Tiga hari tinggal di Rosetown, akhirnya Joel memutuskan untuk pulang ke Shadowfall. Cuti terlalu lama tidak baik untuk pekerjaannya meskipun dia adalah CEO sekaligus pemilik Raymond Company.Diane mendekat dan dia memeluk Joel. “Jaga kesehatan meskipun pekerjaanmu banyak. Mama tidak suka saat kamu lupa makan karena kesibukan,” pesan Diane sebelum putranya pergi.“Iya, Ma. Aku pasti akan menjaga kesehatan. Aku tidak boleh sakit karena aku memiliki tanggung jawab yang besar.”Harold mendekat dan dia memberikan pelukan singkat dan tepukan ringan di punggung Joel. “Jika kamu menemukan wanita yang tepat untukmu, jangan menyia-nyiakannya lagi. Kami ingin melihatmu menikah, Jo.”“Iya, Pa. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.” Joel tidak yakin akan benar-benar jatuh cinta lagi. Dia kehilangan dua wanita di waktu bersamaan dan rasanya mustahil jika dia akan memiliki kesempatan itu lagi. Joel juga menyadari jika sikapnya terlalu kejam kepada Georgina.“Bagus! Papa yakin
Joel sedang bekerja di kantornya ketika Raisa masuk membawa tumpukan berkas. “Ada proposal dari panti asuhan dan yayasan kanker, Tuan. Anda mungkin ingin membacanya,” ucap Raisa sambil meletakkan berkas-berkas di meja Joel.“Terima kasih, Raisa.” Joel menyentuh berkas-berkas di atas meja dan membukanya.“Iya, Tuan.” Raisa hendak keluar namun dia melihat Joel menguap sambil menepuk-nepuk mulutnya yang terbuka lebar. Mata bosnya juga terlihat berat, seperti tidak tidur selama beberapa hari. “Apakah Anda membutuhkan kopi? Saya akan membuatkannya,” tanya Joel.“Iya, aku sangat membutuhkannya. Beberapa hari ini aku tidak bisa tidur nyenyak,” jawab Joel. Dia merasa kosong sejak kembali ke Shadowfall. Pertemuannya dengan Georgina dan Zion selalu merasuki pikirannya namun dia tidak bisa memaksa Georgina untuk memaafkannya. Bahkan saat minum alkohol pun, yang dia pikirkan adalah mereka.Biasanya Joel selalu meminta americano, namun hari ini dia memesan caramel macchiato dan cookies jah
Gabriel terkejut ketika dia mendapatkan pesan singkat dari Georgina. “Apakah dia sedang mengajakku kencan?” gumam Gabriel sambil tersipu. Biasanya dia yang mengajak Georgina untuk makan bersama, tetapi sekarang wanita itu mengundangnya.Tentu saja Gabriel tidak menolak undangan Georgina. Sudah lama dia menginginkan ini. Jari-jarinya mengetikan pesan dan mengirimkannya pada Georgina. ‘Aku akan menjemputmu.’***Makanan di atas meja membuat Gabriel terpukau. Georgina memesan makanan kesukaannya dan itu membuatnya bahagia. “Kamu memesan semua ini?” tanya Gabriel. Wajahnya tampak bersinar karena kebahagiaan.“Tentu saja. Kamu sangat baik padaku dan aku pikir kamu pantas mendapatkan ini.” Georgina juga mengeluarkan sebuah kotak hadiah dari tasnya, dan dia memberikannya kepada Gabriel. “Untukmu.”“Kamu memberikanku hadiah juga?” Malam ini Gabriel benar-benar bahagia. Tidak sabar lagi, Gabriel segera membuka hadiahnya. Dia melihat sebuah dasi dan senyuman semakin merekah di wajah
Chesa menjemput putrinya dari sekolah dan mereka mampir ke coffee shop setelah makan siang bersama Zach. Tiba-tiba Zoey menginginkan dessert dan Chesa pikir kopi bisa merilekskan tubuhnya yang lelah.Chesa mencari meja kosong dan dia mengernyit ketika melihat seorang wanita menutupi wajahnya dengan buku gambar. Tidak ingin ikut campur dengan urusan orang lain, Chesa mengabaikan wanita itu.“Mau duduk di sana?” Chesa menunjuk meja yang ada di pojok kanan.“Tidak masalah,” jawab Zoey.Ibu anak itu memilih meja pojok dan mereka memanggil pelayan. “Aku juga mau cookies jahe, Mama,”ucap Zoey.Chesa tersenyum dan dia memesan kopi, minuman coklat, dan cookies jahe. Di saat mereka bertukar cerita, Georgina sedang berusaha menyembunyikan dirinya dari mereka.“Kenapa kami harus berada di coffee shop yang sama. Ini menyebalkan!” Georgina ingin segera pergi dari sana namun dia harus melewati meja Chesa. Dia tidak akan menampakkan wajahnya di depan Chesa, itulah tekatnya sekarang.Minuman da
“Ya, Zachary adalah suamiku. Satu-satunya pria yang aku cintai hanya dia,” jelas Chesa. Dia tersenyum dan detik kemudian dia merasakan tangan Zach meraih pinggangnya. Georgina mendengar Chesa tanpa memberikan jawaban. Selama tiga tahun dia berpikir jika Joel sudah bahagia dengan Chesa. Setiap kali dia tidur dengan Zion, dia memperhatikan wajah putranya sambil memikirkan kebahagiaan Joel saat memiliki anak dengan Chesa. Georgina selalu merasa bersalah karena membiarkan Joel menjadi ayah yang baik untuk anak lain di saat Zion tidak pernah melihat ayahnya. Kenyataannya, selama tiga tahun Georgina dibohongi oleh pikirannya sendiri. Gabriel datang membawa nampan dan dia meletakkan makanannya dan Georgina di atas meja. “Kamu pasti lapar. Sebelum kamu pingsan, lebih baik kamu makan,” ucap Gabriel sambil tersenyum dan Georgina mengangguk. Georgina duduk sambil melihat Chesa. “Silakan duduk!” dia mengajak Chesa dan suaminya duduk karena Georgina bingung harus mengatakan apa lagi.
