"Halo, Eren?" Ucap Mitha di telepon.
Mitha baru saja selesai mandi. Masih mengenakan handuk dia langsung menelepon Eren untuk memberitahukan bahwa Arsen sudah menemukan wanita bernama Agnes yang memfitnahnya malam itu.
Mitha hanya perlu waspada dan tak ingin dirinya menjadi bodoh di hadapan Arsen. Itulah sebabnya dia meminta bantuan Eren untuk mencari tahu segala hal tentang Arsen dari kawan-kawan terdekat lelaki itu di Indonesia.
Sebagai seorang wanita yang harga dirinya sudah dilecehkan oleh lelaki bernama Arsen itu, Mitha tak akan mudah percaya begitu saja dengan segala perkataan Arsen. Itulah sebabnya Mitha menjadikan Eren sebagai kaki tangannya di Indonesia untuk menggali lebih jauh informasi tentang kebenaran semua ucapan yang dikatakan Arsen pada Mitha sebelumnya, termasuk tentang wanita bernama Agnes itu.
"Sorry Mit, sejauh ini aku masih belum bisa mengorek lebih jauh tentang masalah itu. Aku masih
Flashback On... Mendengar nama Agnes disebut, akhirnya Mitha pun menyanggupi permintaan Arsen untuk mengajaknya bicara. Saat itu Mitha sudah bersih-bersih dan mengganti pakaiannya dengan gaun tidur berbahan satin yang dibalut jubah tidur tipis. Mitha menghampiri Arsen yang menunggunya di teras belakang. Arsen sempat terpana sejenak melihat penampilan Mitha malam itu. Membuat pikirannya berkelana sesaat, meski setelahnya dia mampu untuk mengendalikan diri dan tetap menjaga kewarasannya atas pikiran kotor yang tiba-tiba saja hinggap. Penampilan Mitha malam itu sukses membuat Arsen dilanda gelisah berkepanjangan. Mitha tersenyum tipis. Dia duduk dengan gayanya yang anggun, tepat di sebelah Arsen. "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Mitha dengan intonasi suaranya yang terdengar lembut. "Ini foto wanita bernama Agnes itu. Apa kau
Flash Back Off..."Hai Agnes?" Sapa tamu-tamu itu yang ke semuanya adalah lelaki dan berjumlah empat orang."K-kalian siapa?" Tanya Angel terbata. Wanita itu ketakutan.Keempat lelaki yang berdiri di hadapan Angel semuanya tertawa."Masa kau lupa? Kita bahkan sudah pernah melewati malam indah bersama sayang," ucap seorang lelaki yang berdiri paling dekat dengan Angel."Maaf, aku tidak mengenal kalian!" Angel hendak menutup pintu apartemennya, namun kekuatannya jelas kalah oleh keempat lelaki yang langsung menyerangnya malam itu.Mereka adalah Bagas, Alvin, Tio dan Roni.Tubuh Angel terdorong ke belakang hingga terjatuh duduk di lantai saat ke empat kawanan itu menerobos masuk ke dalam apartemen Angel.Roni menutup pintu apartemen rapat-rapat dan tak lupa menguncinya dari dalam.
Berulang kali Handaru menghempas kasar napasnya melalui mulut. Lelaki itu berjalan mondar-mandir di tengah-tengah ruang tamu kediamannya di London.Sejak dua jam kepulangannya tadi, Handaru tak menemukan keberadaan Mitha dan Arsen di kediamannya. Dan semua jadi lebih membuat Handaru terpancing amarah saat Helen mengatakan bahwa Mitha kini sedang pergi bersama Arsen, berjalan-jalan ke salah satu taman kota di London.Tak hentinya Handaru mengutuk keberanian Arsen yang sepertinya mulai perlu diwaspadai.Setelah puas mengamuk di kamar, kini Handaru berniat untuk menunggu kepulangan Mitha. Bahkan kedua tangannya sudah sangat gatal ingin menumpahkan segala unek-uneknya pada Mitha. Handaru bahkan tidak perduli jika dia harus meluapkan semua kekesalannya itu di hadapan Arsen. Bukankah dengan begitu akan lebih baik? Arsen akan tahu siapa Mitha sebenarnya.Handaru pastikan, setelah Arsen mengetahui wanita seperti a
