Share

2. Menyembunyikan Kartu

last update Huling Na-update: 2023-06-19 12:12:08

Alessia dengan cepat masuk ke dalam kamarnya, pakaiannya terlihat biasa saja dan tertutup tapi apa ada yang salah? Dia tidak ada niat untuk menggoda Samuel.

"Alessia?"

Alessia menyembunyikan kartu itu di kantongnya dan menatap bibinya yang membuka pintu kamar.

"Kok di sini? Jangan tinggalkan Nyonya Kanaya sendirian! Cepat ke kamarnya sekarang!"

Alessia mengangguk dan segera ke kamar Kanaya, saat masuk ke kamar majikannya dia melihat Samuel tengah mengobrol dengan Kanaya.

Samuel mengusap kening istrinya sembari terus tersenyum.

"Hari ini tidak libur?" tanya Kanaya.

"No, ada hal yang harus aku cek dilapangan," jawab Samuel.

Kanaya melihat Alessia. "Ale, masuklah! Ke mana saja?"

Samuel tidak memperhatikan Alessia, dia terus menciumi tangan Kanaya.

Alessia mendekat sementara Samuel langsung terbangun. Samuel berpamitan berangkat bekerja lalu mencium kening Kanaya.

Dalam hati Alessia kenapa bisa seorang pria romantis seperti Samuel bisa berkhianat dengan istrinya sendiri padahal di depan Kanaya, Samuel terlihat sangat sayang. Setelah berpamitan, Samuel berjalan melewati Alessia tapi tangannya seolah menyenggol lengan Alessia. Kanaya pun paham jika Samuel tidak suka dengan Alessia.

"Ale, aku ingin dijemur di teras."

Alessia mengangguk, dia membantu Kanaya duduk di kursi rodanya.

Tangannya bergetar hebat tatkala mengingat kejadian tadi malam. Haruskah dia beritahukan pada Kanaya?

"Ale, apa menurutmu suamiku tidak ada perempuan lain di luar sana? Setiap libur dia tidak pernah ada di rumah. Aku takut dia bohong padaku. Aku sadar tidak bisa memberikan nafkah batin untuknya, aku ingin dia terang-terangan jujur padaku ketimbang bermain dibelakangku," ucap Kanaya.

Alessia yang mendorong kursi rodanya sangat ketakutan, air matanya seketika menetes tanpa permisi.

Ingin sekali dia jujur tapi apalah daya dia takut jika Kanaya marah dan menyalahkannya.

"Ale, hari ini kamu ikuti suamiku ya, sopir akan mengantarmu ke sana dan kamu jangan sampai ketahuan. Lihat apakah Mas Samuel benar-benar ada ditempat kerja!"

Alessia berhenti mendorong, dia menuliskan sesuatu pada Kanaya : Maaf, saya tidak mau. Tugas saya hanya menjaga Nyonya saja.

"Alessia, ini perintahku. Jangan menolak!" bentak Kanaya.

Alessia kaget, Kanaya yang biasanya lembut tiba-tiba membentaknya. Tangan Kanaya meraih pot bunga kecil dan hendak melempar ke Alessia.

"Cepat pergi!" teriak Kanaya.

Bibi Lashira datang, dia menenangkan Kanaya yang mendadak kumat.

Bibi Lashira meminta anak angkatnya untuk mengikuti setiap apa kata Kanaya termasuk untuk mengecek Samuel di tempat kerjanya.

"Cepat pergi!" pinta Bibi Lashira.

Alessia mengangguk, dia mendatangi sopir yang di sana. Dia menjelaskan untuk minta diantar ke tempat kerja Samuel. Mereka berangkat bersama-sama.

Sesampainya di sana, Alessia turun di depan sebuah pabrik makanan. Aroma khas tercium dari sana, dia bertanya pada satpam di mana ruangan Samuel tetapi satpam itu malah menatap sinis Alessia.

Alessia menuliskan sesuatu padanya : Saya pembantunya dari istri Pak Samuel.

Satpam tersebut menunjukan letak ruangannya, Alessia masuk diberikan tanda pengenal dan menuju ke ruangan Samuel.

Pabrik ini sangat luas dan di dalamnya sangat bersih, warna di dalam pabrik ini di dominasi dengan warna biru cerah.

