Share

Terjebak di Tubuh Bocah SMA
Terjebak di Tubuh Bocah SMA
Author: Hibatillah S.

Bab 1

Author: Hibatillah S.
last update Huling Na-update: 2024-01-31 11:38:33

BBBUUGGG!!!

PPPRRAKKK!!!

PPPPYYAAARRRR!!!

"Aakkkhhhhhh!!!" Galaksi memekik kesakitan ketika sebuah botol menghantam kepalanya. Darah merembes menuruni dahinya.

Uncle Sam berjalan sempoyongan. Ia mabuk. Wajahnya terlihat memerah. Muntab.

Grep!

Ia menarik kerah baju Galaksi. Memaksa tubuh bocah itu mendekat.

"Kemana aja lo pulang cuma bawa duit segini?!" Uncle Sam menunjukkan beberapa uang kertas pecahan puluhan ribu.

"Main ya lo?!" Sembur Uncle Sam menuduh. Mulutnya berbau alkohol yang sangat kuat.

"Se-sekolah..." Jawab Galaksi takut.

PPYYAARRR!!!

Uncle Sam menghantamkan satu botol lagi. Kali ini Galaksi bisa melindungi kepalanya dari hantaman botol itu meskipun harus mengorbankan lengannya.

"Sekolah? Lo pikir sekolah bakal jadi apa hah? Bocah nggak tau diuntung lo! Numpang hidup! Beban! Nggak becus cari duit!!!" Hardikan-hardikan kasar Uncle Sam terlontar.

Inilah nasib Galaksi yang harus hidup dengan Uncle Sam yang pemabuk. Sepanjang hari laki-laki itu hanya tahu mabuk, mabuk, dan mabuk. Ia akan ngamuk dan menghajar Galaksi tanpa segan jika Galaksi tidak mampu membelikan wine untuknya.

"Kerja! Nggak usah sekolah lo! Buang-buang waktu doang sekolah!"

Galaksi hanya diam sembari menunduk. Darah di dahinya turun masuk ke dalam mata. Membuat pandangannya kabur.

Padahal tadi Galaksi sudah menerima perlakuan tak enak di sekolah dari geng Ezar, sesampainya di rumah ia justru menerima penganiayaan dari Uncle Sam.

"Lap sepatu gue bangsat!" Umpat Ezar kasar.

Duuaakkk!!!

Rio menendang punggung Galaksi. Membuat bocah itu terjerembab tepat di bawah kaki Ezar.

Grep!

Ezar menaikkan kakinya ke atas kepala Galaksi, menggilas kepala bocah itu sambil tertawa jahat.

"Akkhhhh!!!"

"Hahahaha... Bocah miskin, kacung rendahan!" Hinanya kejam.

"Hahahaha..." Tawa teman sekelas Galaksi ikut menggema. Mereka benar-benar menikmati adegan Galaksi ditindas. Ini semacam hiburan gratis bagi mereka.

Sementara Galaksi benar-benar sudah tidak memiliki harga diri lagi di depan teman-temannya. Ia malu, juga marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak berdaya lantaran kemiskinannya.

Ezar menjambak kepala Galaksi. Membuat bocah itu meringis kesakitan.

"Sekarang lap sepatu gue kacung!'

Rio dan Seto bergegas menarik baju Galaksi. Melepas secara paksa seragam sekolahnya.

"Rio, Seto, jangan!" Galaksi memohon.

"Pakai ini!" Rio melempar seragam Galaksi ke lantai layaknya sebuah lap

"Cepet!" Ezar menghadik tidak sabaran.

Dengan amat sangat terpaksa Galaksi menurut. Ia mengambil bajunya dengan tangan gemetar. Mulai mengelap sepatu Ezar dengan perasaan yang tidak lagi dapat dilukiskan.

"Hahahaha... Orang miskin yang menyedihkan." Ezar berdiri. Ia mengambil beberapa lembar uang. Menebarkannya ke sekitar Galaksi.

"Ayo ambil uanganya Gala! Ambil bocah miskin!"

Demi Uncle Sam, Galaksi terpaksa meraih lembar demi lembar uang yang ditebarkan Ezar.

"Lihat! Hei, kalian semua lihat bocah miskin ini memungut uang. Cepat videokan!"

