Share

BAGIAN 5

Penulis: Lan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-30 20:45:23

Di sinilah kisahku dimulai....

Tahun 1995 tepat di usiaku yang menginjak 19 tahun  aku menikah dengan Evan, tanpa restu seorang ibu, tanpa doa orang tua, dengan mahar seadaanya, dan tidak mengadakan resepsi, hanya ijab kabul saja.

Sehari sesudah menikah kini aku mengemas pakaian dan sedikit barang kepunyaanku, kini sudah saat nya aku tinggal bersama suamiku, melayaninya, dan ikut kemanapun dia pergi. aku dan Evan masih tinggal di kontrakan milik ibuku, jadi aku masih berdekatan dengan orang tuaku.

***

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya pernikahanku tanpa restu, aku hanya bisa berharap dan berdoa supaya rumah tanggaku berjalan baik dan bahagia. seminggu pernikahan jujur aku bahagia, bisa selalu bersama dengan pasangan tentu membuatku bahagia.

" Sayang ayo makan dulu " aku menyiapkan makan untuk suamiku.

Evan hanya menatapku dengan senyuman manisnya.

" Ayo dimakan kok kamu malah menatapku begitu sih? "

" Aku maunya di suapin sama kamu "

" Ih kaya anak kecil aja kamu "

" Aaaaaa " Evan membuka mulut nya lebar-lebar berharap aku menyuapinya.

" Ya udah nihhhh " aku pun menyuapinya karna tak tahan dengan wajah lucunya.

hihi... aku terkekeh

Kami makan bersama dengan penuh kemesraan, begitulah kehidupanku setelah pernikahaan, kukira ini tidak akan berjalan baik, tapi alhamdulilah hidupku bahagia. Setiap hari bahkan setiap jam Evan selalu memberikan kasih sayangnya padaku, bahkan saat ingin tidur dia selalu membelai lembut rambutku, memelukku, dan mengecup keningku.

Begitulah lembutnya Evan, aku jadi semakin mencintainya, hari-hari kujalankan kehidupan dengan penuh rasa cinta, walau rumah tangga kami sangat sederhana, dan tidak memiliki banyak perabotan dan harta, aku tetap bahagia.

***

suatu pagi aku membuat sarapan untuk Evan yaitu nasi goreng.

" Sayang ini sarapan dulu setelah itu baru berangkat kerja "

Dia pun memakan nasi goreng yang kubuat, suamiku bekerja sebagai penjual miniatur dan patung-patung kecil, penghasilannya tidak seberapa itulah mengapa aku sering kekurangan.

Setelah selesai sarapan Evan mulai bersiap menyiapkan barang dagangnya dan siap untuk pergi.

Tak lupa aku mencium tangannya dan dia mencium keningku.

" Berhati-hatilah "

" Doakan aku sayang supaya rezeki hari ini mudah didapat "

" Aku akan doakan selalu untukmu, untukku dan untuk kita " aku tersenyum.

" Kalau begitu aku berangkat dulu ya?"

Aku tersenyum seraya mendukungnya, Evan sudah jauh dari pandangan namun aku masih berdiri disini menatapnya, rasanya aku tak mau ditinggalkan sedetikpun.

***

malamnya

Malam ini Evan tak kunjung datang, aku sangat khawatir dengan suamiku dan setia menunggunya di rumah.

" Kemana sih Evan, sampai selarut ini dia belum juga pulang " gumamku.

Karna terlalu khawatir aku memutuskan untuk mencari Evan.

Aku berjalan keluar kemanapun itu untuk mencarinya, siapa tahu dia disekitar sini.

Lalu aku melihat sebuah warung yang sangat ramai, banyak laki-laki di sana, dan aku memutuskan untuk mencari Evan di warung tersebut.

Aku melihat- lihat apakah Evan ada situ.

akhirnya...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tanpa Restu   BAGIAN 38

    Mengapa tiba-tiba dia mengatakan hal itu, dan dari mana dia tahu bahwa Kamila punya pasangan baru?" Aku sudah tahu, lagipula itu bukan urusanmu. Sekarang kamu minggir "Kali ini dia tidak menghalangi jalanku, mungkin karna kecewa aku telah lebih dulu mengetahui hal itu dan mengabaikannya.Dia hanya berdiri disana, aku menariknya keluar lalu menutup pintu.Kutinggalkan dia yang masih berdiri didepan pintu, aku tak menghiraukannya dan sama sekali tak peduli dengannya.***Pov:Siang ini Kamila dan ibunya sibuk memasak untuk berdagang, sedangkan Yanti tidak bersekolah karena libur, hari minggu.Adiknya yang lain membantu ini dan itu, sedangkan Yanti hanya duduk menikmati hari liburnya, tapi kemudian ia mulai bergerak saat teringat akan perintah semalam.Ia mulai beraks

