แชร์

Te A mo

ผู้เขียน: Strawberry
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-27 23:17:05

Leonardo memimpin Isabella ke sofa di ruang keluarga mereka yang sunyi, hanya diterangi lampu taman yang temaram melalui jendela besar. Dia duduk, menarik Isabella untuk duduk di pangkuannya, menyelimuti tubuh istrinya dengan pelukan yang hangat.

"Bicaralah padaku, Belle," bisiknya, mencium lembut puncak kepala Isabella. "Aku bisa merasakan ada sesuatu yang masih mengganggumu."

Isabella menarik napas dalam, menikmati kehangatan dan keamanan dalam pelukan suaminya. "Aku... benar-benar menyukai bakat Aurora. Karyanya brilian, dan dia membawa angin segar untuk La Belle. Aku ingin bisa menjaga hubungan profesional kita tetap baik, tapi..." Dia berhenti, mencari kata-kata yang tepat.

"Tapi?" dorong Leonardo lembut, tangannya dengan penuh kasih mengusap punggung Isabella.

"Tapi aku tahu dia menyukaimu, Leo. Dan sebagai perempuan, aku bisa merasakan itu bukan sekadar kekaguman profesional." Suara Isabella hampir seperti bisikan, seolah malu mengakui hal ini.

Leonardo tersenyum, mata hijaunya
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Envy

    "Terima kasih bantuannya," potong Leonardo sambil berjalan menuju pintu. "Tutup butik tepat waktu. Sampaikan pada staf lain bahwa Isabella akan kembali besok."Begitu pintu butik tertutup, Aurora berdiri sendirian di tengah ruangan. Rasa canggung dan bersalah mulai menyergapnya. Dia sendiri tidak tahu kenapa mudah sekali terprovokasi oleh Cassandra.Aurora berdiri di hadapan pantulan dirinya sendiri di etalase kaca butik La Belle. Dress merah mewah yang tadi dia pikir akan membuatnya terlihat memesona, kini terasa seperti baju kostum yang salah. Rasa mula menyergapnya—malu karena telah terdorong untuk mengenakan sesuatu yang bukan dirinya, dan lebih dari itu, malu karena telah membiarkan Cassandra memanipulasi dirinya.Dengan napas berat, dia bergegas ke ruang ganti. Dengan gerakan cepat, dia melepas dress merah itu seolah-olah kain tersebut membakar kulitnya. Dia menggantinya dengan setelan kerja sederhana yang biasa dia kenakan—blazer hitam dan celana trousers yang rapi. Kemudian, d

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Fatamorgana

    Dua hari setelah acara peluncuran yang sukses, Aurora sedang membereskan berkas-berkas di meja kerjanya ketika Cassandra tiba-tiba muncul di pintu butik La Belle dengan membawa beberapa bungkusan elegan."Aurora, sayang!" sapa Cassandra dengan hangat. "Aku punya sesuatu yang spesial untukmu."Dia meletakkan bungkusan-bungkusan itu di atas meja. Aurora membukanya dengan perasaan campur aduk. Isinya membuatnya terkesima—tiga buah dress kerja desainer ternama dengan potongan yang sama-sama berani, memperlihatkan belahan dada yang dalam, plus sebuah tas tangan limited edition yang harganya setara dengan gaji tiga bulannya."Ini... terlalu berlebihan, Cassandra," bata Aurora, matanya tak bisa lepas dari kemewahan hadiah itu."Ah, tidak sama sekali," bantah Cassandra sambil tersenyum. "Perempuan cantik berhak mendapat hadiah cantik. Cobalah yang merah ini—warnanya akan sempurna dengan kulitmu."Aurora ragu-ragu. "Tapi potongannya... agak terbuka untuk lingkungan kerja."Cassandra mengeluark