Galaksi meremas uangnya dengan marah. Wajahnya berubah merah. Demi sebotol wine ia rela dipermalukan seperti ini. Dan sesampainya di rumah Uncle Ron justru menghadiahkan sebuah pukulan demi pukulan ke tubuhnya. Ini benar-benar tidak adil bagi Galaksi. Hidup terlalu kejam.

PLLLAAAKKKK!!!

Tamparan keras mendarat di pipi Galaksi, kepalanya sampai menoleh ke samping.

"Ngelamun lo!" Bentak Uncle Sam. "Kerja sana!"

Galaksi mengusap pipinya yang perih. Matanya memandang air putih di dalam teko yang terdapat di meja dapur. Galaksi haus luar biasa. Tenggorokannya begitu kering.

"Uncle, bolehkan Gala minta minum sedikit aja?"

BUUGGHHH!!!

Bukan air minum yang didapat Galaksi tapi justru pukulan yang menoyor kepalanya. Galaksi limbung. Tubuhnya jatuh terjerembab di lantai. Kepalanya sangat penting.

"Gue nyuruh lo kerja bukan minum."

"Sedikit aja Uncle." Galaksi memohon dengan wajah memelas.

"Bocah kurang ajar! Sini lo! Sini lo!" Di bawah pengaruh alkohol Uncle Sam yang kalap meraih leher Galaksi. Kedua tangan besarnya mencekik bocah itu. Galaksi meronta-ronta. Ia memukul-mukul tangan Uncle Sam agar melepaskannya.

"Bocah nggak guna. Mati aja lo sekalian!"

"Mati! Cepat mati!"

"Mati!"

Cekikan di leher Galaksi semakin kuat. Galaksi yang kehabisan nafas meregang nyawa di tangan pamannya sendiri. Usai menghabisi nyawa keponakannya, Uncle Sam yang ketakutan langsung membuang jasad Galaksi ke sungai yang letaknya memang tak begitu jauh dari kediaman Uncle Sam.

***

Waktu yang sama di tempat yang berbeda.

Sreekkkkk!

Arsen membuka pintu ruang kerja Papanya. Ia langsung terkejut. Pemandangan darah berceceran dimana-mana. Tubuh papanya tergeletak dengan pisau menancap di perut.

"Papa!" Arsen berlari, ia meraih tubuh Mr. Raja Daneswara, mengguncangnya dengan sedih.

"Papa bangun. Apa yang terjadi pada Papa?" Arsen mencabut pisau di perut Papanya.

"Akhh!" Mrs. Raja memekik pelan. Ia meraih tangan Arsen.

"A-Arsen, pergi dari sini. Se-selamatkan dirimu dan infinity weapons system, jangan biarkan Mata Iblis mendapatkan benda itu. Aku ti-tidak kuat lagi. "

"Papa... Apa yang Papa katakan?"

BBBRRRAAAAKKK!!!

Pintu ditendang hingga jebol. Arsen melihat segerombolan orang berwajah seram. Sehendaknya ada enam orang. Mereka maju dengan membawa pistol di tangan.

"Arsen cepat pergi!"

Dengan sangat terpaksa Arsen meletakkan tubuh Mr. Raja. Arsen menuju berangkas. Gerakan tangan Arsen terlihat terburu-buru tatkala memasukkan kombinasi kata sandi.

"Bagus, bagus sekali Arsen. Kemarikan benda itu, sayangi nyawa lo. Kalau lo nolak, kami bisa ngebuat lo menyusul Papa lo sekarang juga." Kata anggota mafia Mata Iblis yang berambut gondrong.

Arsen meraih benda yang sangat berharga itu. Ia berbalik dengan desert eagle di tangannya. Sebuah pistol semi otomatis yang begitu mematikan.

"Jangan ada yang mendekat atau aku akan meledakkan kepala kalian!"

"Cih, gertakan bocah ingusan!"

DDDOORRRRRR!!!

Arsen benar-benar melepaskan satu tembakan, menunjukkan sisi kejamnya. Ia tidak hanya sekedar menggertak semata.  Satu orang anggota mafia Mata Iblis tumbang di tangannya.

"Kurang ajar!"

Drap! Drap! Drap!

Arsen berlari cepat ke arah jendela.

PPPYYYARRRR!!!

Kaca jendela itu ditendang hingga pecah. Arsen melarikan diri lewat jendela dari lantai dua rumahnya. Tubuhnya yang atletis itu melompat turun dengan bebas. Ia mendarat sempurna di halaman samping rumahnya.

