Share

Bab.10

last update Huling Na-update: 2024-05-26 08:13:47

Ambar mulai berbicara di podium, jantungnya berdegup kencang, ia masih tak percaya dapat melangkah hingga sejauh ini. Wanita itu terus tersenyum lebar ketika mengatakan begitu banyak kata-kata yang memotivasi para wanita lainnya. Hingga saat ia selesai berbicara, gemuruh tepuk tangan terdengar dari seluruh penjuru lapangan.

Ambar pun diberikan piagam karena sudah menjadi sosok Kartini masa kini yang menginspirasi banyak wanita. Disana, mereka berbicara dengan para tamu-tamu lainnya, banyak diantara mereka memuji langkah yang diambil oleh Ambar.

"Oh, ternyata kamu sudah menikah? Apa suami kamu ikut kesini?" tanya seorang pengusaha wanita bernama Vera.

"Ah, tidak ... Dia sedang bekerja di luar kota," jawab Ambar.

"Pasti suami kamu bangga melihat kamu seperti ini, andai saja dia ada di sini," ucap Vera sembari menepuk pundak Ambar.

Ambar membalas ucapan Vera dengan senyuman, andai saja yang dikatakan Vera benar, ia akan bahagia, tetapi faktanya tidak demikian, Ambar tahu betul, entah
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab. 12

    Rexy menggeram marah karena dia tidak suka pada orang yang menghina apa yang sudah menjadi miliknya. "Ronan, Rexy, hentikan!! Ayolah ... Kita semua sahabat dan kita datang ke sini untuk bersenang -senang. Ayolah jangan saling bertengkar, itu tidak baik kawan. Sebaiknya kita habiskan malam ini untuk mabuk-mabukan!" ucap salah satu rekan Rexy yang menengahi pertikaian antara dirinya dengan Ronan. Rexy tidak benar-benar mabuk, dia hanya minum sedikit hingga ia dikejutkan oleh sosok yang sangat ia kenal. "Nala? Bukankah wanita itu adalah Nala?!" gumam Rexy menggosok kedua matanya agar bisa lebih jelas lagi. Rexy pura- pura tergeletak tidak sadarkan diri saat Nala lewat di depan mejanya. "Lihatlah, Nala. Lelakimu itu tidak lebih dari hanya seorang pecundang. Akan Tetapi mengapa kau masih bersamanya?" tanya lelaki itu sengaja berbicara di dekat tubuh Rexy agar Rexy mendengar kalau sang kekasih tidak mencintainya dengan sungguh-sungguh. Saat akan membenark

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab.11

    Bab. 11 Ambar menatap ke arah kameramen, dia menjawab dengan elegan semua pertanyaan yang ditanyakan oleh wartawan. Semua semakin cinta dan kagum pada wanita itu. Siaran wawancara eksklusif dengan Ambar Sang Desainer Cantik pun tersebar, hingga semua saluran televisi menayangkan secara live wawancara itu. Sosok lelaki yang sedang santai menikmati siaran televisi bersama kekasihnya terkejut. "Uhuk! Uhuk!" "Ada apa, Mas?" tanya Nala heran melihat kekasihnya tersedak air putih yang ada di gelas. "Itu ... Bukankah itu si Ambar?!" "Ambar? Yang mana? Gak mungkin kan, Rex, Ambar badannya segede tong, sedangkan dia itu langsing dan seksi," jawab Nala yang gak percaya jika wanita yang sedang di wawancarai itu adalah Ambar -- istri Rexy. Nala menunjuk ke arah wanita cantik dengan body yang membuat iri diri Nala. "Benar juga, akan tetapi namanya sama dan bisnisnya sama," imbuh Rexy masih belum yakin jika itu bukan Ambar karena nama dan profesinya sama. "R

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab.10

    Ambar mulai berbicara di podium, jantungnya berdegup kencang, ia masih tak percaya dapat melangkah hingga sejauh ini. Wanita itu terus tersenyum lebar ketika mengatakan begitu banyak kata-kata yang memotivasi para wanita lainnya. Hingga saat ia selesai berbicara, gemuruh tepuk tangan terdengar dari seluruh penjuru lapangan. Ambar pun diberikan piagam karena sudah menjadi sosok Kartini masa kini yang menginspirasi banyak wanita. Disana, mereka berbicara dengan para tamu-tamu lainnya, banyak diantara mereka memuji langkah yang diambil oleh Ambar. "Oh, ternyata kamu sudah menikah? Apa suami kamu ikut kesini?" tanya seorang pengusaha wanita bernama Vera."Ah, tidak ... Dia sedang bekerja di luar kota," jawab Ambar. "Pasti suami kamu bangga melihat kamu seperti ini, andai saja dia ada di sini," ucap Vera sembari menepuk pundak Ambar. Ambar membalas ucapan Vera dengan senyuman, andai saja yang dikatakan Vera benar, ia akan bahagia, tetapi faktanya tidak demikian, Ambar tahu betul, entah

