Share

Bab 14

Wanita kelahiran Solo itu memejamkan mata sejenak sembari menarik nafas panjang. Setelah mampu menguasai diri ia mengetuk pintu dua kali.

"Masuk!"

Suara bariton itu serupa lonceng kematian baginya. Dengan tangan gemetar Kiara membuka pintu tersebut. Sebuah tatapan tajam langsung menyambut kedatangannya. Namun yang lebih mencengangkan lagi adalah keberadaan seseorang yang dikenalnya duduk di sana sambil menatapnya juga.

"Silakan duduk, Bu Kia!" Pria berusia awal tiga puluh tahunan yang sangat disegani seluruh guru dan murid itu menatap Kiara dengan tatapan yang sulit diartikan.

Jika biasanya Pak Arsel-panggilan untuk kepala sekolah-selalu bersikap ramah dan murah senyum pada Kiara, kali ini berbeda. Pria itu tampak dingin dan tegas. Membuat tubuh Kiara yang sudah diliputi kecemasan mendadak semakin menggigil. Terlebih di sofa yang berhadapan dengan Arsel duduk pria yang sejak tadi membuatnya jengkel karena ditinggal sendirian di sekolah putrinya.

"Te-terima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status