Seperti mimpi namun nyata

Malam menjelang, Kasih kini tengah menimang baby Wilka yang dari tadi masih terjaga, padahal mulutnya sudah menguap beberapa kali namun matanya enggan terpejam.

“Mungkin kamu takut di tinggal Mommy kerja ya, Nak, makanya tidak mau bobo,” ucap Kasih seraya mengelus wajah mungil itu.

“Maafkan Mommy ya, hanya ada waktu malam untuk menjaga kamu dan Kak Rama. Tapi Mommy janji akan selalu memberikan yang terbaik untuk kalian berdua,” ucap Kasih merasa sedih. Di saat seperti ini ia malah teringat sang suami. Seharusnya, Wilson berada di tengah-tengah mereka dan bahagia atas kehadiran putri kecilnya. Tapi Kasih, ia merasa menjadi wanita paling egois telah memenjarakan suaminya sendiri.

“Mommy janji, setalah semua urusan selesai, Mommy akan membawa pengacara untuk mencabut tuntutan Daddy. Mommy janji sayang,” ucap Kasih menitikkan air matanya hingga mengenai pipi sang anak.

Pada akhirnya, Wilka pun menangis kencang mungkin karena dia juga merasakan apa yang Kasih r