"Kejar Arsen! Jangan biarkan ia kabur membawa benda itu!" Teriak anggota Mata Iblis berambut gondrong dari jendela. Dilihatnya Arsen sudah masuk ke dalam mobil.

DDDOORRR!!!

DDDDOOORRR!!!

Dua kali tembakan terdengar. Arsen bergegas memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan kediaman Mr. Raja. Ia berhasil lolos dari dua peluru yang di tembakkan.

Lima anggota mafia Mata Iblis cepat mengejar. Mereka memacu mobilnya tak kalah cepat demi bisa menyusul Arsen.

DDDOOORRR!!!

Suara tembakan kembali menggema. Arsen menggeber mobilnya lebih cepat lagi, meninggalkan para anggota mafia itu di belakang.

"Sial! Sial! Mereka terus mengikuti!" Arsen membanting setirnya. Ia berbelok tajam ke arah kanan, menuju jalanan sepi demi menghindari kemacetan. Mobil Arsen bergerak kesetanan meniti jalanan menuju luar kota.

"Tambah kecepatannya! Jangan biarkan Arsen keparat itu berhasil lolos! Kalau dia lolos kita bisa mati dilibas bos!"

"Baik, siap!"

Mobil para anggota mafia itu juga menambahkan kecepatan. Di jalanan sepi bebas hambatan itu dua mobil saling berkejaran. Laju mobil bertambah cepat dan bertambah cepat lagi. Bahkan saat melaju di jembatan kedua mobil itu tidak mengurangi kecepatan sama sekali.

"Tembak bannya. Cepat tembak!!!"

DDOORR! DDOORRR!!!

Ban mobil Arsen yang belakang berhasil di tembak. Seketika bannya kempes. Mobilnya oleng. Arsen membanting setir ke kanan untuk menghindari menabrak pembatas jembatan. Malangnya Arsen tak mampu menguasai laju mobilnya. Kendaraan itu menghantam pembatas jembatan di sebelah kanan.

BBBBRRRAAAAKKK!!!

Bagian depan mobil Arsen copot. Kap depannya terbuka. Arsen kembali membanting setirnya ke kiri agar mobil tidak terjun ke sungai.

NNNGGEENNNGGGG!!!

Yang terjadi justru mobil Arsen terbalik beberapa kali. Laju kecepatan yang tinggi dan ketidakmampuan Arsen mengendalikan setir berakhir dengan membuat ia kecelakaan.

Ckkittttttt!!!

Rombongan mafia itu mengerem laju mobilnya. Mereka bisa melihat sisi-sisi pembatas jembatan yang sudah hancur. Mobil Arsen juga terbalik mengeluarkan asap putih.

"Aakkkahhhhhh!!!"

Arsen merangkak keluar dari pintu depan. Seluruh kepalanya berlumuran darah. Kondisinya sangat memperihatinkan.

"Hahahaha... Mau lari kemana lagi kau Arsen sialan?!" Para anggota mafia Mata Ibris itu berjalan mendekati Arsen.

"Ayo Arsen. Serahkan benda itu."

Arsen mendongak. Ia menyeringai.

"Kau menginginkan benda itu bukan? Kemarilah!"

Satu orang anggota mafia Mata Iblis mendekat.

Duuaakk!

Bbrrakkk!!!

Arsen yang terluka parah masih bisa menghantam kepala orang itu hingga ambruk di atas jembatan.

"Kurang ajar!" Maki anggota mafia berambut gondrong.

Arsen bangkit. Darahnya menetes di permukaan jembatan. Ia meringis kesakitan.

"Serang!!!"

Empat orang mafia maju mengeroyok Arsen. Dengan tubuh penuh luka Arsen menghadapi para anggota mafia busuk itu. Tendangan-tendangan Arsen berhasil melumpuhkan keempat anggota mafia itu.

Duaakk!!!

Duuuaakkk!!!

Bbbuugghhh!!!

Bbbraakkk!!!

Sekejap empat anggota mafia itu sudah terkapar di atas permukaan jembatan. Mereka mengeluarkan rintihan kesakitan.

"Untuk orang yang sudah terluka parah seperti itu, tendangan lo lumayan juga Arsen." Anggota mafia yang berambut gondrong bangkit.

