แชร์

Kelahiran Putra Wijaya Kusuma

ผู้เขียน: Fit Tree Fitri
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-05-20 09:52:10

Seorang pria terlihat duduk di depan ruangan operasi. Wijaya Kususma menunggu istrinya Luna Margareta yang sedang melahirkan bayi pertama hasil buah cinta yang sudah lama diharapkan. Seorang model yang awalnya menolak untuk hamil dan melahirkan, tetapi diancam akan dihancurkan kariernya membuat wanita itu tidak bisa menolak permintaan suaminya yang berkuas.

“Selamat, Pak. Bayi Anda sudah lahir dengan jenis kelamin laki-laki.” Dokter keluar dari ruangan dan mengucapkan selamat kepada Wijaya Kusuma dengan rasa hormat dan bangga.

“Terima kasih. Kapan saya bisa bertemu dengan putra saya?” tanya Wijaya.

“Anda bisa menunggu di rungan bayi yang sudah kami siapkan,” jawab dokter.

“Suster, tolong antarkan Pak Wijaya ke ruangan,” uca[ dokter pada perawat.

“Baik, Dok. Mari, Pak.” Suster tersenyum. Wanita muda itu mencuri pandang untuk bisa melihat wajah tampan dari Wijaya Kusuma.

Wijaya mengikuti suster menuju ruang VIP khusus untuk ditempati putra selama berada di rumah sakit. Pria itu melihat ruangan yang sangat rapi, bersih dan juga lucu karena didesain untuk bayi.

“Silakan, Pak.” Suster tersenyum.

“Anda bisa pergi,” ucap Wijaya melihat pada suster yang masih menunggu di dalam ruangan.

“Ah, iya.” Suster sedikit gugup karena mendapatkan nada tinggi dari Wijaya.

“Permisi.” Wanita itu keluar dari ruangan.

Sinta yang bertugas mengantarkan bayi ke ruangan. Dia menggendong putra dari Wijaya Kusuma dengan terus berbicara dengan bayi yang baru lahir itu.

“Kamu mirip sekali dengan anak Ibu Amira yang meninggal kemarin. Kasian,” ucap Sinta membaringkan bayi Wijaya Kusuma ke dalam ranjang bayi yang tergantung dengan indah.

“Apa kabar ibu Amira? Dia mempunya air asi yang penuh. Pasti cukup untuk membuat kenyang dua bayi sekaligus.” Sinta menyentuh pipi bayi milik Wijaya. Wanita itu tidak tahu bahwa seorang memperhatikannya dari sofa yang ada di sudut ruangan.

“Nama Keano Wijaya Kusuma.” Sinta menempelkan nama Wijaya di ranjang.

“Nama yang bagus. Bayi tampan,” ucap Sinta menutup kelambu bayi.

“Aku akan menghubungi ibu Amira untuk menanyakan kabarnya. Dia pasti sangat terpukul karena kehilangan bayi yang baru dilahirkan dan bahkan tidak sempat bertemu. Mimpi indah.” Sinta duduk di sofa karena dia harus menjaga bayi hingga keluarga datang.

“Apa kamu sudah selesai?” tanya Wijaya bediri di depan Sinta.

“Ya Tuhan.” Sinta terkejut hingga langsung berdiri.

“Maaf, Pak. Saya tidak tahu Anda sudah ada di ruangan ini. Saya akan keluar.” Sinta menunduk.

“Permisi.” Sinta segera keluar dari ruangan bayi dengan cepat. Dia tahu benar bahwa Wijaya tidka terlalu suka berada satu ruangan dengan orang asing.

“Amira. Kasian sekali,” ucap Wijaya Kusuma mendekati putranya. Pria itu tersenyum karena wajah bayi yang baru lahir sangat mirip dengannya. Dia tidak perlu tes DNA atau pun ap aitu.

“Anak kesayangan Papa.” Wijaya Kusuma tersenyum. Dia masih menunggu istri yang akan bergabung dengan mereka di ruangan khusus itu.

Perawat mengetuk pintu dan itu tidak lain adalah Sinta. Dia bersama dengan rekannya mengantarkan Luna ke ruangan dengan mendorong tempat tidur pasien.