Georgina menggeliat sambil menguap ketika dia baru saja terbangun dari tidurnya. Dia bangun kesiangan karena acara tadi malam tetapi dia tidak perlu mencemaskan Zion karena tadi malam putranya tidur bersama dengan Brittany. Sang nenek pasti akan menjaga cucunya dengan baik.Georgina masuk kamar mandi, menggosok gigi, membasuh wajahnya, dan dia turun ke lantai satu. Melihat Zion sedang menikmati sarapan di meja, dia tersenyum. “Sepertinya ada yang melupakanku,” ucap Gina dan Zion reflek berbalik karena suaranya. “Biasanya putraku akan ke kamar untuk membangunkanku tapi pagi ini dia tidak melakukannya.”Georgina mencium kepala Zion dan duduk di sebelahnya. “Mama kelelahan,” jawab Zion.“Aku mengatakan pada Zion kalau kamu kelelahan dan membutuhkan tidur lebih panjang. Dia mengerti dan langsung meminta sarapan,” ucap Brittany.Georgina mengusap kepala Zion. “Kamu sangat manis, sayang. Bagaimana bisa kamu sangat perhatian padaku”“Karena aku adalah putramu,” jawab Zion sebelum
Air mata yang sempat ditahan kini mengalir deras di wajah Georgina. “Kau bertanya kenapa aku menghindarimu?” tanya Georgina. Suaranya bergetar karena tangisan yang masih ditahan.“Gina, aku mohon padamu. Jangan membuat aku bingung.” Joel meminta, masih memegang pergelangan tangan Georgina. “Berikan aku kesempatan untuk mendengar semuanya.”Georgina menoleh ketika Brittany menghampiri mereka. “Aku pikir kalian harus bicara. Aku akan menjaga Zion,” ucap Brittany. Georgina hendak menolak, namun tak sengaja dia melihat beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka. Mendadak dia merasa tidak enak hati dan akhirnya setuju dengan ibunya.Tidak ingin membuat Zion kebingungan, Georgina melepaskan Zion dari gendongannya dan dia mencium pipinya. “Granny akan menjagamu. Mama tidak akan lama.”Zion mengangguk, kemudian dia mengambil tangan Brittany dan menggenggamnya. Melihat Brittany membawa anaknya, Gina menghela napas dan dia berbalik ke Joel. “Aku harap ini akan menjadi percakapa
Georgina masuk ke kamar saat putranya sedang terlelap dalam tidur siangnya. Georgina berbaring di samping putra kecilnya, dan dia mengusap kepalanya. “Kita harus pergi dari sini, Zi. Mama tidak sanggup jika harus membuka luka lama. Ini sangat menyakitkan. Maafkan mama karena tidak bisa memperpanjang waktu kita di sini.” Air mata menetes dari sudut mata Georgina. Seharusnya dia tidak mengorbankan keinginan Zion tetapi dia benar-benar tidak sanggup menanggung luka setiap kali Joel muncul di depannya. Tinggal di kota yang sama hanya akan membuat Joel lebih mudah untuk melihatnya dan Zion. Pergi dari Shadowfall adalah keputusan terbaik, itulah yang Georgina pikirkan sekarang. Joel tidak akan menyerah jika sudah menginginkan sesuatu. Georgina tahu itu.Georgina memeluk Zion, perlahan kantuk juga menyerang dirinya.***Joel tidak mengenal kata menyerah meskipun Georgina menolaknya. Joel pikir ini adalah konsekuensi dari keputusannya di masa lalu dan dia akan melewatinya. Joel ti