Share

Bab 69 – Perang Tanpa Suara

last update Huling Na-update: 2025-07-19 07:00:25

Pagi harinya, aku bangun lebih awal dari biasa. Perutku sedikit mual. Lidahku terasa pahit, seperti habis mengunyah logam. Tapi aku paksa tubuhku untuk berdiri, lalu menyiram wajah dengan air dingin.

Aku menatap wajahku di cermin. Mata sedikit sayu. Kulitku masih tampak normal, tapi ada semburat pucat samar di bawah mata kiri.

Aku mengoleskan sedikit riasan tipis—bukan untuk tampil cantik, tapi untuk menyembunyikan tanda-tanda kelelahan.

Damien tidak boleh tahu dulu. Grayson juga.

Bukan karena aku tidak percaya pada mereka. Tapi karena jika musuh tahu aku sudah sadar, mereka pasti akan mempercepat serangan.

Aku harus membiarkan mereka mengira aku belum tahu apa-apa.

Aku harus menjadi Eleanor yang selama ini mereka anggap masih bisa dijatuhkan.

**

Di ruang latihan, Damien sudah menungguku seperti biasa. Tapi pagi ini, dia menatapku sedikit lebih lama.

“Kau datang lebih awal,” ucapnya pelan.

“A

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 71 – Ciuman yang Tidak Kupinta

    “Aku melihat video dari Melissa,” kataku.Grayson mengepalkan tangannya. “Dia hanya menggertak.”“Tapi kau tahu, dia tidak pernah melakukan sesuatu tanpa tujuan.”“Aku tahu.”“Dan karena itu… aku ingin ikut dalam perburuan. Aku tidak akan duduk menunggu hasil. Aku akan turun ke medan.”“Kau tak cukup kuat Eleanor!” bentak Grayson dengan suara yang tinggi.Dia masih mengepalkan tangannya, seakan ingin memukul sesuatu untuk melepaskan amarahnya, tapi tatapanku membuatnya diam seketika.Aku melangkah cepat, menjauhi ruang kerja Grayson. Dadaku berdebar hebat, napasku berat, dan rasanya tubuhku terlalu panas—bukan karena marah saja, tapi karena adrenalin, karena emosi yang tidak bisa kugambarkan.Tanganku mengepal. Rasa sakit di dada ini bukan karena Grayson berteriak. Tapi karena ia kembali menarik tembok yang selama ini perlahan kubongkar.

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 70 – Api yang Tak Terpadamkan

    Hujan turun malam itu.Tidak deras. Tapi cukup untuk membuat dunia terasa beku dan berat. Aku berdiri di balkon kamar, memandangi taman yang basah dan gelap. Bau tanah yang lembap bercampur dengan aroma pelindung baja yang disemprotkan di seluruh perimeter vila. Sejak penyusup itu tertangkap, keamanan diperketat dua kali lipat.Tapi bukan keamanan yang membuatku sesak malam ini.Grayson.Setelah ia mengatakan akan berada di sisiku, dia benar-benar melakukannya. Setiap jam, setiap tempat aku berpindah, dia muncul. Kadang diam di sudut ruangan, kadang sekadar mengawasi dari kejauhan. Tapi tidak ada yang hangat dalam kehadirannya.Yang ada hanya… ketegangan.Seolah dia menjaga, tapi tidak percaya.Dan itu jauh lebih menyakitkan daripada saat dia menjauh.**Siang tadi, aku menemukannya di ruang bawah tanah—ruang arsip lama yang jarang digunakan. Tapi hari ini, lampunya menyala. Suara pintu besi berderit pelan s