“Permisi, Pak. Kami mengantarkan istri Anda.” Sinta memasangkan air infus di tiang.

“Bagaimana kabar kamu, Luna?” tanya Wijaya Kusuma melihat pada Luna.

“Menyakitkan,” jawab Luna kesal dan membuang wajahnya. Dia tidak mau melihat Wijaya yang sudah memaksanya untuk hamil dan melahirkan sehingga dia harus vakum dari dunia modelling dan aktris.

“Mm.” Wijaya Kusuma tersenyum tipis. Dia tetap senang karena Luna sudah mau menuruti perintahnya untuk hamis dan melahirkan anak mereka.

“Nyonya, Anda harus tenang agar cepat pulih. Apa air susu Anda sudah mengalir?” tanya Sinta.

“Nanti saja. Aku mau tidur. Tubuhku lelah,” tegas Luna menutup matanya.

“Baiklah.” Sinta menutupi tubuh Luna dengan selimut.

“Pak, Anda dan istri bisa memberikan asi kepada bayi secepatnya ketika bayi sudah lapar,” ucap Sinta.

“Mm.” Wijaya Kusuma mengangguk. Dia hanya melihat pada bayi yang tampan.

“Kami permisi. Dokter akan menjelaskan lebih lanjut.” Sinta dan rekannya keluar dari ruangan. Dia melihat sekilas pada Luna yang tidak terlalu antusias pada kelahiran bayi pertama mereka. Wanita itu pun belum mennggendong bayinya sama sekali.

“Setidaknya, kami sudah punya satu bayi.” Wijaya melihat pada Luna yang sudah tidur. Pria itu pun duduk di sofa dan mulai bekerja. Di saat yang sangat sibuk pun dia masih menyempatkan diri untuk menemani Luna melahirkan putra pertama mereka.

“Aku tahu kamu terpaksa.” Wijaya memangku computer dan memeriska laporan dari asistennya akan akan segera mengambil cuti liburan sehingga pria itu butuh sekretaris pribadi yang akan mengurus semua kebutuhan dan keperluannya. Dia benar-benar tidak bisa sendiri.

Luna yang seorang model tidak pernah mengurus Wijaya. Mereka hanya bertemu di atas kasur dan ruang makan saja. Itu pun tidak rutin karena sangat sibuk. Dua orang itu benar-benar bersama selama sang istri hamil besar dan mendekati waktu melahirkan. Tidak sampai lima bulan.

“Permisi.” Perawat datang menemui Wijaya Kusuma.

“Maaf, Tuan. Anda mau bicara dengan Anda,” ucap perawat.

“Saya akan ke ruangannya.” Wijaya Kusuma beranjak dari sofa. Dia merapikan computer lipat dan menyimpan ke dalam tas.

“Mari saya antar.” Perawat memberi jalan untuk Wijaya.

Pria itu berjalan dengan tegak dan angkuh. Dia tidak menundukan kepalanya. Masuk ke ruangan dokter yang tidak jauh dari kamar bayi dan istrinya.

“Silakan, Pak.” Perawat membuka pintu untuk Wijaya.

“Kamu datang. Padahal aku bisa menemui kamu. Silakan duduk.” Dokter beranjak dari kursi kerja dan berpindah ke sofa.

“Itu karena kita teman. Aku juga tidak mau mengganggu istirahat Luna dan putraku,” ucap Wijaya Kusuma duduk di sofa.

“Terima kasih. Aku sangat bangga memiliki teman hebat dan terkenal seperti kamu. Sangat membanggakan.” Dokter mengambil berkas dan memberikan kepada Wijaya Kusuma.

“Ini adalah kondisi istri kamu. Dia sepertinya stress sejak hamil sehingga air susu belum juga mengalir. Untung saja bayi kalian lahir dengan selamat dan sehat. Sangat berbeda dengan pasienku kemarin,” jelas dokter Ibra.

“Aku memang memaksa dia untuk hamil dan melahirkan,” ucap Wijaya Kusuma.

“Ada apa dengan pasien kemarin?” Wijaya Kusuma menaikan alisnya bingung.