"Mau mencobanya lagi?" Tantang Arsen.

DDDOOORRRRRR!!!

Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara tembakan yang nyaring. Arsen melihat dadanya berlubang di tembus peluru.

"Aakkkkkhhhhhh!!!" Tubuh Arsen limbung. Ia berpegangan pada sisi pembatas jembatan.

Rupanya anggota mafia yang dihantam oleh Arsen tadi masih bisa bangkit lagi. Kini ia melakukan serangan pembalasan tanpa diduga-duga.

"Hn, sudah sekarat Bung?" Ejek anggota mafia berambut gondrong tadi.

Arsen melangkah mundur. Ia memegangi dadanya yang telah bolong. Rasanya ia hampir tidak kuat lagi. Tubuhnya telah menerima luka yang begitu fatal.

"Tadi gue udah bilang untuk memberikan benda itu baik-baik. Lo nya tipe ngeyelan sih. Sekarang lo tahu kan akibatnya? Hahahaha...!"

Ansen masih bisa mengulas senyuman tipis.

"Kalian mau benda ini?" Arsen menunjukkan tabung bening. Di dalamnya terdapat alat suntik yang berisi cairan liquid berwarna biru laut.

"Berikan benda itu Arsen brengsek!"

Arsen melirik sekilas ke sungai. Ia melihat arus deras di bawahnya. Suaranya bergemuruh mirip air terjun.

"Dapatkan benda ini kalau kau bisa!"

Arsen dengan nekatnya melompat dari atas jembatan.

"TIDAK ARSEN!!! JANGAAAANNNN!!!"

BBBYYUUURRR!!!

Tubuh Arsen hilang ditelan arus deras sungai. Meninggalkan bekas darah merah pada permukaan air setelahnya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 88

    Liburan semester hampir usai. Entah kenapa malam ini Edo tiba-tiba saja mengajak Gara bertemu di sebuah cafe."Kenapa Do muda dilipet begitu?" Tanya Gara begitu melihat wajah sahabatnya begitu lecek seperti uang tertinggal di dalam kantong terus kecuci sampai kering."Aduh Ra aku harus gimana?" Edo meletakkan kepalanya di atas meja."Maksudnya apa do? Ngomong yang jelas dong."Edo kemudian menegakkan kepalanya lagi."Ra, Sabia hamil tau."Gara sih sebenarnya tidak terkejut. Tapi dia tidak enak jika ketahuan pernah menguping pembicaraan pribadi Edo dan Sabia.Tapi Gara salut juga dengan kejujuran Edo. Di saat ada masalah seperti ini Edo masih mencari Gara dan menceritakan semuanya pada Gara. Sementara Gara justru membohongi Edo tentang pernikahannya dengan Bella."Hamil?" Tanya Gara pura-pura tidak tahu."Ah, iya." Edo mengusak kepalanya dengan gusar."Yang waktu di pesta dia mabuk dengan Bella. Inget kan?"Gara mengangguk."Gimana ceritanya sih Do?""Ya gitu deh Ra," jawab Edo lesu."

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 61

    Ketua klan menoleh pada Galaksi."King Arsen, aku akan membantumu membantai klan Demario. Aku yang akan melakukannya.""Tapi kenapa?""Karena ini yang dikehendaki kerajaan." Ketua klan memandang lurus ke depan."Kau naif atau bagaimana? Sepatuh itu dengan kerajaan yang membuat klanmu menderita?""Itu sama saja King Arsen. Kau bilang tubuh bocah yang kau tempati adalah keturunan tidak murni klan Demario. Artinya kau saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari klan Demario itu sendiri. Jika aku tidak membantai klan ini kau juga yang akan membantainya. Pada akhirnya kerajaan tetap menyudutkan kita. Membuat kita tak punya pilihan selain membantai klan kita sendiri.""Menumpahkan darah. Daripada kami melawan kerajaan dan menumpahkan darah rakyat maka lebih baik kami saja yang berkorban. Biar darah kami sendiri yang tertumpah."Galaksi berdecih."Cih, situasi ini memuakkan.""Dibandingkan dirimu yang kami alami tentu tidak seberapa. Kami akan mati dan meninggalkan kepedihan ini denga

