Tawanan Tuan Mafia

Tawanan Tuan Mafia

last updateLast Updated : 2025-02-10
By:  Noona ROngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
64Chapters
869views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Si bartender cantik Arabella, harus merelakan masa-masa menyenangkan dalam hidupnya ketika seseorang yang tiba-tiba datang mengacaukan bar tempat dirinya bekerja. Berakhir menjadi sebuah jaminan, dirinya terpaksa ikut dengan seorang pria yang sama sekali tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Seorang pria bermata tajam dengan seringai yang mematikan, Stevano. Dan secara tidak langsung, Bella harus ikut terjerat ke dalam kehidupan hitam pria tersebut.

View More

Chapter 1

1. Kekacauan di Bar

Dum ... Dum ... Dum ...

Suara dentuman musik keras yang dihasilkan oleh salah satu bar ternama di Los Angeles itu menyapa seluruh telinga orang yang mampir ke sana. Mengguncang orang-orang untuk menari bersama tanpa mengenal siapa pasangannya.

Eflic. Adalah bar terbesar di Los Angeles. Mempunyai sekitar lima puluh bartender, baik pria ataupun wanita.  

Setiap hari, bar itu selalu ramai oleh pengunjung. Baik untuk melepaskan penat karena bekerja seharian atau mencari pasangan guna menuntaskan hasrat terpendamnya.

"Hai cantik, aku butuh alkohol untuk melupakan masalahku hari ini."

Wanita yang berada di dekat pelanggan pria itu menoleh, kemudian tersenyum.

"Bagaimana dengan segelas cocktail? Aku punya resep baru hari ini."

Wanita cantik berambut panjang sepunggung itu membalas. Dan pria tadi mengangguk sebagai balasan.

"Terserah," jawab pria itu.

Eflic melarang para pelanggan di sana untuk menggoda bartender yang sedang bekerja. Mereka tidak ingin ada rasa tidak nyaman akibat pengunjung yang seenaknya kurang ajar.

Dan para pengunjung sudah paham betul akan slogan itu saat memasuki wilayah bar.

"Minuman Anda sudah siap, Tuan."

Wanita berambut panjang sepunggung tadi memberikan segelas minuman berwarna hijau kebiruan kepada pelanggan tadi.

Pria itu mengulurkan tangan untuk mengambil minumannya. Kemudian menyeruput cocktail itu dengan pelan, merasakan sesasi dingin yang menjalar melalui tenggorokan.

"Ini luar biasa," puji pelanggan itu pada bartender tadi.

"Sudah kubilang, bukan?"

Wanita itu tersenyum.

"Bella! Buatkan beberapa gelas cocktail terbarumu. Pelanggan kita banyak yang menyukainya," ucap wanita berambut pendek.

Ya. Gadis berambut panjang sepunggung tadi adalah Arabella, atau biasa dipanggil Bella. Bella mempunyai sepasang mata yang indah jika dipandang, kulitnya putih mulus seperti kebanyakan wanita pada umumnya.

Bella juga satu-satunya bartender di Eflic yang mempunyai kemampuan lebih untuk meracik alkohol. Banyak orang yang menyukai resepnya. Dan itu membuat bartender pria di Eflic memujinya. Namun, kebanyakan bartender wanita di sana membenci Bella karena kelebihannya. Berkat kepintaran Bella dalam membuat suatu minuman yang enak, ia juga dicatat sebagai bartender terbaik di Eflic oleh Sang Bos.

Tentu saja, hal itu membuat bartender wanita lainnya semakin membenci Bella.

Hanya Kylie, teman sekaligus sahabat yang juga merupakan bartender di Eflic yang tidak membencinya seperti yang lain. Kylie percaya jika Bella mempunyai kemampuan khusus meracik minuman untuk menarik pelanggan, hal itu jugalah yang menjadikan Eflic ramai dikunjungi.

"Oke," sahut Bella pada Kylie.

Karena sudah terbiasa untuk meracik minuman, Bella membuat beberapa gelas cocktail resep terbarunya dengan cepat. Dan tidak menunggu waktu lama untuk Kylie memberikan minuman itu pada pelanggan yang menunggu.

