Share

Kau sangat imut

“Buka matamu! kau membayangkan apa?” ucap Wilson dengan heran.

Kasih sangat terkejut, wajahnya memerah seperti udang rebus. Bisa-bisanya mengkhayal Tuan Wilson menciumnya dengan lembut.

“Ah tidak-tidak kenapa aku mengharapkan dia menciumku lagi seperti kemarin, ciuman nya masih berasa di bibirku,” batin Kasih.

“Kenapa bengong? kau terpana dengan ketampanan ku?” ucap Wilson membuat Kasih salah tingkah sendiri.

“Eh ti-tidak Tuan aku...”

“Jadi maksud mu aku tidak tampan?”

“Sangat tampan,Tuan.Tuan juga menggoda,” ucap Kasih yang langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

“Astaga apa yang aku katakan. Tuan Wilson pasti berpikir yang tidak-tidak,” batin Kasih.

“Benarkah aku menggoda?” tanya Wilson tersenyum tipis, laki-laki itu kini semakin mendekat dan menarik pinggang Kasih.

“I-iya,Tuan,” ucapnya menunduk malu.

“Bagus, kau masih kecil sudah pandai merayu lelaki ya,” ucap Wilson menyeringai.

“Apanya yang merayu, aku kan mengatakan yang sejujurnya. Tuan Wilson memang menggoda dan juga tampan tapi sayangnya udah tuir,” batin Kasih.

“Biar sudah tua tapi punya saya masih keras dan juga sekal. Jangan coba-coba mengumpatku!” ucap Wilson langsung berlalu begitu saja.

Kasih menganga tak percaya. “Bagaimana Tuan Wilson bisa tahu isi hatiku?”

-

-

-

Prang

Pecahan kaca membuat semua penjaga merasa panik. Mereka semua berhambur berkumpul di ruang tengah. Wilson, laki-laki itu kini telah mengamuk ketika mendapati Alin tidak ada di tahanan. Baru saja ia ingin mengecek keadaan wanita itu, namun siapa sangka Wilson di buat terkejut karena Alin berhasil meloloskan diri.

“Dasar bodoh! menjaga satu wanita saja kalian tidak becus, Cih!” teriak Wilson menggema di ruangan itu.

Semuanya hanya menunduk, tidak ada yang berbicara maupun menatap sang Tuan.

Wilson menatap satu-persatu anak buahnya. Dia memutari tubuh mereka dengan mengepalkan kedua tangan serta rahang yang mengeras.

“Jika ketahuan salah satu di antara kalian ada yang berkhianat, maka bersiaplah untuk pergi ke neraka!” ucap Wilson dengan santai namun terdengar menakutkan bagi mereka.

“Tidak mungkin wanita itu bisa kabur sendiri kan, jika tidak ada yang melepaskan nya?” ucap Wilson menatap tajam mereka.

“Baiklah kalian tidak mau jujur, biar aku sendiri yang akan membuktikan nya.”

Wilson berjalan keluar, namun langkahnya terhenti ketika menyadari ada yang kurang dari anak buahnya. Ia pun berbalik.

“Dimana Rai?” Wilson bertanya.

“Rai, Rai sedang pergi Tuan,” ucap Sam sembari menunduk.

“Pergi kemana? kenapa dia tidak ijin denganku?”

“Kami tidak tahu, Tuan,” jawab mereka bersamaan.

“Apa mungkin Rai berkhianat? sementara dia sudah lama bekerja denganku,” batin Wilson.

🌼🌼🌼🌼🌼

Hotel Xxxx

Di dalam sebuah kamar yang tamaram,

kedua orang yang tengah berbagi selimut tengah berpandangan satu sama lain.

Terlihat sang wanita sangat puas dengan apa yang mereka lakukan barusan.

“Kau sangat gagah, Rai,” ucap sang wanita memuji.

“Jelas, umurku masih muda dan tenagaku masih banyak,” sahut Rai dengan bangga.

“Terima kasih sayang, kau memang hebat,” ucap wanita itu yang ternyata adalah Alin.

Ia mencium kening Rai dengan gemas, lalu memainkan hidungnya yang mancung.

“Hebatan mana dengan Wilson?”

“Aku akui Wilson memang gagah. Tapi saat aku menjadi istrinya dia selalu menolak untuk melakukan itu, kami pun tidur terpisah,” ucap Alin.

”Maka sebab itu kau berselingkuh?” tanya Rai menggoda.

