Terjebak di Tubuh Bocah SMA

Terjebak di Tubuh Bocah SMA

Oleh:  Hibatillah S.  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
62Bab
662Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Arsena Galaksi Alterio yang seharusnya mati karena insiden pembunuhan justru hidup lagi dengan jiwa seorang pewaris perusahaan bernama King Arsen Daneswara. Arsen terpaksa harus terjebak di dalam tubuh Galaksi demi menyelamatkan teknologi terbaru milik perusahaan keluarganya bernama infinity weapons system dari ancaman kelompok mafia Mata Iblis. Bagaimana Arsen bisa terjebak di tubuh Galaksi? Dan bagaimana kisah perjalanan hidup Arsen setelah berada di tubuh Galaksi? Ikuti lika-liku kisah Galaksi di setiap babnya. Tentunya hanya di novel Terjebak di Tubuh Bocah SMA.

Lihat lebih banyak
Terjebak di Tubuh Bocah SMA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Hibatillah S.
Ceritanya seru.
2024-02-13 19:03:41
2
62 Bab
Bab 1
BBBUUGGG!!!PPPRRAKKK!!!PPPPYYAAARRRR!!!"Aakkkhhhhhh!!!" Galaksi memekik kesakitan ketika sebuah botol menghantam kepalanya. Darah merembes menuruni dahinya.Uncle Sam berjalan sempoyongan. Ia mabuk. Wajahnya terlihat memerah. Muntab.Grep!Ia menarik kerah baju Galaksi. Memaksa tubuh bocah itu mendekat."Kemana aja lo pulang cuma bawa duit segini?!" Uncle Sam menunjukkan beberapa uang kertas pecahan puluhan ribu."Main ya lo?!" Sembur Uncle Sam menuduh. Mulutnya berbau alkohol yang sangat kuat."Se-sekolah..." Jawab Galaksi takut.PPYYAARRR!!!Uncle Sam menghantamkan satu botol lagi. Kali ini Galaksi bisa melindungi kepalanya dari hantaman botol itu meskipun harus mengorbankan lengannya."Sekolah? Lo pikir sekolah bakal jadi apa hah? Bocah nggak tau diuntung lo! Numpang hidup! Beban! Nggak becus cari duit!!!" Hardikan-hardikan kasar Uncle Sam terlontar.Inilah nasib Galaksi yang harus hidup dengan Uncle Sam yang pemabuk. Sepanjang hari laki-laki itu hanya tahu mabuk, mabuk, dan mabu
Baca selengkapnya
Bab 2
Tubuh Arsen terseret derasnya arus sungai hingga ke hilir. Ia tidak tahu sudah berapa mil tubuhnya terseret. Yang jelas selama tubuhnya terseret arus sungai Arsen berusaha keras untuk menjaga kesadarannya.Dengan sisa-sisa energi Arsen merangkak naik ke daratan. Sepanjang tanah ia merangkak masih meninggalkan bekas ceceran darah. Tubuh Arsen gemetar karena kedinginan."Uhuk! Uhuk!" Arsen terbatuk. Setelahnya ia ambruk ke tanah. Nafasnya tersengal-sengal. Arsen merasakan kepalanya begitu pusing karena banyak kehilangan darah. Luka di sekujur tubuhnya juga terasa perih. Terutama luka bekas tembakan di dadanya."Aku sekarat." Arsen melihat ke langit. Matahari sudah jatuh ke barat. Semburat jingganya memenuhi garis horizon.Tangan Elsen bergerak mengambil sesuatu dari saku jasnya."Infinity weapon system," Arsen bergumam pelan. Ia memandang benda liquid berwarna biru yang sedikit pekat daripada air itu. Benda yang menjadi incaran kelompok mafia ganas seperti Mata Iblis.Infinity Weapon Sys
Baca selengkapnya
Bab 3
Di tempat Mbah Jortor, Galaksi direbahkan, badannya di pegangi oleh dua orang asisten Mbah Jontor. Mbah Jontor sendiri berdiri di hadapan Galaksi. Ia mengenakan setelan jas putih mirip seperti dokter hewan. Wajahnya serius menatap Gakaksi."Lepaskan aku!" Galaksi memberontak. Tapi tubuhnya yang kecil tidak berdaya."Pisau!" Pekik Mbah Jontor.Wajah Galaksi menegang. Ia mau diapakan?Aurora bergerak cepat menyambar pisau dapur yang karatan. Menyerahkan pada Mbah Jontor dengan takzim. Tanpa ba bi bu Mbah Jontor mengambil kunir. Memotongnya sambil komat kamit membaca mantra. Meniupnya tiga kali."Ppuuaahhh! Ppuuaahhh! Ppuuaaahhhh!!!"Kemudian menggoreskan kuning itu di dahi Galaksi membentuk tanda X yang sangat lebar."Hei, apa ini?! Lepaskan aku!!!"Sepertinya percuma saja jika Galaksi meminta dilepaskan. Orang-orang ini benar-benar sangat kompak, terencana, dan sistematis dalam membuat Galaksi menderita.Mbah Jontor menoleh pada Aurora. Ekspresinya tidak main-main. Kemudian ia memberika
