Share

Terjebak Pernikahan Tanpa Cinta
Terjebak Pernikahan Tanpa Cinta
Author: Amey maharani

#1

"Pokoknya Mama tidak mau tahu, kamu harus menikahi Laras!" ucap seorang wanita yang berumur sekitar 50 tahun, dia tengah berdebat dengan putra semata wayangnya.

"Tapi Ma, mana mungkin aku bisa menikah dengan seorang gadis yang sama sekali tak aku kenali. Mama juga tahu kalau aku memiliki kekasih yang sangat aku cintai." Tolak pemuda tampan itu.

"Mama tidak peduli Dirga! lagi pula Ratih sama sekali tidak cocok untukmu. Dan Mama sangat yakin, kalau Laras adalah gadis yang baik dan dia juga sangat cocok denganmu Dirga."

"Tidak, aku tidak mau! Lagi pula apa keistimewaan dari seorang gadis yang masih bau kencur itu sih? Lihat saja badanya seperti triplek, dia sama sekali bukan typeku!" Dirga masih mencari alasan untuk bisa menolak menikahi gadis yang satu Minggu ini tinggal di rumahnya.

Ya, seminggu yang lalu Mamanya yang baru saja pulang dari luar kota, tiba-tiba saja membawa seorang gadis yang masih berumur 19 tahun. Yang ia tahu, gadis itu bernama Larasati, atau biasa di panggil Laras.

Bahkan semenjak kedatangan gadis itu mamanya terus saja memaksanya untuk menikah denganya.

Padahal mamanya tau kalau dia sudah memiliki gadis pujaan hati, dan rencananya bulan depan ia ingin menikahi kekasihnya, yang bernama Ratih Wisesa.

Tetapi mamanya masih saja tetap tidak setuju, mamanya malah semakin gencar memaksanya untuk menikahi gadis ingusan itu.

"Baiklah..., Jika kamu tidak mau menikah dengan Laras dan masih tetap ingin menikahi Ratih, maka kamu bukan lagi anak Mama."

"Ma!" Bentak Dirga tak terima, bisa-bisanya mamanya mengancam dengan ucapan yang tidak masuk di akal.

"Apa? Jika kamu masih menyayangi Mama dan masih ingin Mama anggap anak, maka menikahlah dengan Laras!" tegas sang Mama dan tak bisa di ganggu gugat.

Dirga menatap mamanya tak percaya, kini dia di hadapkan dengan pilihan yang sulit. Jika dia masih tetap melanjutkan keinginanya untuk menikahi Ratih, maka dia akan kehilangan mamanya yang sangat ia sayangi.

Tapi jika dia menikahi Laras, maka dia akan kehilangan wanita yang sangat ia cintai. Abi bingung, karena jujur dia tidak bisa memilih di antara dua wanita yang sangat ia cinta dan sayangi ini.

"Bagaimana?" tanya mama karena Dirga, hanya diam saja.

Dirga menghembuskan nafas kasar, ia menatap lekat wajah mamanya yang masih terlihat sangat cantik, meski usianya tak lagi muda.

Sejak ia berumur 10 tahun, dia hidup berdua dengan mamanya. Karena papanya, pergi entah kemana?

Jika dia menanyakan dimana keberadaan sang papa, mamanya tidak pernah menjawab melainkan hanya tangisan yang ia dapat.

Sejak saat itu ia tak lagi menanyakan di mana keberadaan papanya. Dirga yang masih berumur 10 tahun, melihat bagaimana perjuangan mamanya untuk bisa menghidupinya hingga sampai sesukses sekarang.

Di saat dirinya sudah sukses dan memiliki segalanya. Dirga memutuskan untuk mencari di mana keberadaan sang papa.

Walau bagaimanapun, dia ingin papanya hadir di peenikahanya, jika suatu saat dia menikah. Namun, siapa sangka. Papa yang selama ini ia nanti kehadirannya di setiap harinya, ternyata sudah memiliki keluarga lain.

Bahkan papanya meninggalkan dirinya dan mamanya karena wanita lain dan hidup berbahagia bersama keluarga barunya.

Dengan tega, papanya itu melupakanya dan mamanya. Sejak saat itu, dia berjanji pada dirinya sendiri untuk menyayangi dan menjaga mamanya.

Apapun yang mamanya katakan akan dia turuti, sebagai bukti baktinya kepada sang mama.

Tetapi untuk kali ini, permintaan mamanya begitu sangat sulit baginya. Entah apa yang ada di pikiran mamanya, kenapa mamanya ini sangat ingin melihatnya menikahi Lara.

