Share

Part 45

"Sayang, aihh, akhirnya kau datang juga, kangen kali Adek sama Abang." Tina langsung memeluk erat tubuh kekar Rahmat saat lelaki itu baru sampai dari Binjai dan ingin masuk ke dalam rumah, untungnya saat itu sudah malam dan lampu teras rumah dalam keadaan mati, jadi, saat Tina memeluk Rahmat, lelaki dua anak itu tidak merasa takut jika dilihat oleh tetangga lain.

"Kangen apa kau, Dek?" tanya Rahmat sambil tangannya memutar anak kunci agar bisa masuk, dan tangan satu lagi melingkar di pinggang Tina.

"Kangen ini, nih," kekeh Tina sambil meraih organ intim Rahmat dengan genit.

"Aduh, Sayang, sabarlah, main re mas, saja," ujar Rahmat yang sudah tidak tahan dengan sikap nakal Tina, setelah berada di dalam rumah, cepat Rahmat mengunci pintu dan menarik tubuh Tina ke dalam kamar dan kembali dua manusia itu melampiaskan nafsu terlarang mereka sampai tertidur dan pagi pun datang menyapa.

Tok.

Tok.

Tok.

Tina menggeliatkan tubuhnya, pertempuran tadi malam dengan Rahmat membuat mereka berd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status