Share

Temen Tapi Demen 18 C

TEMEN TAPI DEMEN 18 C

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Di rumah, Shasa tak pernah berhenti tersenyum. Bibir tipisnya bahkan sering mendendangkan lagu favoritnya. Gelang di tangan pun tak pernah lepas dari pandang. 

Ayah dan ibunya ikut merasa senang melihat anak gadisnya bisa bahagia. Tidak ada hal lain lagi yang paling berarti selain kebahagiaan anak.

Godaan dan ledekan kini menjadi suguhan yang terasa begitu lezat di rungu Shasa.

"Cie ... cie ... cie ... yang habis diajakin ketemu calon mertua," goda Ayah sambil senyum-senyum tak jelas.

Sang ibu pun tidak mau kalah. "Iya, nih ... mentang-mentang dapat lampu hijau sampai lupa cerita sama Ibu," ledek Ibu.

Shasa yang tengah duduk di sofa berbeda, menjadi mendekat ke tempat duduk mereka. Masih dengan senyum yang terus menempel di wajah seperti lem.

 <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status