Baca selengkapnya
Bab 4
Drap! Drap! Drap!Galaksi berlari cepat. Pikirannya terfokus pada IWS, sehingga ia tak sadar jika menabrak bahu seseorang.BBBAARRRKKK!!!Dua bocah itu sama-sama terpental ke belakang. Keduanya meringis kesakitan."Bangsat bocah miskin!" Umpatan kasar mengalun merdu dari mulut yang Ezar.Inilah trio geng kampret yang tidak diapa-apakan saja sungguh senang mencari perkara dengan Galaksi apalagi ini mendapatkan jalaran ditabrak. Bisa-bisa masalah kecil ini akan dibesar-besarkan. Diolah menjadi perkara sedemikian rupa supaya mereka bisa mem-bully Galaksi hingga puas.Rio dan Seto lekas membantu Ezar berdiri. Galaksi memandang tiga bocah itu.Duaakk!!!Ezar menendang dada Galaksi. Membuat bocah itu terlentang.Drap!Kali ini kaki Ezar yang naik ke atas dada Galaksi. Bocah itu bertingkah tengik dan sok jagoan."Minggir," ucap Galaksi dengan nada yang sangat dingin."Apa lo bilang? Minggir? Jangan ngesok lo Gala, gue hajar bengep juga muka lo."Galaksi menyeringai."Heehhh... Di usiaku yang
Baca selengkapnya
Bab 5
Esok harinya Galaksi sadar. Langit yang kemarin menggelora sekarang telah berubah cerah. Bocah itu merangkak naik dari dasar jurang yang ternyata tidak terlalu dalam. Hanya sekitar lima meteran saja.Meskipun rasa sakit di tubuhnya sudah menghilang tapi Galaksi masih merasa letih. Bocah keluar dari hutan dengan sesegera mungkin. Ia ingin membersihkan diri dan istirahat."Ah, yang mana rumah Galaksi?" Bocah itu terlihat kebingungan. Ia hanya berjalan berputar-putar di sekitar desa.Sampai ketika seorang lelaki tua menegurnya."Lho, Galaksi mau kemana?" Tanya orang tua itu heran melihat penampilan Galaksi yang penuh lumpur kering."Anu... Mau pulang."Kening orang tua itu berkerut."Kan rumah Galaksi sudah kelewat."Galaksi tidak tahu harus merespon bagaimana. Jujur ia malu karena lagi-lagi ia pasti disangka aneh seperti Aurora kemarin."Kalau boleh tahu rumah Galaksi yang mana ya Kek?""Tuh." Kakek itu menunjukkan rumah terpencil jauh paling ujung. Rumahnya paling kecil dan tampak reyot
Baca selengkapnya
Bab 6
Di kediaman keluarga Dadeswara terdapat dua jasad yang di jajarkan dalam dua peti megah yang berbeda. Satu jasad Mr. Daneswara dengan luka tusuk yang merobek organ hatinya. Dan satunya lagi adalah jasad King Arsen, putra semata wayang keluarga Daneswara yang mati dengan kondisi lebih mengenaskan.Jasad King Arsen dipenuhi luka-luka disekujur tubuhnya. Tapi bagian luka fatal yang menghilangkan nyawanya adalah luka tembak yang tembus dari punggung hingga ke dadanya.Selain itu jasad King Arsen ditemukan dalam kondisi kulit yang berkerut dan pucat karena terlalu lama berada di air. Jasadnya baru evakuasi dua hari setelah pengejaran anggota mafia Mata Iblis."Mrs. Daneswara, kami tutut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga Daweswara." Rekan-rekan bisnis keluarga Daweswara bergantian mengucapkan bela sungkawa pada mamanya Arsen.Wanita itu matanya telah semerah buah saga. Ratusan air matanya pasti sudah menetes sejak kematian suaminya dan kini ditambah kematian pu
Baca selengkapnya
Bab 7
