Share

19. Firasat

POV Restu

"Nak, pulanglah..."

"Nak, pulanglah..."

"Nak, pulanglah..."

Berkali-kali ibu memintaku pulang, wajahnya terlihat begitu sendu, putih dan pucat. Ada air mata yang membasahi pipinya. Ibu menangis, tiba-tiba dadaku terasa sesak. Ibu membalikkan badan dan pergi menjauh.

"Ibuuuu....!!" teriakku memanggilnya, namun dia tak berpaling. Dia terus berjalan tanpa menoleh ke arahku.

"Ibuuuu....!!" 

Aku terlonjak kaget. Aku terbangun dari tidurku, keringat mengucur membasahi tubuh. Berkali-kali aku memimpikan hal yang sama tentang ibu. Ibu menangis dalam mimpinya dan memintaku pulang. Ada apa dengan ibu? Apakah terjadi sesuatu pada ibu?

Hah! Kuusap wajahku dengan kasar. Dan lagi-lagi meyakinkan diri kalau mimpi itu hanya bunga tidur, bukan sebuah firasat. Aku hanya terlalu lelah dan kangen sama ibu.

Aku yakin, kalau terjadi sesuatu pada ibu, Lani pasti akan mengabariku. Paling tidak Andri juga pasti akan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status