Sudah 10 menit dia berjalan sampai ketika dia melihat ruangan Samuel, Alessia melihat Samuel tengah berdiskusi dengan pegawainya.

Samuel melirik ke jendela, dia melihat Alessia. Alessia mencoba lari tapi malah dia kesandung dan jatuh. Samuel keluar, dia mengajak Alessia ke suatu ruangan.

"Kenapa datang ke sini?" tanya Samuel.

Alessia menggeleng.

Samuel menggendong Alessia dan mendudukkannya di meja.

"Aku sudah tahu asal usulmu, kamu mengalami trauma saat kecil yang membuatmu tidak bisa bicara. Ayah dan ibumu juga tidak bertanggung jawab. Kamu ingin bisa bicara lagi?"

Alessia terdiam tak berani menatap Samuel.

"Lihat mataku! Aku akan memberikanmu segalanya tanpa kekurangan sama sekali dan aku akan membuatmu bisa bicara lagi."

Alessia menulis pada bukunya : Apa saya terlihat murahan dan menyedihkan?

"Sudah kubilang gunakan ponsel yang aku berikan untuk berkomunikasi. Huh... semua wanita memang keras kepala," ucap Samuel kesal.

"Aku tidak menganggapmu begitu, aku malah memberimu kenikmatan," imbuhnya.

Alessia mendorong Samuel, dia tidak ingin dibodohi oleh pria beristri itu, saat hendak keluar tiba-tiba Samuel menarik tangannya dan memeluknya dari belakang.

"Pikirkan lagi! Hidupmu akan sempurna menjadi wanitaku. Kamu akan bisa berbicara, kehidupanmu juga akan aku jamin sempurna, kamu bisa hidup mewah dengan semua kekayaan ku."

Alessia menyikut perut Samuel dan keluar dari ruangan itu.

Sesampainya di rumah dia lekas masuk kedalam kamar milik Kanaya.

Alessia melihat Kanaya sedang termenung sembari memainkan jemarinya.

"Ale? Bagaimana? Mas Samuel ada di sana?"

Alessia duduk di sisi ranjang dan mengangguk.

"Mana fotonya?" tanya Kanaya.

"Harusnya kamu foto bodoh!"

Alessia pun bingung dengan sikap Kanaya yang mendadak menjadi arogan dan pemarah.

"Dasar bisu tidak berguna! Sekarang ambilkan aku pudding!"

Alessia mengangguk panik, dia segera ke dapur dan bertemu dengan bibinya. Alessia juga bertanya kenapa Kanaya bisa berubah menjadi seperti itu padahal kemarin sepertinya wanita itu sangat lemah lembut dan baik.

Bibi Lashira menjelaskan jika Kanaya memiliki 2 kepribadian semenjak kecelakaan, mungkin saja jiwanya tertekan dan membuat sisi negatif Kanaya keluar.

Banyak pengasuh yang tidak betah setelah beberapa hari menjadi pengasuhnya dan Bibi Lashira meminta untuk kali ini supaya Alessia membetahkan diri walau bagaimana pun sikap Kanaya kepadanya.

Alessia menuliskan sesuatu : Pak Samuel tahu?

"Tahu, tapi Nyonya Kanaya jarang menunjukan sisi negatifnya di depan Pak Samuel."

Setelah mengambil pudding, Alessia masuk lagi ke dalam kamar Kanaya, dia menyuapi Kanaya dengan hati-hati tapi tiba-tiba saja Kanaya melempar piring itu dan membuatnya jatuh ke lantai.

"Aku ingin makan pudding rasa coklat bukan strawberry. Kamu bisu atau budeg sih?" bentak Kanaya.

Alessia sendiri pun bingung, dia segera mengambil pecahan-pecahan piring yang ada di lantai dengan hati-hati.

Andai saja dia tahu Kanaya seperti itu maka mungkin saja Alessia berpikir lebih panjang lagi untuk bekerja dengannya.

Bibinya juga dari awal tidak menceritakan kondisi Kanaya tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur.

