Share

Terjerat Pria Arogan Setelah Dicampakan
Terjerat Pria Arogan Setelah Dicampakan
Author: Pena_Receh01

1

Terjerat Pria Arogan Setelah Dicampakan

"Dasar gak guna! Suami pulang bukannya disambut dengan pemandangan enak, malah kucek dan ... bau dapur lagi," hardik lelaki itu.

Dia melangkah dengan sempoyongan, sang istri berusaha membantu memapah tetapi di dorong pria tersebut.

"Tidur di luar! Mas muak liat muka kamu tiap hari," omel Reyhan.

Reyhan melangkah menuju kamar, lalu menutup pintu dengan keras. Sang istri yang mendapatkan perlakuan itu hanya menangis dalam diam.

"Mas ... aku belum mandi karna menyiapkan semuanya untukmu, aku takut kamu lapar sepulang kerja. Apalagi hari ini anniversy pernikahan kita," lirihnya pelan.

Wanita itu memilih berlari ke dapur, melihat meja yang sudah dipenuhi makanan kesukaan sang suami. Tetapi kini tidak tersentuh sedikitpun oleh lelaki itu, bahkan tadi hendak menjawab saja ia sangat sulit.

"Mungkin Mas Reyhan hanya kelelahan makanya dia begitu, jadi mendingan makanan ini aku taruh kulkas aja."

Ia bermonolog lalu mulai memasukan hidangan ke dalam kulkas, nafsu makannya bahkan telah hilang karena terlalu lama menunggu Reyhan.

"Tidur di ruang tamu aja deh, sofa kan empuk. Sama kaya kasur," celetuknya.

Maira mengulas senyum tipis, ia berusaha menenangkan hatinya. Melangkah menuju ruang tamu lalu berbaring di sofa dan memejamkan mata. Wanita itu akhirnya terlelap, walau tidur di tempat yang sangat sempit.

"Apa cewek itu udah tidur, mendingan aku cek deh. Kasian juga Thania lama banget nunggu di mobil," gumam Reyhan.

Lelaki itu mulai melangkah keluar lalu bergegas melihat istrinya yang ditebak memilih tidur di ruang tamu. Seringai langsung muncul di bibit pria tersebut, dengan cepat menuju pintu utama dan membuka segera.

"Mas, kenapa lama banget bukanya. Aku kedinginan tau," omel Thania.

Reyhan hanya tersenyum memamerkan gigi, ia menarik perempuan itu untuk masuk. Lalu berbisik pada sang pujaan hati.

"Sayang, jangan berisik. Istriku lagi tidur di ruang tamu, kita bakal berantem nanti di kamar oke."

Reyhan mengedipkan mata sebelah, membuat Thania mengangguk sambil memajukan bibir membuat lelaki itu gemas. Mereka melangkah sangat pelan melewati ruang tamu, lalu bergegas masuk ke kamar utama.

"Ahh ... akhirnya nyampe juga," kata Thania.

Wanita itu mendaratkan bokong ke kasur, sedangkan Reyhan langsung mendorong sang pujaan membuat ia terlentang. Perempuan tersebut terkekeh mendapatkan perlakuan tersebut, dia malah membuat wajah yang menggoda.

"Aku gak biarin kamu tidur," lontar Reyhan.

Lelaki itu menggauli sang pujaan, sampai tak terasa jam menunjuk angka dua. Di ruangan tamu, Maira bangun karena kehausan. Lalu terlintas hendak ke kamar, ia melangkah menuju tempat tersebut dan menghentikan langkah kala mendengar suara sesuatu di dalam.

"Mas ... kamu sangat hebat."

Suara itu membuat mata Maira melembar lalu mengedipkan karena air mulai berjatuhan dari kelopak tersebut.

"Mungkin Mas Reyhan lagi menonton," batin Maira.

Lengan Maira gemetar, bahkan dadanya berdebar. Dengan gerakan pelan, ia memegang knop pintu dan mencoba membuka dan berhasil. Wanita itu menarik dan mengembuskan napas, dia mulai mengintip dan netranya langsung memanas.

"Kalian biadap!" Sentak Maira.

Wanita itu membuka pintu lebar, ia langsung melemparkan apapun pada sejoli tersebut.

"Gila! Kukira kamu teman baikku, ternyata kamu hanya sampah yang menusukku dari belakang."

Maira seperti lepas kendali, ia terus melempari mereka. Reyhan berusaha mendekat dan memeluk sang istri, karena tidak mempan untuk dihentikan. Pria tersebut menampar Maira.

"Kamu gila, ha! Kamu bisa menyakiti istriku," hardik Reyhan.

Maira langsung terdiam mendengar itu, ia memandang sang suami dengan mata memerah. Sedangkan Thania sejak tadi telah menutupi tubuh dengan selimut.

"Apa maksud, Mas. Dia istri kamu! Mas itu suaminya Maira, dia hanya pelakor! Teman yang menusuk dari belakang," ucap Maira dengan suara gemetar.

Thania yang mendengar itu hanya tertawa, membuat Maira menoleh mandangnya dengan garang.

"Kenapa tatapanmu itu, mau marah, ha? kasian banget sih. Sudahku bilang, kamu itu harusnya menjaga penampilan kalau enggak suamimu bakal cari yang lain, gak dengar sih," lontar Thania.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status