  • Tanpa Restu   BAGIAN 37

    Kamila membuyarkan lamunanku, dia mengajak pulang namun aku masih ingin berada didekatnya, tapi apa boleh buat. Akupun menurutinya dan mengantarkannya pulang.Back to Kamila:Malam ini aku sudah cukup senang, sudah lama aku tidak sebahagia ini, sejak masuk dalam dunia pernikahan yang kelam aku terus berduka.Dan mulai hari ini aku harus melupakan semuanya dan memulai kehidupan yang baru, tak seharusnya aku mengingat akan peristiwa menyakitkan itu.Cukup lama kami berada disini dan bersenang-senang, aku lelah jadi kupinta pada Billy untuk mengantarku pulang, namun ia terus melamun, wajahnya mengarah kepadaku, apa yang dia lamunkan?Aku membuyarkan lamunannya, melambai-lambikan tanganku didepan wajahnya." Hei..hei..Billy? Ayok kita pulang, mengapa kamu melamun? "" E..eh? I..iya ayok ""Aneh sekali pria

  • Tanpa Restu   BAGIAN 36

    Dan yap, gelang berhasil mengenai boneka beruang itu, ishh menyebalkan sekali kenapa dia yang harus berhasil sih! Aku cemburu akan kemenangannya, bibirku terus manyun menandakan sebal dengan Billy." Yeaayyy " mereka bertiga bersorak.Billy memberi boneka itu pada Tiara dan Abidal dia melihat wajahku yang masam lalu berusaha menghiburku." Eemm kok manyun begitu bibirnya, cantiknya hilang kan..ayo dong tersenyum hiii "Aku melipat kedua tanganku, entah mengapa sikap ku tiba-tiba kekanak-kanakan.Billy lalu menghampiri penjual permen kapas, dia membelinya lalu menyerahkannya padaku." Apa ini!? Memangnya aku anak-anak? "" Kamu tau tidak? Permen kapas itu menggambarkan dirimu "Aku terdiam heran, menggambarkan aku? Maksudnya?" Rasa manis dalam permen kapas membuat orang tersenyum, maka j

  • Tanpa Restu   BAGIAN 35

    Akupun tak bisa melarang keras, jadi kubiarkan ibu memutuskan keinginanya.Lama kami berbicara, Yanti baru keluar dari kamarnya penampilannya sangat rapih, ingin pergi kemana dia? Hari sudah mulai malam tapi dia masih ingin keluyuran.Dia meminta izin pada ibu untuk main dengan temannya, kebetulan malam ini adalah malam minggu, disetiap malam minggu diadakan sebuah pasar malam yang terletak di jl.Dermaga Raya tak jauh dari kawasan rumah kami.Ibu memperingati Yanti untuk tidak keluar malam-malam, tapi Yanti tetap menolak dengan alasan butuh hiburan, ibu juga tidak bisa mencegah anak untuk mencari kebahagiaannya.Karna jika orangtua mengekang maka mereka akan membangkang pada orangtuanya, oleh karena itu ibu mengizinkan Yanti untuk keluar dengan syarat harus pulang tidak lebih dari pukul 09:00.Yanti dengan riang keluar rumah, entah dengan siapa ia bersenang-senang, mungkin dengan

  • Tanpa Restu   BAGIAN 34

    Aku hampir sampai ke pabrik, kulihat dari kejauhan para pekerja yang berada diluar sangat sibuk kesana kemari, apa aku harus kesana? Tapi aku ragu dan takut karna disana banyak sekali laki-laki, bahkan tak ada wanita disana.Aku mendekati pabrik lalu salah seorang pria menggodaku." Hai cantik, mau kemana "" Disini aja sama abang "" Kok sendirian? "Begitulah mereka menggodaku, aku agak takut dengan itu, dan merasa sangat tidak nyaman tapi aku mengabaikannya.aku nekad untuk masuk kedalam pabrik, aku menoleh kesana kemari mencari Billy." Dimana sih dia " aku bergumam.Lalu saat aku ingin masuk lebih dalam seseorang menarik tanganku, aku terkejut dan menghempaskan tangannya.aku menoleh kebelakang dan melihat siapa yang menarik tanganku, dan ternyata itu adalah Billy, orang yang kucari

  • Tanpa Restu   BAGIAN 33

    Selesai mengurusi ibu, aku pergi kedapur lagi untuk memotong apel yang sudah kubeli untuk ibu." Assalamualaikum "Seseorang mengucap salam, aku segera kedepan untuk melihat siapa yang datang.Yanti membuka pintu lalu masuk, kulihat beberapa buku baru berada di tangannya, itu membuatku curiga pasti Kaila yang membelikannya, pantas saja tadi mereka menuju ke toko buku." Kamu baru pulang? "" Iya "" Dari mana semua buku itu? "" A..aku mengumpulkan u...uang untuk membeli buku ini "Yanti menjawab dengan terbata-bata, mungkin ia ingin merahasiakannya dariku dan tidak ingin memberitahuku bahwa Kaila membelikannya untukku.Apa Kaila yang melarang Yanti untuk memberitahuku? Aku sudah tahu sebelum dia menyembunyikannya, jadi aku tak begitu penasaran.Yanti masuk kedalam kamarnya, mungkin ia tak mau per

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status