Share

ALTER EGO

Author: Kak Upe
last update Last Updated: 2025-01-28 21:42:26

Albert menatap Damian dengan wajah penuh kekhawatiran. “Apa kau sudah bertemu dengan Luna?” tanyanya, mencoba mengumpulkan informasi tentang kondisi putri sahabatnya itu.

Damian, yang tampak sedikit lelah, mengangguk pelan. “Hmm... dia baru saja pulang dan saat ini sedang ada di kamarnya,” jawabnya dengan nada datar, lalu menarik napas panjang sebelum melanjutkan. “Sepertinya dia baik-baik saja. Sepenglihatanku, tidak ada hal yang janggal saat kami bertemu tadi. Aku cukup yakin kalau tadi aku sedang berbicara dengan Lunna, bukan Luna atau pun karakter lain dalam dirinya. Luna ku sudah lama tidak pulang. Mungkin setelah kematian sang ibu, dia telah melupakan aku sebagai rumahnya untuk pulang.” terang Damian, sedih.

Sebagai sahabat dekat sekaligus dokter pribadi keluarga Damian, Albert tahu persis apa yang sedang dihadapi oleh putri sahabatnya itu. Pasca kematian sang ibu, Luna mengalami kondisi yang tergolong jarang terjadi. Namun, penyakit itu jelas bukanlah sesuatu yang remeh seperti demam atau pilek.

Awalnya, baik Damian maupun Albert menduga bahwa Luna mengidap Dissociative Identity Disorder (DID), atau yang lebih dikenal sebagai kepribadian ganda. Semua gejala yang terlihat pada Luna saat itu memang menyerupai penderita DID: munculnya kepribadian lain yang tampak terpisah dari dirinya.

Sebagai contoh, ketika karakter lain itu muncul, tubuh Luna sepenuhnya dikuasai oleh sosok tersebut. Mulai dari cara bicara, ingatan, hingga kepribadian, semuanya berubah total. Bahkan nama, usia, dan terkadang gender kepribadian itu pun berbeda. Kepribadian alternatif ini memegang kendali penuh dalam waktu tertentu, meninggalkan ingatan yang kosong bagi Luna.

Namun, setelah pengamatan lebih lanjut, Damian dan Albert mulai menyadari sesuatu yang berbeda. Luna tampak sepenuhnya sadar saat salah satu karakternya—yang bernama Lucky—muncul. Hal ini membuat Albert, sebagai dokter, menyimpulkan bahwa apa yang dialami Luna bukanlah DID, melainkan fenomena Alter Ego.

Berbeda dari DID, alter ego adalah identitas yang sengaja diciptakan oleh seseorang sebagai bentuk ekspresi dari bagian diri yang sulit terealisasi dalam kehidupan nyata. Perubahan kepribadian pada seseorang dengan alter ego terjadi secara sadar, dan identitas asli tetap memiliki kendali penuh atas pergantian tersebut.

Albert pernah berkonsultasi dengan koleganya yang ahli di bidang ini untuk memastikan diagnosisnya. Berdasarkan diskusi mereka, memiliki alter ego sebenarnya adalah sesuatu yang cukup umum. Banyak orang, bahkan tokoh terkenal seperti Beyoncé, memiliki alter ego yang digunakan pada situasi tertentu.

Namun, yang membuat kasus Luna berbeda adalah jumlah alter ego yang dimilikinya. Seiring berjalannya waktu, Damian dan Albert menyadari bahwa Luna tidak hanya memiliki satu karakter alternatif. Berdasarkan pengamatan mereka, setidaknya ada tiga karakter lain yang sering muncul. Dan semenjak kemunculan alter ego yang lain, setiap pulang ke rumah pasti bukan Luna yang menguasai tubuh itu. Dia selalu menyerahkan tubuhnya pada Lunna. Salah satu alter ego yang saat ini paling sering menguasai tubuh Luna dan bahkan sudah seperti karakter asli si empunya tubuh.

