Terpaksa Menjadi Wanita Simpanan

Terpaksa Menjadi Wanita Simpanan

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Oleh:  Dinni IskandarOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
11Bab
268Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aluna gadis dua puluh tiga tahun harus menghadapi kehidupan yang sulit sejak ia duduk dibangku sekolah menengah pertama. Ia harus membantu kedua orang tuanya yang hanya sebagai pegawai biasanya. ia memiliki dua orang adik. Aluna memutuskan untuk bekerja disebuah perusahan yang tidak menyangka akan menjadi awal perubahan dalam hidupnya. Ia dipertemukan oleh seorang pria tampan yang akan menjadikannya istri keduanya. Pria tampan itu bernama Kainand laki-laki yang berusia tiga puluh tahun itu memiliki seorang istri yang cantik dan juga kaya raya, sama dengan Kainand yang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Yang membuat Kainand mengkhianati istriny adalah sang istri menolak dengan keras saat Kainand ingin memiliki dan meminta istrinya melahirkan seorang anak untuknya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

[Kak, aku butuh uang buat perawatan, kirim sekarang nggak pake lama.]

Gadis cantik berrambut panjang itu menghela napasnya panjang, lagi dan lagi uang pikirnya. Ia memijit pelipisnya.

Mau tidak mau ia membuka m-bankingnya, Mentransfer beberapa jumlah uang ke rekening adiknya. Padahal, ini baru pertengahan bulan, ia harus menghemat gajinya.

"Kayaknya aku perlu kasih ketegasan buat mereka berdua" ucapnya lirih. Saat ini, gadis itu sedang duduk diatas kursi kerja. Ia bekerja sebagai karyawan biasa diperusahaan besar.

Gadis cantik berkulit putih itu sesekali meremas perutnya yang terasa melilit, tadi pagi, ia tidak sempat untuk sekedar mengisi perutnya. Sebab, pagi tadi ia bangun sudah hampir pukul 7 pagi, membuat ia tergesa-gesa dan hanya sempat minum air putih.

Sang ibu yang biasanya sudah membangunkannya, pagi ini beliau sudah pergi kepasar pagi-pagi sekali, jika ditanya kemana dua adiknya, tentu ada tapi keduanya tampak seolah tidak peduli dengan Aluna sang kakak.

Tepat saat jam istirahat, ia segera beranjak dari duduknya dan pergi kekantin dengan langkah lebar.

Setibanya dikantin, ia segera memesan satu mangkuk mie goreng telur dan satu gelas es jeruk.

"Busyet, Al. Nggak lagi nungguin gue?" Ucap seorang gadis berkacamata dihadapannya. Aluna hanya menyengir kuda kearah temannya

"Sorry, gue udah laper banget" jawabnya dengan tampang yang memelas.

"Emang, nggak sarapan dirumah?"

"Nggak sempet, Sin."

Tidak lama, dua mangkuk dengan berbeda pesanan sudah terhidang didepan meja.

Aluna tidak ingin membuang waktu, segera menyantap mie goreng dengan telor diatas mangkuk.

Saat dirinya sedang asyik menikmati makanmya, tiba-tiba ponselnya yang berada didalam diatas meja bergetar, sebuah pesan singkat masuk kedalam ponselnya. Lantas, ia membukanya.

[ Kok cuma sejuta sih, loe, kirim? mana cukup anjir. Gue nggak mau tau, loe harus kirim lebih.]

Aluna mendengkus membaca pesan yamg dikirim oleh adiknya yang bungsu, padahal adik bungsunya itu masih duduk dibangku sekolah menengah keatas, tapi gayanya melebihi Aluna yang lebih tua darinya.

"Kenapa?" tanya Sinta heran menatap wajah temannya yang berubah menjadi bete.

"Biasalah, adik gue minta kiriman uang,"

"Yaelah, masih aja dikasih, jangan dimanjain, Al."

"Bukan manjain, Sin. Tapi kalo nggak gue kasih, dia pasti minta sama ibu gue, terus maksa lagi"

"Sorry ya, adik loe itu kelakuan emang luar biasa sih."

"Aku juga nggak tau lagi mau ngomong apa, Sin".

Aluna mengabaikan pesan tersebut, dan melanjutkan makan siangnya kembali. Tidak sampai disana, pesan masuk kembali mengganggu Aluna, kali ini Aluna tidak lagi membacanya.

Tiba-tiba saat keduanya telah menyelesaikan makan siangnya, seorang laki-laki yang seumuran dengan mereka muncul dan ikut bergabung.

"Udah makan siangnya" katanya basa basi,

"Nggak liat mata loe?" jawab Sinta dengan nada tak sukanya.

"Wiiih... galak banget sih?"

Lalu laki-laki itu menatap kearah gadis yang berada disampingnya, gadis cantik berkulit putih itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah keduanya.

"Ngapain loe, ngeliatin Aluna kayak gitu?"

"Emang kenapa? Gue punya mata kali!!"