Sampai-sampai mamanya tidak akan mau mengakui dirinya sebagai anaknya lagi, jika dia tidak mau menikah dengan Lara.

"Baiklah, aku menyetujui untuk menikah dengan Laras. Tapi ada syaratnya, Mama harus menurutinya. Jika tidak, maka aku tidak akan mau menikah denganya."

"Apa itu?" tanya Mama.

"Setelah menikah, aku ingin kami tinggal di apartemen milikku. Untuk pernikahannya, aku ingin di adakan secara sederhana saja. Kalau perlu, hanya keluarga inti saja yang datang. Aku ingin pernikahan ini disembunyikan sampai aku benar-benar siap untuk mempublisnya." Ucap Dirga panjang lebar, matanya masih tetap menatap lekat sang mama.

Mama terdiam, dia memikirkan permintaan sang anak. Sejujurnya dia tidak setuju dengan syarat yang di berikan oleh anaknya, tetapi mau bagaimana lagi.

"Baiklah, Mama setuju! tapi ingat, kamu harus memperlakukan Laras dengan baik. Jika tidak, maka kamu akan berhadapan langsung dengan Mama."

Dirga hanya mengangguk sebagai jawaban. Satu masalah sudah terselesaikan, kini dirinya harus memberi pengertian kepada sang kekasih, dia akan tetap menikahi Laras, Namun dia juga tak ingin kehilangan Ratih.

Otaknya sedang berpikir keras untuk memberi sebuah alasan, agar Ratih mau menunggunya sampai dia bisa membuktikan kalau Lara sama sekali tidak cocok denganya.

Ya, dia harus mencari cara agar mamanya tahu, kalau Lara sama sekali tidak cocok denganya. Hanya Ratih, yang cocok bersanding dengannya

"Ma, boleh aku tahu, alasan Mama tetap kekeh ingin aku menikah dengan Laras?" tanya Abi, ia sangat berharap mamanya ini memberitahu alasan kenapa mamanya kekeh ingin dia menikah dengan Laras.

Mama yang ingin melangkahkan kakinya dan menuju di mana Lara berada. Seketika menghentikan langkahnya.

Mama berbalik dan menatap wajah tampan anaknya. Yang sialnya, sangat mirip dengan lelaki yang dulu mengkhianatinya itu.

"Suatu saat kau akan tahu Dirga! setelah kamu tahu, Mama yakin kau tidak akan pernah menyesal menikah dengan Laras."

Setelah mengatakan hal itu, mama meninggalkan Dirga sendirian dengan berbagai pertanyaan di pikiranya.

"Sepertinya aku harus mencari tahu sendiri. Aku harap, Laras memang gadis yang baik yang tak hanya memanfaatkan mama saja." Gumamnya, lalu segera meninggalkan rumah mamanya dan menuju ke apartemen sang kekasih.

Dia harus memberitahu Ratih hal ini secepatnya, Dirga tak ingin Ratih mendengar kabar kalau dia sudah menikah dari orang lain.

Dirga ingin dia sendiri yang memberitahu hal ini, dia berharap Ratih mau menunggunya sampai dirinya berpisah dengan gadis ingusan itu.

Brak

Dirga menutup pintu mobilnya dengan sangat kasar, setelah itu dia mengambil ponselnya dari saku jasnya dan mendial nomor seseorang.

"Aku ingin kamu mencari tahu tentang Larasati, secepatnya!" Perintah Dirga sembari menekan kata secepatnya pada asisten pribadinya.

"Baik Pak." Jawab Ricki.

Setelah mendapat jawaban dari Ricki, Dirga langsung mematikan ponselnya dan menjalankan mobilnya menuju ke apartemen sang kekasih.

"Aku harap Ratih mau mengerti keputusanku." Gumam Dirga, setelah melempar ponselnya ke dashboard mobil.

Meski ia ragu, kalau Ratih bisa menerima keputusannya. Namun, dia tetap berpikiran positif kalau kekasihnya itu akan menerima keputusannya.

Tapi tak dapat dipungkiri kalau dia juga merasa takut, Ratih tidak akan mau menunggunya dan lebih memilih untuk meninggalkannya.

"Seharusnya gadis itu tidak datang dalam kehidupanku." Gumamnya sambil meremas stir mobil dengan sangat kuat.

Dia benar-benar kesal dan marah, dia juga menyalahkan gadis yang bernama Lara itu. Ingin sekali, dia menculik dan membuangnya ke tempat yang tak bisa ditemukan oleh ibunya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status