“Seorang pasien bernama Amira. Dia berusaha keras untuk bisa hamil dan melahirkan. Cintanya bergitu besar pada putranya sejak dari kandungan. Apa kamu tahu efek dari kasih sayang itu? Air susu sangat penuh bahkan dari usia kandungan yang baru enam bulan,” jelas Dokter Ibra tersenyum.

“Tapi, Sayang. Anaknya meninggal karena desakan keluarga yang memintanya melahirkan secara normal. Padahal tubuh pasien sangat lemah,” jelas dokter Ibra.

“Kenapa mereka sangat kejam? Bagamana dengan suaminya?” tanya Wijaya yang tiba-tiba tertarik lebih jauh untuk mengetahui tentang Amira. Padahal dia termasuk pria yang tidak peduli pada orang lain.

“Suaminya anak mama yang patuh pada orang tua sehingga tidak peduli pada istrinya. Padahal aku lihat ada cinta untuk Amira,” jawab Ibra.

“Hm.” Wijaya Kusuma melihat berkas Luna.

“Aku kasian pada wanita itu sehingga tanpa sadar menjadi penjamin utangnya. Hahaha.” Dokter Ibra tertawa.

“Apa mereka meninggalkan utang biaya rumah sakit?” tanya Wijaya Kusuma.

“Ya. Mereka memutuskan biaya setelah tahu anak yang dilahirkan Amira meninggal dunia. Meninggalkan pasien yang bahkan belum sadarkan diri,” jawab Ibra.

“Masukan saja tagihannya dengan Luna,” ucap Wijaya Kusuma.

“Ini cukup mahal.” Ibra tersenyum.

“Apa aku kekurangan uang?” tanya Wijaya Kusuma.

“Tentu saja tidak, Teman. Hanya saja dia bukan siapa-siapa kamu,” jawab dokter Ibra tersenyum.

“Santunan kepada seorang ibu yang baru kehilangan anaknya. Dia juga sudah dibuang oleh keluarga suami. Aku yakin wanita itu akan diceraikan,” ucap Wijaya Kusuma.

“Kamu benar. Wanita itu rencananya akan diceraikan. Itu yang diketahui oleh Sinta. Mereka benar-benar tidak menginginkan Amira karena dianggap pembawa sial dan merugikan,” jelas dokter Ibra.

“Bagaimana dengan Luna?” tanya Wijaya Kusuma.

“Semoga Luna segera bisa memberikan asi untuk anak kalian,” jawab dokter Ibra.

“Aku rasa dia tidak akan mau,” ucap Wijaya Kusuma.

“Kami akan mencoba memberikan susu formula terbaik, tetapi tetap tidak bisa dibandingkan dengan air susu dari seorang ibu yang penuh cinta kepada anak mereka,” jelas dokter Ibra.

“Aku tahu itu. Aku akan mencoba meminta Luna memberikan asi untuk putraku,” tegas Wijaya Kusuma.

“Jika Luna memang tidak berniat untuk memberi asi, maka itu akan mempengaruhi susu yang dihasilkan dan efek untuk anak kalian.” Dokter Ibra menatap serius pada Wijaya Kusuma.

“Solusi lainnya adalah kamu mencari ibu susu pengganti seperti Amira. Dia pasti sangat senang bisa memberikan asinya yang berlebihan kepada seorang bayi yang usianya sama dengan anaknya yang baru meninggal,” jelas dokter Ibra.

“Aku harus tahu latar belakang seseorang untuk bisa menjadi ibu susu putraku. Aku tidak mau sembarang orang,” tegas Wijaya Kusuma.

“Benar. Putra kamu adalah bayi Istimewa. Pewaris gen dan penerus dari seorang Wijaya Kusuma.” Dokter Ibra tertawa.

“Baiklah. Selamat atas kelahiran bayi emas yang sangat kamu tunggu-tunggu.” Dokter Ibra mengulurkan tangan kepada Wijaya Kusuma. Dia orang itu berjabat tangan dan saling merangkul.