"Kayaknya kalian jadian aja deh, aku liat cocok kok." Ujar Aluna dengan mengulum senyumnya.

Lantas, ekspresi keduanya seolah menyiratkan rasa jijik, "Idih!!! najis banget deh." kata Sinta.

"Siapa juga yang mau ama loe!!"

Aluna terkekeh melihat tingkah keduanya.

Tidak Aluna sadari, sejak tadi kehadiran dirinya duduk disana, ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dirinya, sepasang mata itu begitu tajam memperhatikan gadis cantik yang duduk dipojokkan kantin.

Diam-diam ia memotret kearah gadis tersebut, berbagai gaya sudah ia dapatkan. Lantas mengirimkan foto tersebut kepada sebuah nomor.

Ia terus memperhatikan Aluna sampai gadis itu pergi dari sana, berjalan bersama kedua temannya. Bahkan pria itu pun mengakui jika Aluna adalah gadis yang cukup menarik, tubuh yang ideal, berwajah cantik dan berkulit putih alami.

Dia merasa, Alina sangat cocok dengan karakter yang dicari oleh majikannya.

Sedangkan Aluna, gadis itu sudah duduk dimana ia bekerja, jaraknya dengan Sinta tidak terlalu jauh hanya berjarak dua kursi.

Jam kerja sudah dimulai, ia dan para karyawan lainnya sudah kembali sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Hanya keheningan yang menyelimuti ruangan itu, sesekali terdengar bisik-bisik dari para teman lainnya.

Sedangkan dilain tempat.

Seorang pria tampam dengan tubuh yang berotot dan kekar, sedang fokus menatap kearah layar ponselnya. Cukup lama dirinya memperhatikan foto tersebut, hingga sebuah suara lembut terdengar memanggilnya.

"Mas!! serius banget sih liat ponselnya?" suaranya terdengar manja dan lembut. Lantas, pria tampan itu segera menyimpan dan mematikan layarnya.

"Udah makan?"

Wanita itu menggeleng pelan dengan bibir yang mengerucut manja.

"Kenapa belum makan? Ini udah siang loh, Sayang?" katanya, menyambut uluran tangan istrinya yang duduk diatas pangkuannya.

"Nanti, Mas. Aku masih mau manja-manjaan sama kamu."

Ia memainkan dada bidang milik suaminya, mengusapnya secara perlahan membuat suaminya memejamkan matanya. Sentuhan-Sentuhan itu seolah memancing kelelakiannya untuk bangkit.

"Mas" ucapnya dengan suara yang sangat lirih namun masih bisa di dengar. Lantas, tanpa aba-aba, suaminya menggendong tubuh ramping istrinya lalu membaringkan tubuhnya diatas ranjang king size itu.

Kedua saling menatap, lalu, bibir keduanya saling bertaut dan saling melumat. Suara kecipak dari mulut keduanya seolah menggambarkan nikmatmya ciuman itu.

Tangan kekar pria itu mulai meraba bagian depan tubuh istrinya, ia memijit dan meremasnya. Suara lenguhan keluar dari mulut istrinya.

Tangan istrinya pun tidak tinggal diam, ia mencari benda pusaka milik suaminya yang sudah mengacung keras.

"Masukin ya, aku sudah nggak tahan lagi," kata suaminya dengan suarq parau. Dengan malu-malu, istrinya mengangguk pelan, ia sebenarnya juga sudah tidak tahan lagi.

Setelah pakaian keduanya sudah berserakan dilantai, tanpa menunggu lama lagi tubuh keduanya sudah menyatu. Suara-suara desahan dan erangan terdengar didalam kamar mereka.

Pria tampan itu tampak sangat menikmati servis yang diberikan oleh istrinya. Tubuh istrinya berada diatas tubuhnya, pinggulnya bergerak dengan liar seolah ingin memberikan kepuasan untuk suaminya.

Tangan kekar suaminya berada dipinggulnya membantu gerakan naik turun istrinya agar lebih cepat.

Hampir tiga puluh menit kedu pasangan suamj istri itu bertempur, akhirnya keduanya sudah mencapai klimaksnya, suara erangan dan lenguhan terdengar panjang.

"Makasih servisnya, Sayang." serunya yang berada diatas tubuh istrinya.

"Tentu, aku akan buat kamu selalu puas, Mas. Apa, kamu mau lanjut ronde kedua, Mas?" jawabnya dengan suara mendayu-dayu.

"Tidak untuk siang ini, Jes. Aku ada pekerjaan penting yang sudah menunggu"

Sang wanita mendengkus pelan, ia ingin banyak menghabiskan waktunya dengan suaminya yang sibuk.

"Aku ikut, biar kapan pun kamu pengen, aku bisa ngelayani kamu."

"Nggak bisa untuk kali ini, Jes." Tolak suaminya dengan tegas.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Hestibae
ceritanya bagus dan menarik, semoga happy ending buat Aluna
2024-12-03 00:08:20
0
11 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status