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab. 9

    Ambar memperhatikan lelaki itu, pakaiannya nampak khas, ia juga membawa kamera yang dikalung dileher.“Iya, ada yang bisa saya bantu?” tanya Ambar.“Ah, perkenalkan, saya seorang jurnalis, saya datang kemari untuk meliput pembukaan butik tadi,, dan jika Nona berkenan bolehkan saya memewancari, Nona?” tanyanya.Ambar sedikit tercengang, ia tak percaya bahwa ia sampai akan diliput seperti ini, jujur saja ia sedikit grogi, namun jelas ia tak akan menolak tawaran tersebut.“Boleh sekali, mau mulai darimana?” tanya Ambar.“Bagaimana kalau kita membua janji temu? Agar lebih mudah mengatur keadaan,” tawar jurnalis itu.“Oh, iya-iya, boleh!” balas Ambar bersemangat.“Jika boleh tahu, kapan sekiranya Nona senggang?” tanya jurnalis itu kembali.“Lusa sepertinya butik tidak akan seramai sekarang atau besok, kita lakukan disini saja, bagaimana?” tanya Ambar.“Wah, boleh sekali! Jika begitu maka saya akan kembali kesini lusa,” ujarnya.Ambar menganggukan kepalanya, kemudian jurnalis itu meminta iz

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab. 8

    Hari berganti hari hingga kini pernikahan Rexy dan Ambar menginjak enam bulan. Dari nikah hingga berjalan enam bulan, Rexy belum pernah menyentuh Ambar. Rexy jarang pulang karena mengurusi anak cabang baru di kota Surabaya. Ambar juga sibuk dengan belajar membuat desain baju dan juga program dietnya. Tanpa Ambar ketahui, sang suami terpikat oleh wanita yang menjadi sekretarisnya di Surabaya. "Hallo ... Maaf, Mas. Apa hari ini mas akan pulang? Sudah dua Minggu mas tidak pulang," ucap Ambar menanyakan suaminya apakah hari ini pulang atau tidak. Rencana dia akan memberi kejutan pada sang suami kalau dirinya akan membuka butik sendiri dengan baju hasil desainnya. Hari ini. Adalah hari pembukaan butik itu, Ambar ingin sang suami bisa menghadirinya. "Maaf, hari ini aku tidak bisa pulang masih ada hal yang harus aku urus. Mungkin minggu depan aku baru pulang. Kamu tidak usah menungguku!" jawab Rexy ketus, saat ini dia sedang sibuk dengan pekerjaannya bersama sang

  • Terjerat Cinta Wanita 80 Kg   Bab. 7

    Ambar menoleh ke arah nenek Laurine. "Iya, Oma." Gegas Ambar mengambil nasi untuk suaminya, walau dengan ras takut tidak berkenan di hati suaminya, Ambar tetap berusaha terlihat senormal mungkin. Dia tahu kalau setelah itu, Rexy akan marah kepadanya. "Cukup!" Rexy menghentikan tangan Ambar yang hendak mengambil lagi satu centong nasi untuk si Rexy. Ambar mengangguk dan meletakkan centong nasi ke dalam tempatnya kembali. "Mas mau lauk apa?" lanjut Ambar menawarkan pada Rexy dia mau diambilkan lauk apa. "Ambilkan yang itu aja," jawab Rexy sambil menunjuk ke arah lauk yang ia maksud. Satu mangkok telur balado telah menyita perhatian Rexy. "Baik, Mas." Tanpa banyak kata lagi, Ambar mengambilkan lauk yang diinginkan oleh Rexy. Setelah itu Ambar ikut makan bersama dengan Oma Laurine dan juga Rexy. "Rexy, makan mu tambah terus sedari tadi. Masakan Ambar enak ya?" sindir nenek Laurine yang baru pertama kalinya melihat Rexy makan dengan lebih lahap dibanding dengan hari biasanya se

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status