Tapi kemunculan Lunna yang terus-terusan malah memunculkan pertanyaan baru yang tak kalah mengkhawatirkan: apakah Luna yang mereka kenal adalah kepribadian asli? Atau justru, Luna sendiri adalah salah satu alter ego? Dan Lunna lah putri Damian yang asli? Ah! hal ini benar-benar membuat pusing!! Lantas yang mana satu karakter asli putri Damian? Pertanyaan ini terus menghantui mereka, tanpa jawaban yang pasti.

Albert, setelah sekian lama memikirkan masalah ini, akhirnya membuka percakapan. “Damian... aku rasa, aku punya solusi untuk penyakit putrimu ini. Tapi aku tidak yakin kau akan setuju,” ujarnya dengan nada serius.

Damian memandang sahabatnya, penuh rasa ingin tahu. “Solusi? Maksudmu?”

“Ya, solusi,” kata Albert, mengangguk mantap. “Aku kenal seseorang yang mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah ini. Namanya...” Albert menghentikan kalimatnya, seolah sengaja memberi jeda. Damian menunggu dengan napas tertahan, penasaran dengan nama yang akan disebutkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   Mission is completed

    "Malam ini aku sengaja mengumpulkan semua anggota keluarga Smith untuk mengumumkan sebuah berita gembira. Pernikahan Giovani dan Luna akan dipercepat. Aku tidak ingin menunggu lama untuk hal baik ini. Apalagi setelah penyerangan waktu itu. Aku sungguh tersadarkan jika aku bisa mati kapan saja. Dan aku tidak ingin mati sebelum melihat Giovani menikah." Terang Diana Smith pada semua anggota keluarga yang bisa hadir malam itu.Darren yang tidak dapat menyembunyikan air wajah kekesalannya, hanya dapat memalingkan wajah."Nek, apa tidak sebaiknya pernikahan ku dan Darren juga dipercepat?" Sela Mona di tengah kehiningan yang tercipta saat."Aku tidak masalah jika memang kau dan Darren siap untuk itu." jawab Diana- tak seperti biasanya. Biasanya dia selalu mencari alasan ini dan itu bila Mona telah membuka pembicaraan mengenai pernikahan dengan Darren. Namun kali ini izin itu keluar begitu saja."Darren, sayang! Kau dengar apa yang nenek katakan? Dia mengizinkan kita untuk mempercepat pernik

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   PENGHIANAT

    "Ini uangnya." Wanita misterius itu melemparkan tas yang berisi penuh dengan uang ke hadapan Rose. Rose mengambil tas tersebut dengan perasaan enggan. Tapi bila dia tidak mengambil tas yang berisi uang tersebut maka taruhannya adalah nyawanya."Aku tidak mau tahu Rose. Kau harus bisa mengetahui apa rencana yang akan dilakukan oleh Luna. Aku yakin dia pasti sedang memikirkan cara untuk menggagalkan pernikahannya dan Giovani." Sambung wanita misterius tersebut pada Rose."Aku akan mencari tahu rencana Luna, nyonya." jawab Rose, lalu memalingkan wajahnya. Dia sungguh merasa tercela karena telah mengkhianati Luna."Kau tidak perlu menampil ekspresi seperti itu di depanku Rose. Bukankah ini bukan pertama kalinya kau menghianati rekanmu? Kau masih ingat apa yang terjadi pada ayah Darren, bukan? Dia juga adalah rekanmu. Tapi demi uang kau mengkhianatinya. Jadi apa bedanya dengan kali ini? Jadi jangan pasang wajah sedih, dan bersalahmu di depan ku. Aku tidak suka itu." Tukas wanita misterius i