“Terima kasih.” Wijaya Kusuma keluar dari ruang kerja dokter Ibra. Pria itu kembali ke kamar anak dan istrinya. Di tangannya ada berkas tentang Kesehatan Luna dari sejak hamil hingga melahirkan. Wanita yang dicintainya yang telah menjadi istri dan ibu dari bayinya.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Nove mana, Kak?
goodnovel comment avatar
FITRI KURNIA
Kenapa cerita dan alur nya mirip dg novel lain ya? Hanya beda judul dan penulis saja
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 337 TAMAT

    Wijaya selalu memantau kegiatan dua putranya. Dia tahu bahwa dua lelaki mudanya sedang menghancurkan keluarga Andika.“Lakukan saja apa pun yang kalian mau.” Wijaya tersenyum mendengarkan laporan dari Leon.“Tidak masalah. Biarkan mereka bersenang-senang,” ucap Wijaya.“Baik, Tuan. Dua tuan muda tidak perlu bantuan kita. Mereka jauh lebih hebat dengan ilmu yang dimiliki sehingga bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan,” jelas Leon.“Aku tahu itu.” Wijaya melihat layar computer yang menampilkan Perusahaan Andika bangkrut. Mereka bahkan harus menjual rumah untuk bisa bertahan hidup dan membeli rumah lain yang lebih kecil dan murah.Andika dan kedua orang tuanya sudah pindah ke rumah baru yang berada di daerah terpencil. Jauh dari pusat kota.“Bagaimana ini bisa terjadi?” Andika menghempas tubuhnya di sofa.“Bukankah Devano sudah mengancam kita. Apa ini atas perintah Amira?” tanya Marni marah.“Aku rasa ini memang balas dendam dari Devano karena kita sudah menyiksa Amira di masa lalu,

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 336 Memberi Peringatan

    Devano dan Keano duduk berdampingan di sofa. Mereka menghadap Andika. Seorang pelayan tua datang menyajikan minuman dan cemilan.“Silakan.” Wanita itu melihat pada Devano. Bayangan wajah Amira terlihat jelas.“Den Devano.” Bibi tersenyum.“Ya.” Devano menatap pada wanita yang tidak muda lagi itu.“Bagaimana kabar Non Amira?” tanya bibi dengan mata berkaca-kaca.“Mama baik,” jawab Devano.“Masuklah, Bik!” Andika tidak suka melihat bibi dekat dengan Devano.“Baik. Permisi.” Bibi menghapus air mata yang jatuh dan kembali ke dapur.“Devano, apa kamu tahu bahwa aku adalah papa kandung kamu?” tanya Andika.“Apa Anda layak?” Devano menatap tajam pada Andika.“Apa?” Andika terkejut. “Devano, kamu tahukan siapa yang membuat kita semua berpisah? Itu adalah ulah Cantika yang tergila-gila kepada papa. Dia menukar kamu dengan bayi yang sudah meninggal,” jelas Andika.“Itu bukan alasan Anda untuk mengusir mamaku dari rumah ini dan membiarkannya terlantung-lantung di jalanan,” tegas Devano.“Untung

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 335 Datang ke Rumah

    Luna tertahan lagi di Amerika. Dia tidak bisa lagi meninggalkan negera itu. Ibu kandung Keano dikunci putranya sendiri sehingga tidak bisa lagi melakukan penerbangan kemana pun.“Apa Wijaya yang melakukan ini? Aku terkurung kembali di Amerika.” Luna harus mengurus lagi kewarganegaannya agar bisa menetap di Amerika.“Ma, aku mau pulang ke Indonesia,” ucap Luciana.“Kita tidak bisa kemana-mana,” tegas Luna kesal.“Kenapa Wijaya melakukan ini? Apa dia sudah tahu bahwa aku mendekati Keano? Tidak ada yang bisa lepas dari pria itu.” Luna meremas jari-jarinya.“Apa yang harus aku lakukan? Apa Keano mau memaafkanku dan menerimaku sebagai ibu kandungnya dan melepaskan Amira. Mama butuh kamu, Keano.” Luna benar-benar gelisah. Dia tersiksa karena tidak akan pernah bisa punya anak lagi untuk selama-lamanya begitu juga dengan Andika. Dua orang yang telah menerima hukuman dari alam atas kejahatan mereka.Keano dan Devano hidup tenang dengan cinta serta kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua mer