Karena Alessia di sini hanya bekerja, makanya dia mengalah saja, dia mengambilkan pudding berwarna coklat lalu menyuapkan lagi pada Kanaya, tiba-tiba saja Kanaya minta maaf karena sudah kasar sejak tadi pagi.

Alessia hanya memakluminya karena dia tahu perasaan Kanaya saat ini, apalagi Kanaya sudah tidak bisa berjalan semenjak kecelakaan 8 tahun yang lalu.

"Jika aku marah-marah tidak jelas kamu boleh pergi menjauh. Aku takut melukaimu," pinta Kanaya sembari menggenggam tangan Alessia.

Alessia mengangguk, dia memeluk Kanaya dengan erat tapi tiba-tiba saja Alessia mengingat kejadian kemarin, dia lekas melepaskan pelukannya.

Alessia menulis sesuatu pada bukunya : Saya ingin ke kamar mandi sebentar.

"Pergilah!" jawab Kanaya sambil tersenyum.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   18. Gadis Unik

    Samuel masuk ke mobil lain lalu menuju ke mansion. Setelah sampai di mansion, Samuel mencari keberadaan Alessia yang ternyata sedang di kandang Coco. Alessia memberikan makanan berupa daging ayam yang sudah disiapkan oleh para penjaga."Alessia, bisa-bisanya kamu berlari meninggalkanku," ucap Samuel."Aku benci Samuel," jawab Alessia sambil memberikan daging pada Coco.Samuel mengelus kepala macannya, hanya Alessia yang mampu membuat Coco jinak. Biasanya Coco menyerang jika bertemu orang baru.Alessia mengelap tangannya pada kain setelah memberi makan. Tangannya melambai pada Coco lalu keluar dari kandangnya."Kamu belum menjawab lamaranku tadi," ucap Samuel."Aku belum menerimamu. Lamaran macam apa itu? Aku hampir mati ketakutan," jawab Alessia.Samuel yang gemas menggendongnya lalu menaiki tangga. Alessia malah mengingat saat dirinya terjun dari jendela kamar karena ada Kanaya. Kakinya saja belum sembuh, apakah dirinya disuruh melompat lagi dari jendela setinggi itu? Samuel sa

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   17. Lelucon Samuel Ga Lucu

    Alessia mengelap air matanya, dia sudah terlalu jauh melangkah bersama Samuel. Dia sudah nyaman dan ingin memiliki Samuel seutuhnya tapi dia harus sadar diri jika Samuel tak akan bisa dia miliki seutuhnya.Dokter Viktor hanya kasian dengan Alessia karena diperalat oleh Samuel dan lagi-lagi pasti ujungnya hanya sebagai pelampiasan seks."Kata Dokter Viktor saat itu aku harus kuat, bangkit dan membalas masa lalu dengan cara menjadi sosok yang cerdas dan berguna lalu kuasai keadaan," jawab Alessia menatap pria yang 12 tahun lebih tua darinya."Apa gara-gara perkataanku itu kamu malah menjadi seperti ini? Kamu salah tangkap, Alessia. Bukankah Kanaya baik padamu? Kenapa kamu malah membalas kebaikannya seperti itu?"Alessia menyadari jika Dokter Viktor menyalahkannya. Dokter Viktor masih tak paham jika Alessia selama ini tersiksa di rumah itu apalagi Kanaya sering memukulnya."Jadi aku yang s-salah?" tanya Alessia."Harusnya kamu bisa berpikir apakah itu salah atau tidak? Umur kamu sudah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   16. Siapa Kamu?

    Terdengar suara bel rumah berbunyi, salah satu pembantu membukakan pintu dan dia terkejut saat Kakek dari Kanaya datang.Beliau masuk bersama istrinya, istrinya sendiri pun sudah sangat kesusahan untuk berjalan.Para pembantu kelabakan untuk membuat perjamuan dadakan. Samuel mendorong Kanaya menggunakan kursi roda untuk menemui kedua mertuanya."Kakek kenapa datang ke sini?" tanya Kanaya."Apa tidak boleh menemui cucu sendiri?""Biasanya mengabari."Kakek melihat ke penjuru ruangan, dia adalah orang yang perfeksionis bahkan dengan benda miring pun membuatnya kesal. Sampai suatu ketika dia melihat Alessia membawa sebaki minuman. Alessia mencoba tersenyum pada beliau tapi beliau menatapnya sinis."Siapa kamu?""Kakek, dia pengasuh baruku. Namanya Alessia. Dia lebih baik dari pengasuh-pengasuhku sebelumnya," jelas Kanaya.Kakek berdiri lalu memutari Alessia sembari menatap penampilannya dari atas sampai bawah. Alessia merasa sangat risih, dia hanya menunduk saja."Baguslah, semoga betah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   15. Sangat Khawatir