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   Rencana yang berubah

    "Apa kau sudah tahu, pernikahan Pamanmu dan wanita itu dipercepat?" celoteh Mona saat berduaan dengan Darren di balkon kamar Darren. Darren yang kaget reflek menoleh pada Mona. Ketidakhadiran Luna di rumah sakit saja sudah membuat hati Darren derita tak terkatakan. Kini datang pula kabar mengejutkan yang membuatnya rasa akan jatuh koma sekali lagi. "Dari mana kau mendapatkan info ini? Kau jangan bicara sembarangan, Mona. Pernikahan bukanlah sebuah hal kecil yang bisa diputuskan dalam waktu singkat. Apalagi paman dan Luna baru saja saling mengenal. Mereka butuh waktu untuk bisa saling menerima dan jatuh cinta." Ucap Darren kemudian mengalihkan pandangannya pada hamparan bunga yang terbentang luas di bawah sana. Darren tidak kuasa menahan rasa sesak yang mencekik dirinya dari dalam saat membayangkan Luna dan Giovani menikah. Dia tidak yakin dia siap untuk menerima kenyataan itu.Ya!! Memang Darren salah! Dia salah karena ingin bermain-main dengan calon istri pamannya. Tapi semua itu Da

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   APAKAH DIA BERUBAH?

    Tidak banyak yang terjadi malam itu. Giovani dan Lunna hanya mengobrol santai sambil terus mengamati perkembangan Darren.Sehari...Dua hari ...Tiga hari pun berlalu. Darren yang telah sadar pada hari kedua perawatannya di rumah sakit akhirnya diizinkan pulang.Saat itu, Darren sempat merasa heran karena tidak melihat Luna barang sehari pun sejak ia terjaga. Ingin rasanya ia bertanya kepada Giovani tentang keberadaan gadis itu. Apakah Luna memang tidak datang sama sekali untuk melihat keadaannya? Namun, tentu saja Darren tidak bisa menanyakan hal tersebut. Atas dasar apa ia harus menanyakan Luna pada Giovani pula?? Bukankah kalau ada orang yang harus dia tanya, itu adalah Mona?***Satu jam setelah Giovani dan Darren tiba di mansion keluarga Smith, mereka disambut oleh Diana Smith dan Mona yang sudah menunggu di depan pintu. Namun, sekali lagi, Darren tidak melihat Luna. Di mana gadis itu? Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.Karena masih belum diperbolehkan dokter untuk banyak

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   WANITA DI BALIK BAYANG

    Ruangan itu terasa begitu sunyi, hanya menyisakan dua orang di dalamnya—Giovani dan Lunna.Keheningan yang menggantung di udara membuat Lunna merasa tak nyaman. Ia sadar, tak ada orang lain di sana selain dirinya dan pria itu."Kalau kupikir-pikir, selama ini kita bahkan belum pernah bicara berdua saja, kan, Luna?" suara Giovani memecah kesunyian.Pria itu yang tadinya berdiri di dekat pintu perlahan melangkah mendekat ke arah Lunna yang duduk di sofa. Tatapannya penuh makna, seolah ingin mengungkapkan sesuatu yang lebih dari sekadar percakapan biasa."Maafkan aku," lanjut Giovani, suaranya terdengar tulus. "Pekerjaan di kantor sedang sangat banyak. Ditambah lagi, ada beberapa janji yang sudah terlanjur terjadwal dan tidak bisa aku batalkan. Semua itu membuatku tak punya cukup waktu untuk dihabiskan bersamamu. Padahal, seharusnya kita berdua lebih sering bersama. Tapi lihatlah, karena diriku, kau jadi merasa kesepian."Giovani akhirnya duduk di samping Lunna, namun bukannya menjaga jar

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   PRIA YANG SEDANG KOMA

    Bunyi monitor kecil berdenging pelan di dalam ruangan, menciptakan ritme monoton yang bercampur dengan suara tarikan napas lemah dari ventilator. Darren terbaring diam di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat, tubuhnya nyaris tak bergerak selain naik-turun halus di bawah pengaruh alat bantu napas. Delapan jam operasi telah berlalu sejak peluru yang hampir menyentuh jantungnya dikeluarkan. Namun, kesadarannya masih belum kembali.Mona berdiri di samping Giovani, matanya menatap Darren yang terbaring tak berdaya di balik dinding kaca ICU. Suaranya berbisik ketika akhirnya ia bertanya, "Apa Darren akan sadar?"Giovani tidak mengalihkan tatapannya dari Darren. Rahangnya mengeras, matanya tajam seakan berusaha menembus tabir ketidakpastian yang menyelimuti sahabatnya. "Dia harus sadar," jawabnya lirih, tetapi penuh keyakinan.Mona melirik Giovani dari sudut matanya, mengamati ekspresi pria itu dengan hati-hati. Ia menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, berusaha menekan kekesalan y

