan?" Angkasa bertanya tanpa basa-basi.

Elena tertawa pelan. "Tenang, Mas. Kenapa buru-buru? Kita makan dulu, ya?"

Pelayan datang membawa makanan yang sudah dipesan Elena sebelumnya. Namun, Angkasa sama sekali tak berselera.

"Elena, ja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 26B

    Cahaya terdiam. Luka lama itu kembali menganga, meskipun Angkasa selalu meyakinkannya."Aku bakal lindungin kamu dan Altair... apa pun yang terjadi," ucap Angkasa lirih, namun penuh janji.Cahaya hanya mengangguk pelan, matanya menatap suaminya dengan penuh kepercayaan.Keesokan paginya, Cahaya masih merasa gelisah. Semalaman ia nyaris tidak tidur, Angkasa yang tidur di sampingnya menyadari kegelisahan itu."Kamu nggak usah mikirin kejadian kemarin terus, Cahaya... Aku udah cari orang buat jaga-jaga di sekitar rumah."Cahaya menoleh, matanya tampak lelah. "Aku takut, Mas... Kalau orang itu datang lagi... gimana kalau mereka berhasil kali ini?"Angkasa langsung menggenggam tangan istrinya erat."Nggak akan ada yang bisa ambil Altair dari kita. Aku janji."Tatapan Angkasa begitu dalam, seolah ingin menegaskan kalau ia tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh keluarganya. Cahaya mengangguk pelan. Pagi it

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 26A

    Part 26Cahaya tersentak. "ALTAAAIR!!!"Pria itu langsung berlari, membawa Altair erat dalam pelukannya. Cahaya panik, tubuhnya gemetar hebat, tetapi naluri seorang ibu mengalahkan ketakutannya. Ia bangkit dan mengejar, teriakan histerisnya menggema di taman."BERHENTI! TOLONG!!"Orang-orang mulai menoleh, beberapa tampak bingung, tapi si penculik sudah lebih dulu berlari cepat, menyusup di antara pepohonan dan bangku taman.Cahaya hampir tersungkur, tapi ia terus berusaha mengejar meskipun langkahnya tertatih.Di kejauhan, Angkasa yang baru saja membayar air mineral mendengar suara Cahaya.Alisnya bertaut tajam. Ada sesuatu dalam suara istrinya yang membuat dadanya mencelos.Ia berbalik, dan begitu melihat Cahaya yang berlari dengan wajah pucat panik dan seorang pria berpakaian serba hitam membawa Altair berlari menjauh, botol di tangannya terjatuh.Dalam sepersekian detik, tubuhnya bergerak lebih cepa

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 25B

    Cahaya terdiam."Aku..." Cahaya menggigit bibirnya, mencari kata yang tepat. "Aku juga ingin kita hidup dengan baik, Mas. Aku tahu semuanya terasa cepat, tapi aku nggak pernah menyesali pernikahan ini."Angkasa mengangkat tangan, menyentuh pipi Cahaya dengan lembut. "Kalau begitu, mulai sekarang, jangan ragu untuk bersandar padaku. Aku suamimu, Cahaya. Dan aku akan selalu ada untuk kamu dan Altair."Tatapan mereka bertaut dalam keheningan. Perlahan, tanpa sadar, ia menyandarkan kepalanya ke dada suaminya.Angkasa tersenyum kecil, merengkuh istrinya lebih erat, dan mengecup puncak kepalanya. "Besok aku mau ajak kamu jalan-jalan sebentar, cari udara segar," katanya.Cahaya tersenyum kecil. "Ke mana?""Ke tempat yang kamu suka," jawab Angkasa santai. "Atau, kita bisa sekadar jalan-jalan sore di taman dekat sini."Cahaya menatapnya, lalu mengangguk. "Itu ide yang bagus."***Keesokan Har

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 25A

    Part 25Elena tertawa sinis. "Jadi ini cara kamu menyingkirkanku, Mas? Dengan memecatku dari perusahaan ini?"Angkasa meletakkan penanya, lalu bersandar di kursi. "Aku tidak ingin ada masalah di antara kita, Elena. Tapi kamu yang terus membuat semuanya menjadi rumit.""Rumit?" Elena mendekat, menatapnya penuh kebencian. "Kamu pikir aku akan diam saja setelah kamu mempermainkanku seperti ini?"Angkasa menatapnya tajam. "Aku tidak pernah mempermainkan siapa pun. Kamu yang terlalu berharap lebih."Elena balas menatapnya, dadanya bergemuruh karena amarah. "Kamu akan menyesal, Mas!"Elena keluar dari gedung kantor dengan langkah cepat, dadanya masih dipenuhi amarah. Tangannya mengepal, napasnya berat. Ia tidak bisa menerima ini. Tidak bisa menerima perlakuan Angkasa yang begitu dingin setelah semua yang mereka lalui.Dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya dan menekan nomor seseorang."Halo?" Suara di uj

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 24B

    Angkasa terdiam. Ia melirik Cahaya yang masih tertidur, lalu menarik napas panjang sebelum akhirnya membalas.[Aku tidak enak badan. Butuh istirahat.]Saat itu juga, Cahaya menggeliat pelan dan membuka matanya. "Mas?" suaranya masih terdengar mengantuk.Angkasa tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang tiba-tiba muncul. "Nggak apa-apa. Tidur lagi, aja ya."Cahaya mengangguk kecil dan kembali memejamkan mata. Sementara itu, Angkasa menatap langit-langit kamar dengan berbagai pikiran berputar di kepalanya.***Sore hari Elena menatap layar ponselnya dengan raut khawatir. Sudah dua hari Angkasa tidak masuk kantor. 'Apa Mas Angkasa benar-benar sakit?'Tanpa berpikir panjang, ia langsung mengambil kunci motornya dan bergegas menuju rumah Angkasa. Namun, sesampainya di sana, rumah itu kosong. Tak ada siapa pun.Ia mencoba mengetuk pintu beberapa kali, bahkan menghubungi no

  • TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPAR   Part 24A

    Bab 24"Aku juga kaget, tapi ... mungkin memang lebih baik begini. Kita jalani saja, Mas."Angkasa terdiam, menimbang kata-kata Cahaya. Semua ini terasa seperti mimpi yang berjalan terlalu cepat, tapi saat melihat Cahaya di depannya, ada sesuatu yang membuatnya ingin melindunginya, ingin memastikan bahwa mereka baik-baik saja."Baiklah," ujar Angkasa akhirnya, suaranya mantap. "Kalau ini jalan kita, aku akan memastikan semuanya berjalan dengan baik."***Hari pernikahan tiba. Cahaya duduk di depan cermin, wajahnya berseri-seri dengan riasan lembut yang mempercantik parasnya. Hijab putih yang dikenakannya terpasang rapi, memperlihatkan keanggunan yang sederhana. Seorang MUA sibuk membantunya merapikan kebaya dan menyematkan aksesoris terakhir.Angkasa terpana, seakan melihat sosok yang berbeda dari biasanya. Cahaya tampak begitu anggun dalam balutan kebaya berwarna putih dengan hijab senada yang membingkai waj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status