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 60

    "Ada sekitar tiga ratus kepala keluarga yang merupakan keturunan klan Demario. Dan pemimpin dari klan ini adalah aku. Kau bisa memanggilku dengan sebutan Puan." Terang ketua klan tersebut."Dengar Puan, kerajaan mengirimku untuk membantai klan Demario karena mereka mendapatkan informasi bahwa klan ini mampu menciptakan mesin penjelajah waktu. Mereka menganggap mesin itu berbahaya karena siapapun dapat dengan mudah dari dan pergi ke dimensi waktu yang berbeda. Mereka takut klan Demario melakukan pemberontakan." Galaksi menjelaskan duduk perkaranya."Lalu sebenarnya siapa dirimu bocah? Kenapa kau yang dikirim oleh kerajaan untuk membantai kami?"Galaksi diam terlebih dahulu."Aku berasal dari masa depan. Tubuh bocah ini masih keturunan tidak murni klan Demario. Dia dari keluarga Alterio yang tersisa dari pembantaian. Namanya Galaksi. Sedangkan jiwaku, aku sebenarnya King Arsen Daneswara yang terjebak di tubuh Galaksi karena teknologi klan Demario yang bernama soul changer."Ketua klan i

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 59

    Galaksi keluar menuju wilayah ujung paling ujung timur perdesaan. Wilayah ini di kelilingi dengan pagar tinggi mirip seperti benteng. Pintu gerbangnya di jaga dengan ketat. Akses keluar masuk sangat diperhatikan."Tunggu bocah, kau mau kemana?" Tanya penjaga. Ia mendorong tubuh Galaksi menjauh dari sekitar gerbang."Aku mendapatkan misi khusus dari perdana menteri." Galaksi memberikan gulungan perkamen yang terdapat cap tanda kerajaan. Penjaga pun memeriksa keaslian cap itu. Tak diragukan lagi itu memang asli. Tapi melihat penampilan Galaksi yang lain daripada yang lain itu membuat penjaga gerbang sedikit mengernyitkan dahinya."Kau boleh masuk," katanya setelah mengembalikan gulungan perkamen itu.Pintu gerbang pun di buka. Galaksi masuk ke pemukiman klan Demario yang dikucilkan dan dipenjara dengan tembok-tembok pagar yang tinggi.Galaksi berjalan sambil melihat kanan dan kiri. Penampilan klan Demario tidak seperti kebanyakan penduduk. Mereka tampak bersih dan berpenampilan rapi mes

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 58

    BBUUUUUMMMMMMM!!!Tembok di belakang perdana menteri jebol. Semua orang melongo tidak percaya."Kau lihat apa yang ada ditubuhku? Kau lihat kekuatan penghancur dari senjata yang kutembakkan. Ini semua hasil buah kecerdasan klan Demario. Kau bilang klan Demario bisa dimusnahkan hingga habis tuntas? Kalian benar-benar salah!"Perdana menteri yang licik itu memandang Galaksi dengan pikiran yang sibuk."Klan Demario memang klan yang cerdas. Ia bisa saja merusak usahaku untuk mengendalikan ratu. Jika klan ini dibiarkan begitu saja maka yang terjadi adalah aku yang disingkirkan dari istana ini. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Jika aku tersingkir dari istana aku tidak bisa lagi menikmati kehidupan layaknya di surga. Apapun yang terjadi maka klan Demario tetap harus disingkirkan," batin perdana menteri."Baginda Ratu, bocah itu terlalu lancang. Ia bahkan tidak memiliki sopan santun sedikitpun. Bagaimana jika Baginda Ratu mengeksekusi dia sekarang saja.""Tap-tapi bagaimana dengan ucapan bocah

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 57

    "Apa yang terjadi jika aku tidak mengakui diriku sebagai penyusup?"Ratu memperhatikan Galaksi."Kau cukup bernyanli juga rupanya bocah. Tentu saja kau akan dihukum. Aku akan memberikan hukuman cambukan yang tiada henti hingga kau mengungkapkan semua informasi kerajaanmu."Galaksi diam sambil menyeringai.Saat itulah seseorang datang dengan tergopoh-gopoh. Ia langsung memberikan hormat pada ratu."Baginda Ratu. Hamba datang membawa informasi mengenai klan Demario."Galaksi langsung melebarkan matanya. Inilah yang ia cari-cari. Kira-kira informasi apa yang orang itu bawa?"Singkirkan bocah bodoh itu dari hadapan Baginda Ratu. Informasi klan Demario lebih penting daripada mengurusi bocah tidak penting itu!" Perintah perdana menteri pada dua prajurit.Galaksi segera ditarik paksa untuk menyingkir. Tapi karena Galaksi ingin mencuri dengar informasi yang barus saja dibawa oleh seorang prajurit maka Galaksi berhenti berjalan."Hormat Baginda Ratu. Ijin melaporkan informasi dari klan Demario

