Share

32. Berita Kematian

Hari-hari berlalu dengan baik. Affan pun tumbuh jadi anak yang aktif dan lucu. Dia sudah bisa tengkurap dan mengoceh lebih lantang. Usianya sekarang sudah menginjak lima bulan lebih. Pipinya yang gembul, membuatku tak berhenti menciuminya. Begitu pula dengan Mas Bian, dia semakin gemas dengan tingkah lucu Affan. 

Sikap Mas Bian terhadapku pun semakin hari bertambah manis, dia suka memberikan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Seperti hari ini dia memberikan buket mawar warna merah kepadaku. Aku menghisap aroma wanginya. Setelah puas memandanginya, kutaruh di pojok kamar dekat meja rias. Disana pun sudah bertengger beberapa buket bunga pemberiannya di hari-hari sebelumnya.

"Mas, kenapa kamu sering membelikanku buket bunga seperti ini? Gak sayang uangnya?" tanyaku sembari terus memegang bunga itu dengan senyuman yang lebar.

Tiba-tiba saja, Mas Bian mendekatiku dan memelukku dari belakang.

"Sebagai suami, aku harus membahagiakanmu, bukan? Aku bahagia l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status