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Coming Undone

    Keesokan paginya, suasana butik La Belle masih meninggalkan sisa-sisa kemeriahan acara semalam. Isabella datang lebih awal, hanya untuk memastikan segala sesuatu sudah beres sebelum tim yang lain datang. Dia mengenakan setelan kasual—celana linen putih dan blus sutra sederhana, rambutnya diikat longgar.Tepat pukul sembilan, seorang kurir dari restoran mewah terdekat datang membawa breakfast box elegan disertai sepasang kopi artisan."Pesanan dari Nyonya Cassandra untuk Nyonya Isabella," ujar kurir itu dengan sopan.Isabella menerimanya dengan senyum, meski alisnya sedikit terangkat. Dia membuka kartu kecil yang menyertai paket itu:Untuk Isabella yang luar biasa. Acara semalam sukses gemilang. Mari lanjutkan kolaborasi yang baik antara La Belle dan La Perle. - CassandraSaat itu, Aurora tiba dan menyaksikan Isabella sedang memeriksa bungkusan sarapan itu. Wajahnya langsung menunjukkan kecemasan."Cassandra mengirim sarapan?" tanya Aurora, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya."Ya,"

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Sexy Papa

    Aurora berdiri di balik tirai transparan yang memisahkan area pamer dengan ruang persiapan. Matanya tak berkedip memandang Leonardo yang dengan sabar menggendong kedua bayi kembarnya. Seorang CEO sukses, suami yang setia, dan kini ayah yang begitu penyayang—setiap peran dijalankannya dengan sempurna.Dalam hati, obsesinya yang selama ini membara mulai terasa hampa. Andai saja dia bisa memiliki pria seperti Leonardo, andai saja dia yang berdiri di sana sebagai istri sahnya, tentu hidupnya akan sempurna. Tapi di kedalaman jiwanya, Aurora tahu—yang membuat Leonardo begitu istimewa bukan hanya karena penampilannya yang tampan atau kesuksesannya, melainkan karena cintanya yang tulus pada Isabella.Dia memperhatikan cara Leonardo sesekali melirik ke arah Isabella yang sedang asyik berbicara dengan para tamu. Ada kebanggaan dan kekaguman yang tak terhingga dalam pandangan itu. Begitu Isabella menoleh padanya, Leonardo langsung membalas dengan senyuman yang hanya diperuntukkan bagi istrinya s

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Cinta Sempurna

    Dua bulan sejak kebakaran yang nyaris menghancurkan segalanya, La Belle bangkit lebih megah dari abunya. Proses renovasi butik baru di Via Montenapoleone berjalan lebih cepat dari perkiraan, didorong oleh tekad baja Isabella dan efisiensi tim Leonardo. Koleksi "Phoenix Rising" yang terinspirasi dari kisah bangkitnya mereka sendiri, menjadi simbol resilien yang sempurna.Pagi sebelum acara peluncuran, Isabella berdiri di depan cermin full-length di studio barunya, menatap refleksi dirinya yang mengenakan gaun merah darah karya terbarunya. Warna merah itu melambangkan keberanian dan kekuatan, sementara potongan asymetrisnya yang dramatis merepresentasikan kehidupan mereka yang tak lagi linear setelah dihantam ujian."Apakah aku pantas untuk ini, Leo?" bisiknya, suara sedikit gemetar. “Semenjak bersamamu, kehidupanku terasa sempurnah”Leonardo datang dari belakang, tangan hangatnya memeluk pinggang Isabella. "Kamu lebih dari pantas, Belle. Lihatlah dirimu. Kamu adalah personifikasi dari

  • Terjerat Obsesi Kakak Ipar   Te A mo

    Leonardo memimpin Isabella ke sofa di ruang keluarga mereka yang sunyi, hanya diterangi lampu taman yang temaram melalui jendela besar. Dia duduk, menarik Isabella untuk duduk di pangkuannya, menyelimuti tubuh istrinya dengan pelukan yang hangat."Bicaralah padaku, Belle," bisiknya, mencium lembut puncak kepala Isabella. "Aku bisa merasakan ada sesuatu yang masih mengganggumu."Isabella menarik napas dalam, menikmati kehangatan dan keamanan dalam pelukan suaminya. "Aku... benar-benar menyukai bakat Aurora. Karyanya brilian, dan dia membawa angin segar untuk La Belle. Aku ingin bisa menjaga hubungan profesional kita tetap baik, tapi..." Dia berhenti, mencari kata-kata yang tepat."Tapi?" dorong Leonardo lembut, tangannya dengan penuh kasih mengusap punggung Isabella."Tapi aku tahu dia menyukaimu, Leo. Dan sebagai perempuan, aku bisa merasakan itu bukan sekadar kekaguman profesional." Suara Isabella hampir seperti bisikan, seolah malu mengakui hal ini.Leonardo tersenyum, mata hijaunya

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status