Share

21. Harapan

Sesampainya di rumah Budhe Narti...

"Maaf budhe, Amira, aku nitip Reni dulu, tinggal sementara disini, boleh kan?"

"Ya, tentu saja boleh, nak..." sahut budhe Narti.

"Sini, Reni tidur sama tante ya..." ajak Amira.

"Iya tante, Reni kangeeen banget sama tante," sahut Reni, dia memeluk tantenya.

"Tante juga kangen sama Reni."

Aku tersenyum, sepertinya Reni akan lebih aman disini. Aku tidak perlu khawatir kalau Reni bersama Amira, sedari kecil yang menemani Reni adalah Amira, bukan yang lainnya. Amira mengajak Reni ke kamar dan menidurkannya.

Beruntung, Bian masih ada disana, jadi aku masih bisa bertanya padanya.

"Maaf Bian, kamu tahu apa ini?" tanyaku sambil menyerahkan benda yang tadi kubawa.

Mereka saling berpandangan melihat sesuatu yang kubawa.

"Itu aku temukan dalam lemari Lani," sahutku lagi. Aku menghela nafas dalam-dalam. 

"Bukankah ini ilmu pelet, iya kan budhe?" jawab Bian agak ragu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status