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   RIVAL TERSAYANG

    Giovani menarik tubuh ibunya ke belakangnya, tubuhnya menjadi tameng bagi wanita yang telah melahirkannya. Dua peluru yang bersarang di lengannya seolah bukan apa-apa baginya. Rasa sakit yang menjalar di otot dan tulangnya seolah tak cukup kuat untuk membuatnya mundur."Giovani?!" seru Diana, matanya berkaca-kaca saat melihat darah mengalir dari lengan putranya."Bu, tetaplah di belakangku! Putramu ini tidak akan roboh semudah itu!" ucap Giovani mantap, matanya tajam menatap sang penjahat di depannya.Diana mengangguk dengan penuh kepercayaan. "Ibu percaya, Nak."Di seberang ruangan, seorang pria bertopeng mengangkat pistolnya, seringai kejam tersungging di wajahnya. "Hah! Jangan banyak bicara! Kalian berdua akan segera aku kirim ke akhirat dengan cepat!" Tawanya meledak, merasa yakin bahwa dia dan komplotannya telah berhasil melumpuhkan semua orang di dalam mansion keluarga Smith.Giovani tetap menatap lurus ke arah penjahat itu. Otaknya bekerja cepat. Pria ini sendirian di ruangan in

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   SUNGGUH BUKAN GADIS YANG PENURUT

    Lunna kini mulai memahami situasi yang tengah mereka hadapi. Pikirannya dipenuhi kewaspadaan, dan matanya menatap Darren dengan penuh tanda tanya."Lalu bagaimana sekarang?" tanyanya dengan nada khawatir.Darren tak langsung menjawab. Ia berjalan cepat ke meja kerjanya, menghidupkan laptop untuk mengecek rekaman CCTV yang tersebar di seluruh mansion. Namun, begitu melihat sesuatu di layar, wajahnya langsung menegang."Sial!" makinya seraya berdiri dengan tergesa-gesa. Ia berlari menuju lemari di sudut ruangan, menarik laci dengan kasar, dan mengambil dua pistol. Dengan cekatan, ia menyelipkan senjata itu ke pinggangnya.Melihat perubahan sikap Darren yang tiba-tiba menjadi panik, Lunna ikut merasa cemas. Ia segera meraih tangan Darren, menahannya sebelum lelaki itu melangkah pergi."Apa yang terjadi? Dan kau mau ke mana?" tanya Lunna dengan penuh kegelisahan.Darren menatap Lunna sejenak sebelum menjawab dengan nada tegas. "Paman dan nenek sedang disandera oleh para penjahat di lantai

  • Terjebak Gairah Sang Cassanova   MENGKHAWATIRKAN WANITA KU

    Kurama menatap Lunna dan Darren bergantian, wajahnya dipenuhi tawa ceria. “Hahaha, kalian sangat serasi! Sungguh!” katanya dengan suara lantang. “Nah, karena hatiku sangat senang hari ini, aku mengundang kalian berdua untuk makan siang denganku. Kalian tidak akan menolaknya, kan?”Darren segera merespons dengan penuh keyakinan. “Tentu saja tidak. Iya kan, sayang?” Nada suaranya sengaja dibuat lebih dalam, seolah menginginkan Lunna menegaskan kesediaannya.Lunna tersenyum, meski dalam hatinya ada sedikit keterpaksaan. “Ya! Tentu saja.”**Setelah makan siang usai, mereka akhirnya kembali ke mobil. Lunna duduk di kursi penumpang dengan tangan terlipat di dadanya, menatap Darren dengan tatapan yang penuh makna.“Kau memang sangat ahli memanfaatkan situasi, Darren,” katanya dengan nada sinis.Darren, yang tengah menyalakan mesin mobil, hanya tersenyum sambil melirik ke arah Lunna. “Tapi kau terlihat sangat menikmatinya, Bibi.” Ucapnya, lalu mengedipkan matanya dengan jenaka.Lunna mendengu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status