"BAIKLAH! AKU AKAN MENCERAIKANMU MITHA! AKU AKAN MENCERAIKANMU, TAPI SETELAH KEDUA ORANG TUAMU MENGETAHUI SEMUA KEBEJATANMU SELAMA INI! TERMASUK MENGETAHUI BAHWA KEDUA ANAK YANG KAU LAHIRKAN ITU BUKAN DARAH DAGINGKU!"Mitha terkejut.Netranya spontan menatap ke arah Arsen yang duduk di sofa berhadapan dengan dirinya dan Handaru.Saat kedua pasang netra mereka bertemu, Mitha buru-buru memalingkan wajahnya. Perasaannya berkecamuk hebat. Belum selesai dengan kemelut di pikirannya, Mitha kembali dikejutkan dengan sebuah tangan yang mencengkram erat pergelangan tangannya."IKUT AKU! KITA SELESAIKAN SEMUANYA HARI INI JUGA! CEPAT KEMASI BARANG-BARANGMU, KITA PULANG KE INDONESIA BESOK!"Tangan Handaru menarik paksa tangan Mitha bahkan dengan cara yang begitu kasar. Kepala Mitha menggeleng menolak apa yang hendak dilakukan Handaru terhadapnya.Belum sempat Handaru menarik Mitha leb
Ruangan besar tempat dilakukannya rapat penting itu terlihat sepi.Hanya ada beberapa orang saja yang mengisinya.Mereka adalah Arsen, Handaru dan Albert, asisten pribadi Arsen di kantor.Awalnya Handaru berpikir dirinya diminta datang ke ruang meeting karena memang akan diadakannya rapat dadakan dengan para petinggi proyek, namun saat didapatinya Arsen dan Albert saja di sana, perasaan Handaru kian dilanda kecemasan berlebih.Pasalnya, sejak kejadian percekcokan antara dirinya dengan Mitha yang terpaksa harus melibatkan Arsen kemarin, Handaru dan Arsen belum kembali bertegur sapa. Bahkan saat mereka harus menyantap sarapan pagi bersama di meja makan pagi ini, keduanya terus saja dibungkam kebisuan."Mari kita mulai. Saya akan menjelaskan mengenai maksud saya meminta anda untuk menghadiri rapat tertutup ini, Tuan Handaru Pratama," ucap Arsen memulai percakapan. Sadar dirinya yang berkepentingan, jadilah dia pun memulai lebih dulu.Handaru be
"Kesimpulannya adalah, kau sudah dibodohi oleh Angel, Ndaru! Dan bukan hanya kau yang telah menjadi korban Angel selama ini, tapi aku pun sama! Kita...""Mark?" Gumam Handaru setengah percaya bahwa apa yang dia lihat saat ini memang betulan Mark, sahabat dekatnya semasa SMA dulu, sekaligus mantan suami Angel."Hai? Apa kabar sobat?" Sapa Mark saat dirinya sudah berdiri berdekatan dengan Handaru. Mark meraih jemari Handaru. Kedua lelaki itu saling berpelukan sesaat. Mark duduk di kursi yang berada di sebelah Handaru."Maaf atas kelalaianku, kini Angel jadi mengganggumu," ucap Mark saat itu.Handaru masih belum cukup mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh Mark hingga Arsen kembali memutar sebuah Video lain.Yakni sebuah video interogasi yang dilakukan oleh Bagas, Alvin, Tio dan Roni terhadap Angel dan Johan.*
Satu minggu pasca resmi bercerai dengan Handaru, Mitha langsung mengemasi seluruh barang-barangnya.Dia hendak pulang ke Indonesia.Sebelum bercerai Mitha dan Handaru sudah sepakat untuk merahasiakan perihal perceraian mereka dari kedua belah pihak keluarga di Indonesia.Lagi dan lagi, Mitha terpaksa melakukan hal ini dikarenakan dia tidak ingin membuat Ayahnya syok.Mitha akan mencoba memberi pengertian secara pelan-pelan pada kedua orang tuanya sebelum akhirnya dirinya benar-benar mengungkap kebenaran."Apa ada yang perlu aku bantu?" Ucap sebuah suara dari arah pintu.Mitha menoleh dan mendapati Arsen dengan setelan casualnya berdiri di ambang pintu kamar.Hari ini Arsen memang menginap di kediaman Handaru karena besok dia yang akan mengantar Mitha ke Bandara.Sejak bercerai dengan Mitha, Handaru tidak
TIGA TAHUN KEMUDIAN...Suara tepuk tangan dan nyanyian selamat ulang tahun terdengar dari dalam sebuah rumah mewah di bilangan Pondok Indah.Rumah itu adalah rumah pribadi milik seorang pengusaha butik sukses bernama Paramitha Azkia Sudiro.Seorang wanita beranak dua yang hidup menjanda selama tiga tahun belakangan pasca bercerai dengan suaminya.Semenjak kembali ke Indonesia dan memberitahukan perihal berakhirnya hubungan pernikahannya dengan Handaru pada pihak keluarga, Mitha seolah memulai kehidupan dari titik nol.Alasan yang Mitha kemukakan pada keluarga memang tak mudah dipahami, namun pihak keluarga tidak ingin membebani Mitha dengan segala pertanyaan yang mungkin bisa saja menyakiti perasaan Mitha.Mereka hanya tak menyangka, jika lelaki sebaik Handaru bisa berselingkuh dan mengkhianati Mitha.