“Hem, dia tidak bisa memuaskanku,” ucap Alin.

“Rai?”

“Yes, baby,” sahut Rai.

“Bagaimana jadinya jika Wilson tahu kau telah mengkhianati dia? selama ini kan dia sangat percaya padamu. Bahkan dia telah banyak membiaya pengobatan Ibumu. Tapi kau malah berselingkuh denganku. Bahkan

Kita sudah melakukan nya saat aku masih menjadi istri Wilson,” ucap Alin.

Kini kedua insan itu tengah memeluk satu sama lain.

“Entahlah, mungkin aku akan di gantung atau bisa saja Wilson akan menembak kepalaku,” sahut Rai.

“Kau sudah tahu akan resikonya tapi kau masih ingin bermain-main denganku,” ucap Alin memancing.

“Karena aku mencintaimu,” ucap Rai dengan tulus sembari mengelus pipi Alin.

“Benarkah?”

“Ya sayang, apa kau juga mencintaiku?” tanya Rai dengan lembut.

“Tentu Rai, kau masih muda dan tak kalah tampan dari Wilson.”

“Lalu mengapa kau masih mengejar dia? lupakan Tuan Wilson dan mari kita mulai hidup baru. Aku akan memperlakukan mu lebih baik dari apa yang Tuan Wilson berikan padamu. Aku akan berusaha menuruti semua keinginan mu. Aku memang tidak sekaya Tuan Wilson, tapi aku memiliki perasaan yang tulus terhadap mu, Alin,” ucap Rai menatap serius.

“Tidak semudah itu Rai, kau lupa, Wilson memiliki segalanya dan aku hanya memanfaatkan hartanya saja.”

“Lalu bagaimana dengan nasib ku? aku hanya pelampiasan mu sayang,” ucap Rai dengan sendu.

“Bersabarlah Rai, semua ada waktunya!”

***

Wilson kembali ke kediaman utama, hari ini ia enggan bekerja, sebab mood nya sedang tidak baik. Dia akan menyelidiki siapa dalang semuanya dari jarak jauh. Mulai dari siapa yang meloloskan Alin dari tahanan, membocorkan pernikahan nya dengan Kasih sehingga harus di tunda, serta bisnis ilegal yang sempat gagal karena adanya mata-mata dari luar.

Wilson menarik nafasnya dalam dan menghembuskan nya dengan ksar. Tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka. Wilson menoleh, seulas senyum tipis hadir di sudut bibirnya yang sensual.

“Tuan,” ucap Kasih berdiri di ambang pintu.

“Masuk, dan tutup pintunya!”

“Iya Tuan,” ucap Kasih, gadis itupun berjalan pelan-pelan ke arah Wilson.

“Duduk sini,” ucap Wilson sembari menepuk sofa di sebelahnya.

Kasih pun duduk, tidak lama setelahnya Wilson menaruh kakinya di atas paha Kasih. Ia pun mengambil koran dan membacanya dengan santai.

“Pi-pijat lagi Tuan?”

“Menurutmu?”

“I-iya Tuan,” ucap Kasih segera memijat kaki Wilson. Hal seperti inilah yang Kasih sebal. Kaki Tuan Wilson sangat berat.

“Ingat, jangan kau ulangi lagi memegang keperkasaan ku! karena belum saatnya!” ucap Wilson membuat wajah Kasih memerah seperti tomat.

“Maaf Tuan, saya tidak sengaja waktu itu,” ucap Kasih menunduk sembari terus memijat kakinya.

“Untung saja saya tidak khilaf.”

“Khilaf dikit juga tidak apa, Tuan,” gumam Kasih.

“Kau bilang apa?”

“Eh i-itu tidak maksudnya Tuan jangan khilaf, saya masih kecil,” ucap Kasih dengan gugup.

“Matilah aku, dimana harga dirimu, Kasih,” batin Kasih.

“Kau masih kecil?” ucap Wilson membuat Kasih menganggukkan kepalanya.

”Tapi kau bisa bikin anak?”

“Ti-tidak Tuan,” jawab Kasih merasa malu.

“Jadi kau tidak bisa membuat anak? lalu tujuan kita menikah untuk apa jika tidak membuat anak?”

“Tu-Tuan kan sudah memiliki Rama,” ucap Kasih dengan polos, tentu membuat Wilson merasa gemas.

“Kau sangat imut,” ucap Wilson tiba-tiba.

“Hah?”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hana Nury
Bikin deg degan, seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status