Kalian tidak bosan-bosannya berurusan dengan ruangan BK?! Sepagi ini bertengkar?! Ibu benar-benar tidak habis pikir." Bu Sukma melipat kedua tangannya di depan dada. Mata elangnya memandang tajam kepada empat murid bermasalah di depannya yang duduk tepekur dengan wajah menunduk dalam. Wajahnya senantiasa galak. Seolah ingin menelan hidup-hidup bocah-bocah yang selalu bermasalah."Ezar, Rio, Seto, sok jagoan bener kalian tiap hari mem-bully Galaksi!"Tiga bocah yang kena sembur itu memasang wajah seolah menyesal. Tapi, jangankan menyesal. Tidak ada kata menyesal dalam kamus tiga geng kampret itu. Yang ada mereka justru merencanakan dendam yang lebih kepada Galaksi."Bu, jangan hanya nyalahin kami dong. Orang Galaksi juga salah. Lihat tuh tangan Ezar sampai luka begitu." Rio memulai dramanya, memojokkan Galaksi sebagai pelaku. Padahal mereka lah tadi yang memulai perkara. Sungguh sikap yang sangat memuakkan.Ezar dan Seto mengangguk kompak, mereka mendukung drama yang diuat Rio. Bahkan u
Baca selengkapnya
Bab 8
Bu Sukma menggeleng. Ia menurunkan kedua tangannya yang terlipat di depan dada."Bukan Galaksi. Aku bukan anggota mafia brengsek seperti Mata Iblis itu.""Hn, kau pikir aku akan percaya begitu saja?" Tanya Galaksi dengan ekspresi merendahkan kemampuan ekting Bu Sukma yang dinilainya buruk.Bu Sukma baru akan membuka mulut untuk menjelaskan identitas aslinya pada Galaksi ketika ia mendengar suara jerit gaduh di luar. Suara bentakan kasar dan benda-benda yang jatuh ke lantai juga tak kalah keras.Penasaran dengan hal yang terjadi di luar guru berambut keriting itu buru-buru mendekati horden, menyibakkan sedikit untuk mendapatkan celah agar bisa mengintip keluar.Di luar keadaan tampak kacau. Loker-loker yang berjejer rapi di depan kelas sudah di acak-acak. Isinya dikeluarkan secara paksa. Bahkan loker itu sendiri ada yang sudah terjungkal di lantai.Bu Sukma berbalik dengan cepat. Wajahnya berubah panik. Ia menyambar jaket kulit hitam yang tersampir di lengan kursi miliknya, melemparkan
Baca selengkapnya
Bab 9
Gawat!"Seru Galaksi panik ketika melihat di depannya muncul tiga orang anggota Mata Iblis. Kemudian di belakangnya mengejar tak kurang dari tujuh orang. Dua orang lainnya muncul dari pintu kanan dan satu lainnya muncul dari lorong sebelah kiri. Galaksi terkepung di tengah."Mau kabur kemana lo?" Para anggota mafia Mata Iblis itu merangsek maju mereka mengambil pistol dan pisau yang terselip di pinggangnya. Siap menyerang Galaksi.Galaksi berhenti. Ia memejamkan matanya."Walaupun aku bisa bela diri tapi menghadapi semua musuh bersenjata ini rasanya peluang kalahku lebih besar daripada peluang menangku. Ditambah lagi aku belum bisa mengaktifkan infinity weapon system. Bagaimana ini?" Grep!Seseorang meraih leher Galaski. Mencekiknya. Galaksi yang kaget langsung meronta."Aakhhhhh!!!" Leher Galaksi tercekik. Ia tak bisa berteriak. Kondisi ini membuat ia tak berdaya untuk melawan. Gawat! Riwayat Galaksi akan segera tamat.Disaat keadaan semakin memburuk tiba-tiba semua orang bisa meliha
Baca selengkapnya
Bab 10
Galaksi melangkahkan kakinya pulang ke kediaman Uncle Sam dengan keadaan letih. Ia memang melarikan diri dari sekolah setelah membunuh anggota Mata Iblis. Susah payah bersembunyi agar tidak tertangkap.Sesampainya di dalam rumah ia melihat seseorang tengah bertamu. Galaksi berhenti di depan pintu."Nah, itu dia anaknya. Bocah nggak berguna yang hidupnya cuma nyusahin gue!" Tunjuk Uncle Sam dengan wajah bengisnya. Ia masih marah lantaran ditipu Galaksi yang pura-pura mati dan malah menakut-nakutinya hingga ia terkencing di celana.Sampai kapan pun jika teringat kejadian itu Uncle Sam ingin rasanya menggorok leher Galaksi.Orang yang berperawakan tinggi dan berwajah tanpa ekspresi itu menatap Galaksi dengan intens, seolah sedang menyelidiki sesuatu dari Galaksi. Beruntung saat ini tubuh Galaksi terlihat normal. Warna matanya juga kembali normal. Tidak ada tanda-tanda aneh seperti saat ia di sekolah tadi."Kelihatannya biasa saja" Orang itu tampak meragukan Galaksi."Ck, apa lo masih bisa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status