    Alessia menggelengkan kepalanya."Tapi kenapa Samuel tadi sangat khawatir padamu? Aku sudah kenal dia sejak lama dan selalu dingin dengan wanita selain istrinya."Alessia menggeleng lagi bahkan tidak berani menatap Dokter Viktor. Dokter Viktor meminta maaf karena sudah lancang ikut campur urusan pribadinya. Mereka kini terdiam dan fokus pada pikiran masing-masing.Sesampainya di rumah sakit, Alessia di periksa dan ternyata hanya lebam dan akan sembuh kemudian hari. Kaki Alessia diperban dan dia diberikan resep untuk ditebus ke apotek.Dokter Viktor menahan Alessia, tetapi Alessia meminta untuk pulang saja. Untung hanya luka ringan sehingga dirinya tidak perlu dirawat inap. "Mau pulang? Di sini sebentar, ya? Ada hal yang ingin saya tanyakan pada kamu."Alessia memandang dokter tampan itu, sudah tiga bulan mereka kenal dan setiap kelas selalu berjumpa."Apa di rumah itu kamu diperlakukan dengan baik?" tanya Dokter Viktor."A-apa maksud dokter? Mereka b-baik padaku," jawab Alessia."

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   14. Aku Gak Hamil

    Alessia langsung bersimpuh di depan bibinya, dia meminta maaf sebesar-besarnya. Dia juga tak menyangka akan terjadi seperti ini. Bibi Lashira duduk di ranjang sembari mengusap wajahnya kasar. Beliau seolah menyesal karena sudah membesarkan Alessia."Jika sudah seperti ini bagaimana? Apa kamu hamil?" tanya Bibi Lashira.Alessia menggeleng. "A-aku g-gak hamil."Bibi Lashira tentu saja menangis pilu, anak yang dia besarkan padahal bukan anak kandungnya malah seperti itu. Alessia hanya bisa menunduk malu, dia menyesal sudah membuat bibinya sedih."Selama kamu tidak hamil lebih baik kamu pergi saja dari sini. Pak Samuel sudah mempunyai istri. Sebelum melakukannya harusnya kamu harus bisa berpikir jernih.""M-maaf."Bibi Lashira menampar wajah Alessia. Dia sangat kesal sekali dengan gadis dungu tersebut. Apapun yang terjadi perbuatan putrinya sangat memalukan."Sudahi semua ini dan bersikaplah tidak terjadi apa-apa! Jika Nyonya Kanaya tahu bukan hanya kamu saja yang mendapatkan masalah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   13. Hampir Ketahuan

    Alessia tentu saja menjadi panik, dia ingin mencari tempat sembunyi yang aman tetapi tidak ada dan tidak mungkin juga dirinya bersembunyi di dalam kamar mandi. Alessia langsung tertuju ke jendela, dia membuka jendela yang langsung mengarah ke hutan lebat. Di bawah sana ternyata ada Richard yang membawa mobil. Richard menyuruhnya untuk lompat, Alessia tidak berani karena terlalu tinggi. Bisa-bisa kakinya patah jika salah ambil posisi terjatuh."Turun!"Alessia mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Alessia semakin panik dan terlihat handel pintu mulai bergerak. Detak jantungnya semakin kencang, inikah akhirnya? Alessia kembali melihat ke arah bawah. Richard mengkodenya untuk segera melompat. Tak ada pilihan lain, Alessia segera melompat dan Richard yang ada di atas mobil menangkapnya. Hal itu tentu saja menimbulkan bunyi yang cukup keras."Suara apa itu?" tanya Kanaya yang sudah ada di kamar.Samuel menggendongnya ala bridal style dan lagi-lagi pria itu mudah sekali tenang ta

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status