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 56

    Di dalam istana sang ratu bukan saja Galaksi yang dibawa untuk menghadap ke Ratu. Ada lima orang lainnya dengan tangan terborgol yang menunggu untuk menghadap ratu."Baginda Ratu, orang ini terbukti mencuri sekarung beras dari gudang istana." Seorang prajurit melaporkan. Sementara orang tua berbaju lusuh yang dilaporkan langsung merunduk dalam ketakutan."Baginda Ratu, tolong ampuni hamba, hamba mencuri karena terpaksa. Sudah satu minggu pengawal perdana menteri menyuruh hamba untuk membuat taman istana tapi sepeserpun hamba tidak diupah. Anak istri hamba menderita kelaparan. Hamba hanya mencuri untuk makan, bukan untuk memperkaya diri. Percayalah pada hamba. Mohon ampuni hamba baginda Ratu." Laki-laki tua itu menghiba dengan air mata bercucuran."Bahkan Erenda Raya sudah sebusuk ini sejak seratus lima puluh tahun yang lalu?" Batin Galaksi."Wae, wae, baginda Ratu yang agung apakah ucapan dari mulut rakyat jelata yang kotor itu dapat dipercaya?" Seorang dengan perawatan tinggi besar m

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 55

    "Klan Demario adalah klan dengan kecerdasan yang luar biasa. Karena itu klan Demario menjadi ancaman besar bagi sebuah negara. Mereka ditakuti oleh elit Kerajaan Erenda Raya. Akhirnya mereka di singkirkan ke pinggir kota. Mereka difitnah akan melakukan kudeta pada ratu yang saat itu berkuasa. Pada akhirnya klan Demario dibantai habis-habisan." Terang Bu Sukma.Galaksi menatap Bu Sukma tidak percaya. Sementara Resna mulai mengeluarkan benda berbentuk heksagonal mengkilap dari dalam saku bajunya. Resna tersenyum licik. Ia menyembunyikan sebuah rencana."King Arsen. Bagaimana jika kau melihat sendiri sejarah leluhur tubuh yang kau tempati? Bukankah akan menarik jika kau melihat nasib dari leluhurmu terdahulu?""Maksudmu apa Resna?"Resna melemparkan sebuah benda heksagonal kecil itu ke depan Galaksi. Saat itu juga benda itu aktif. Benda itu mengeluarkan sebuah cahaya kebiruan yang terang. Lalu di dalam cahaya terang itu muncul semacam terowongan hitam yang terus membesar."Galaksi menyin

  • Terjebak di Tubuh Bocah SMA   Bab 54

    "Tidak! Tidak! Jangan kesana!!!"Semuanya terlambat. Tembakan telah dilepaskan.BBBBBUUUUUUUMMMMMM!!!DDDDDUUUUUUAAAAAARRRRRRRR!!!"Mengaktifkan dome!!!"Sebuah dome muncul dengan diameter yang sangat besar. Dome berhasil mengurung semua orang tanpa terkecuali. Sehingga ledakan itu tidak mengenai siapapun.Gavin mendongak. Galaksi berdiri di atas dome dengan kedua tangan terlipat di depan dada."Whoooaaaa... Galaksi!" Seru Gavin senang sekali.Bu Sukma terdiam. Ia merasakan tubuhnya mendadak lemas."Hampir saja... Hampir saja nyawa semua orang melayang.""Apa aku datang tepat waktu?" Tanya Galaksi."Ya, kau tepat waktu Tuan Muda Alterio."Galaksi merasa sedikit tersentuh dengan panggilan Bu Sukma barusan."Musuh baru terdeteksi. Hancurkan!""Tunggu!" Teriakan lantang itu mengudara. Semua pasukan manusia robot langsung menurunkan senjatanya. Bahkan robot yang besar juga berhenti bergerak. Mereka seperti takluk di bawah perintah Resna."Gawat! Resna?" Wajah Bu Sukma menjadi pusat.Resna

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status