Share

Bab 15A Kemarahan Ayah

Bab 15A

"Om Hangga..."

Hangga yang terdiam justru mengeratkan pelukannya.

"Om..."

Swari mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Hangga yang tak berkedip.

Ternyata Hangga terpaku dibuatnya sampai lamunannya melanglang buana.

"Om melamun?"

'Astaga, kenapa pikiranku buruk sekali. Astaghfirullah, kalau begini caranya aku harus segera menghalalkanmu saja, Ri,' guman Hangga yang langsung memalingkan wajahnya.

"Ayo, segera keluar dari sini sebelum ada yang ketiga!"

"Isshh, sudah tahu bahaya mengintai malah nungguin aku di kamar. Dasar laki-laki dewasa pikirannya pasti m*s*m," ucap Swari lirih namun masih di dengar Hangga.

"Apa kamu bilang?"

"Ah, tidak-tidak. Bukan apa-apa, Om."

Hangga, Arka dan Swari sudah berada di ruang keluarga. Mereka bersantai ditemani jahe hangat dan pisang goreng yang dihidangkan Bi Marni.

Hangga menceritakan rencananya mengadakan syukuran pembukaan cabang di Surakarta.

Swari kaget tak menyangka kalau dirinya juga akan diundang ke acara itu, bahkan Hangga ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status