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 69 – Perang Tanpa Suara

    Pagi harinya, aku bangun lebih awal dari biasa. Perutku sedikit mual. Lidahku terasa pahit, seperti habis mengunyah logam. Tapi aku paksa tubuhku untuk berdiri, lalu menyiram wajah dengan air dingin.Aku menatap wajahku di cermin. Mata sedikit sayu. Kulitku masih tampak normal, tapi ada semburat pucat samar di bawah mata kiri.Aku mengoleskan sedikit riasan tipis—bukan untuk tampil cantik, tapi untuk menyembunyikan tanda-tanda kelelahan.Damien tidak boleh tahu dulu. Grayson juga.Bukan karena aku tidak percaya pada mereka. Tapi karena jika musuh tahu aku sudah sadar, mereka pasti akan mempercepat serangan.Aku harus membiarkan mereka mengira aku belum tahu apa-apa.Aku harus menjadi Eleanor yang selama ini mereka anggap masih bisa dijatuhkan.**Di ruang latihan, Damien sudah menungguku seperti biasa. Tapi pagi ini, dia menatapku sedikit lebih lama.“Kau datang lebih awal,” ucapnya pelan.“A

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 68 – Jejak dalam Bayang

    Keesokan paginya, Damien mengetuk pintu kamarku lebih awal dari biasanya. Aku membukakan pintu dengan mata sayu. Dia menatapku agak lama.“Kau baik-baik saja?” tanyanya pelan.Aku mengangguk. “Kurang tidur.”Matanya menyipit. Tapi dia tidak memaksa.“Ada pergerakan baru dari jaringan luar. Sepertinya Melissa menyebarkan beberapa informasi palsu. Aku sedang mengkroscek. Mungkin kau bisa bantu menelaah pola kata. Kau tahu gaya bahasanya.”Aku mengangguk lagi. “Tentu. Kirim saja ke tabletku.”Dia hendak pergi, tapi sempat menoleh lagi.“Kalau kau mulai merasa... tidak biasa... beritahu aku. Segera.”Aku menatapnya dalam. “Apa aku terlihat seperti orang yang tidak biasa?”Dia tidak menjawab. Tapi matanya bicara.Ya.Dan itu cukup membuat hatiku bergemuruh.Tablet itu menyala di tanganku, menampilkan pesan-pesan digit

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 67 – Bayangan yang Kembali Bergerak

    Langit di luar vila masih kelabu, meski jam di meja menunjukkan sudah lewat pukul tujuh pagi. Tapi sejak semalam, aku merasa waktu berhenti. Udara terasa lebih berat, dan pikiranku seperti diselimuti kabut yang sulit ditebak arahnya.Melissa… sudah kabur.Dan sampai detik ini, belum ada satu pun jejak konkret yang bisa kami temukan. Tidak di jalan, tidak di sistem pelacakan vila, bahkan tidak di mata-mata luar yang Grayson sebar diam-diam.Tapi hatiku tahu… dia tidak menghilang.Dia kembali bergerak.Aku duduk di kursi ruang kerjaku dengan tablet menyala di atas meja. Jari-jariku menggulir berkas hasil sadapan Damien dari jaringan bawah tanah Moretti. Aku sudah menguasai sebagian teknik dasarnya. Masih terbatas, tapi cukup untuk membaca pola.Dan pagi ini, aku menemukannya.Kode pengenal lama: M-H_17F.Denyut nadi di leherku bergetar.Kode itu—aku mengenalnya. Damien pernah menyebutnya di awal penyelidi

  • Terpaksa Menikah dengan Bos Mafia Billionaire   Bab 66 – Retakan di Balik Kunci

    Pria yang mengetuk pintu adalah.Damien.Ia berdiri dengan raut waspada.“Kau baik-baik saja?” tanyanya.Aku mengangguk. “Baru dapat hadiah dari Dion. Kau tahu... permainan kotor yang dibungkus nostalgia.”Dia masuk, menutup pintu.“Kau tidak sendirian,” ucapnya. “Dan mulai sekarang, aku akan aktif memeriksa semua barang masuk ke vila.”Aku menatapnya. “Grayson akan mengira kau terlalu ikut campur.”Damien tersenyum samar. “Biar dia marah. Selama kau tetap aman.”Aku menarik napas dalam-dalam. “Aku tidak ingin jadi penyebab pertarungan kalian.”“Kau bukan penyebab apa pun, Eleanor. Kau hanya... satu-satunya hal yang bisa membuat kami berdua memilih antara hidup dengan hati—atau hidup dengan darah.”Kalimat itu menghantamku seperti pukulan tak terlihat.Damien mendekat sedikit, lalu merogoh saku jasny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status