Namun, di saat kesibukan Bella yang sedang meracik minuman baru lagi, banyak orang berpakaian hitam datang dan membuat keributan di bar milik bosnya itu.

Orang-orang dengan setelan serba hitam itu datang dan memporak-porandakan isi bar. Mulai dari melempar kursi yang sedang diduduki pelanggan, hingga memecahkan kaca yang merupakan aset penting dalam bar ini.

Bella menatap keadaan yang sedang terjadi di depan matanya dengan tatapan tidak percaya.

Yang benar saja!

Bar yang paling terkenal di Los Angeles kini hancur berantakan oleh ulah orang asing. Bahkan beberapa pengunjung wanita menjerit takut melihat keadaan sekitar. Beberapa orang memilih pergi dan melarikan diri sebelum terkena imbas dari apa yang terjadi saat ini.

"Cepat panggil Bos!"

Bella menyuruh Vio untuk segera memanggil bos mereka. Vio pun ikut bergetar saat melihat keadaan. Para bartender pria turun dan membujuk mereka untuk berhenti membuat keributan. Namun yang di dapat, adalah pukulan telak dari para orang-orang yang tengah merusuh itu.

Bella menutup mulutnya tidak percaya.

"Apa-apaan ini!"

Bella mendekat pada kumpulan pria berpakaian hitam itu dan menyelamatkan Sean, bartender pria yang sudah Bella anggap sebagai kakak laki-lakinya.

"Bella, jangan mendekat ke sana! Berbahaya!"

Suara teriakan Kylie tidak dihiraukan oleh Bella. Gadis itu tetap mendekat untuk menolong Sean.

"Hentikan!" Bella berteriak, meminta orang-orang itu untuk berhenti memukul Sean.

"Kenapa kalian melakukan ini?"

Salah satu pria di sana tertawa, yang terdengar mengerikan di telinga Bella.

"Kami hanya menjalankan tugas, Nona. Di mana bos mu sekarang?"

Bella meneguk ludah saat pria berbadan besar itu menatapnya tajam.

"Jika kalian ingin menemui bos kami, kalian tidak perlu melakukan hal seperti ini!"

Bella berucap marah pada pria tersebut dengan suara yang bergetar. Takut tentu saja. Bella tidak dapat membayangkan jika dirinya akan terkena pukul juga oleh mereka.

"Sean ..."

Bella menggapai tubuh Sean yang tidak berdaya, air mata di sudut matanya mulai keluar. Dia takut melihat Sean sekarat seperti ini.

"Tolong!" ucap Bella pada bartender pria yang lain. Namun, tidak ada satu pun di antara mereka yang tergerak untuk maju menolong.

Mereka seperti tidak peduli dengan keadaan Sean. Di mana sikap persahabatan mereka di saat Sean sedang begini?

Bella mendengus menatap pria yang memukuli Sean dengan brutal tadi.

"Kau akan mati di tanganku," ucap Bella sungguh-sungguh. Dan yang terdengar selanjutnya adalah, para pria bersetelan hitam yang tergelak. Tertawa akan keberanian gadis kecil yang kini kesusahan memapah tubuh Sean untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

Brukk!!

Namun sialnya, Bella yang tidak memperhatikan jalan itu menabrak orang di depannya. Wanita itu bersumpah akan mengutuk orang itu karena telah menghalangi jalannya.

"Mau ke mana?"

Bella mendongak. Menatap pria berkemeja putih dengan dua kancing yang dibiarkan terbuka itu dengan intens.

Siapa pria ini?

Kenapa kumpulan pria berbaju hitam di sana langsung menunduk kala pria ini datang?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
raisa regina
Lucu ya Bella sama Stev. Padahal saling suka tapi dua-duanya gengsi banget, sok jutek padahal sayang wkwkwk gemez!
2025-05-16 12:14:00
1
user avatar
raisa regina
Bagus ceritanyaaa, ditunggu up nya thor 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
2025-05-16 09:00:34
1
64 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status