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 334 Ada Dendam

    Masalah terselesaikan. Kedua anak bisa menerima kenyataan bahwa mereka berasal dari ayah dan ibu berbeda, tetapi tidak mengubah rasa cinta dan sayang diantara keduanya. Tumbuh bersama dan adil dari kecil membuat hubungan tanpa darah pun tetap layaknya saudara kandung.“Sayang, itu artinya Laura adalah Luna,” ucap Amira pada Wijaya. Keduanya telah berada di dalam kamar mereka. Wanita itu memegang tangan suaminya. Dia terlihat khawatir.“Kenapa, Sayang? Apa kamu takut pada Luna?” tanya Wijaya.“Tidak. Aku kasian kepadanya. Dia sudah melihat Keano. Pasti ada rindu di hati Luna sehingga dia terus mengikuti kita,” jawab Amira.“Kamu terlalu baik, Amira.” Wijaya menyentuh dagu Amira.“Sayang, aku juga seorang ibu. Tentu saja memahami perasaanya,” ucap Amira.“Baiklah. Apa yang kamu inginkan sekarang. Aku akan memenuhinya.” Wijaya tersenyum. Dia tahu, istrinya tidak pernah berubah. Berhati lembut dan selalu baik kepada siapa saja.“Tidak ada. Luna sudah menerima hukuman. Biarkan Keano memilih

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 333 Menerima Kenyataan

    Amira menatap pada Wijaya yang hanya diam saja. Kedua anaknya terlihat tidak baik-baik saja. Keano yang cemberut dan Devano yang serius. “Ada apa ini, Sayang? Kenapa anak-anak kita terlihat tegang?” tanya Amira bingung.“Apa yang ingin dijelaskan? Mama bingung dan khawatir.” Amira menatap pada Wijaya. “Keano, kamu mau bicara duluan atau Devano dengan buktinya?” tanya Wijaya.“Aku tidak ingin melanjutkan ini semua,” tegas Keano.“Tidak boleh lari dari kenyataan. Kebenaran yang menyakitkan lebih baik dari pada kebohongan yang membuat kamu tidak tenang menjalani kehidupan. Rahasia ini dijaga agar kalian berdua tidak seperti ini, tetapi kamu sendiri yang menemukannya,” tegas Wijaya yang mulai kesal dengan sikap Keano. Pria itu tidak akan sesabar Amira, tetapi dia sadar Keano adalah dirinya sendiri hanya beda dalam pengasuhan saja. Putranya lebih memiliki kasih sayang dan cinta yang cukup dari dirinya sert Amira.“Kamu adalah pria.” Wijaya memegang lengan Keano. “Sayang, ada apa ini?” Am

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 332 Kemarahan Keano

    Wijaya membeku. Dia mendapatkan tatapan teduh dari mata Devano yang sangat mirip dengan Amira. Begitu lembut dan lebih tenang.“Pa.” Devano memegang tangan Wijaya. Dia tahu bahwa papanya sedang gelisah untuk menjawab pertanyaannya. “Devano.” Wijaya memeluk Devano. Pria itu merasa rapuh di depan putranya.“Kamu benar-benar mirip Amira. Begitu lembut dan sabar.” Wijaya menatap Devano.“Apa bisa menunggu jawaban ini ketika ada mama?” tanya Wijaya.“Ya. Sekarang kita tidur saja, Pa.” Devano naik ke tempat tidur.“Apa Papa boleh tidur dengan kamu?” tanya Wijaya.“Ya, Pa.” Devano tersenyum.“Terima kasih.” Wijaya naik ke tempat tidur. Dia memeluk Devano. Pelukan yang sudah jarang diberikan kepada anaknya.Mereka benar-benar bertukar anak. Amira bersama Keano dan Devao dengan Wijaya. Melewati malam dengan hati yang gelisah.Amira membuka mata dan melihat Keano masih terlelap. Wanita itu mencium dahi putrinya dan turun dari kasur. Dia pergi ke kamar Devano dan melihat sang anak tidur bersama

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status