Share

Membungkam Bibirmu

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-03 16:46:58

Biasanya wanita lebih suka pria kaya raya. Itu wajar. Berdasarkan pengalaman Abie sebelumnya Citra pergi dari sisinya karena dirinya jatuh miskin. Untuk itulah dia sedikit trauma di tinggal selingkuh karena alasan harta.

"Mas, aku tahu kamu trauma. Kamu pikir semua wanita sama. Mencintai harta dan suka selingkuh. Tapi tidak semua anggapanmu benar. Jika aku seperti itu sudah sedari awal aku pergi meninggalkanmu. Dari awal menikah kita tidak saling mengenal. Dan ... aku bisa saja meninggalkan Mas. Tapi tidak aku lakukan. Karena aku percaya takdir sudah menjodohkan kita. Aku bertahan ..."

Abie terharu mendengar kata-kata Winda. Memang semua wanita tidak sama. Buktinya Zahra, dia sangat baik terhadap papanya. Sekarang Winda ... wanita ini hampir seperti Zahra. Polos tapi cerdas. Sederhana tapi tidak matre. Sebagai seorang istri selama ini Winda penurut.

"Sini Mas peluk." Kedua tangan Abie membuka lebar. Winda langsung masuk ke dalamnya. Ia merasakan pelukan hangat suaminya.

"Maafin Mas,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Karminah Bae
kok blom up tor
goodnovel comment avatar
Karminah Bae
nnti malam lagi ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terpesona Papa Mertua   Nasib Reno

    "Jangan kabur!" Seseorang tengah berlari sekencang-kencangnya menghindari kejaran salah satu warga. Demi mendapatkan sesuap nasi dia rela mencuri seperti seekor kucing di salah satu warung.Orang lain di sana yang mendengar teriakan itu langsung ikut mengejar. Dan akhirnya Reno mendapat pukulan beberapa orang. Perutnya di pukul hingga terhuyung-huyung. Ia jatuh terjerembab dan tubuhnya kotor terkena kubangan air di jalan berlubang. Belum puas warga menghajar, Reno yang tak berdaya hanya bisa melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Ia duduk meringkuk sementara pemilik warung tak henti-hentinya menendang."Makanya kerja jangan jadi pencuri!" hardik pemilik warung. Reno juga mendapat cemoohan dari warga lainnya.Setelah babak belur mereka meninggalkan Reno sendirian.Pria itu menangis, perutnya kelaparan, tubuhnya sakit semua. Luka dimana-mana. Pipinya lebam, di area sekitar matanya juga lebam terkena tinju amukan warga. Amalan apa yang sudah di kerjakan selama di dunia ini sehingga

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-05
  • Terpesona Papa Mertua   Menghadiri Pesta

    "Kita mau kemana?" tanya Winda penasaran. Tiba-tiba Abie menyuruhnya memakai gaun yang bagus."Ke acara syukuran perusahaan. Aku mendapat undangan dari Pak Ceo. Karena kemarin aku berhasil membantunya memenangkan tender perusahaan," ucap Abie bangga.Winda tahu ini adalah momen spesial buat suaminya. Ia tahu dari seorang OB menjadi manager. Kemudian mendapat pengakuan atas kemampuannya oleh atasan yang lebih tinggi kedudukannya sungguh suatu yang istimewa."Baiklah, kalau begitu aku akan berpenampilan yang terbaik," kata Winda penuh semangat."Berpenampilan seperlunya saja. Jangan terlalu cantik nanti banyak yang ngelirik." Abie tersenyum tipis saat mengatakannya. Winda pun mengangguk mengiyakan. Memakai make up tipis saja sudah membuat dirinya mempesona. Karena pada dasarnya Winda tidak maje up sekalipun sudah cantik.Usai dandan, Abie sudah memarkir motor maticnya di halaman. Siap membawa Sang Putri pergi ke acara syukuran."Maaf, harusnya kamu aku ajak naik mobil. Tapi baru motor i

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-06
  • Terpesona Papa Mertua   Penghargaan

    Perkataan Hilman tidak membuat Andi berhenti untuk menghina Abie. Ia ingin membalaskan rasa sakit hatinya. Keinginannya menjadi menantu orang terkaya nomor dua pupus sudah. Gara-gara kehadiran Abie. Andi juga tidak menyangka Hilman justru merestui hubungan mereka. "Wajah Pak Hilman berkerut mendengar ucapan Andi. Sorot matanya berubah dingin saat Andi melanjutkan bicaranya dengan menunjuk Abie. "Perkataan Anda memang benar, Pak," kata Andi, suaranya meninggi. "Namun, bagaimana perasaan Anda nanti, jika melihat putri yang paling Anda sayangi hidup melarat bersama orang ini!" Andi tidak segan-segan menunjuk kepada Abie. Abie bertambah geram, tangannya mengepal kuat. "Pa, jangan percaya omongannya. Saya akan bekerja keras membahagiakan Winda." Abie berusaha menyanggah tuduhan Andi. Winda merasa kasihan pada suaminya yang selalu di pojokkan Andi. Ia menggandeng tangan Abie. Selalu mendampinginya itu yang bisa dia lakukan sekarang. "Sayang, sebaiknya kita pulang saja. Di sini tidak baik

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Terpesona Papa Mertua   terbongkar

    Suasana gedung terasa memanas saat tepuk tangan penonton menggema berulang-ulang. Di atas panggung, sorot mata semua orang tertuju pada Abie yang sedang menempati posisi vital sebagai penerima penghargaan. Di sudut ruangan, Andi berdiri dengan tangan yang mengepal erat, raut wajahnya memerah menahan rasa tidak puas. "Harusnya aku yang di sana," desisnya dalam hati, sambil menatap tajam ke arah Abie yang tersenyum bangga.Andi merasa tidak terima, nafasnya memburu dan pandangannya tajam. Dengan langkah gontai namun tegap, ia berjalan mendekati panggung, matanya tak lepas dari sosok yang menjadi sumber kemarahannya. Winda, yang duduk di barisan penonton, merasakan jantungnya berdebar kencang, tangannya gemetar. Rasa cemas menyelimuti pikirannya, "Dia pasti akan berbuat buruk pada Mas Abie" batinnya sambil menunduk, berharap suaminya bisa terselamatkan.Andi berdiri sambil menggenggam erat gelas minumannya. Matanya menyala-nyala dengan rasa tidak puas yang membara. "Abie nggak pantas dap

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-08
  • Terpesona Papa Mertua   pengantin Pria Tidak Datang

    "Mas, dua hari lagi kita akan menikah. Kapan kamu pulang dari luar negeri?" tanya Zahra yang di penuhi rasa rindu terhadap kekasihnya. Kekasih yang tidak pernah di lihatnya secara langsung, tapi ia meyakini kalau Abie memang jodohnya. Seorang wanita cantik memakai pakaian minim bahan tengah tersenyum membaca pesan pendek yang di terimanya. Tentu saja itu bukan hapenya melainkan hape Abie. Dahi Zahra mengernyit heran. Ia melihat pesannya centang biru pertanda sudah di baca pemilik hape. Tapi kenapa belum juga di balas. Zahra berusaha untuk positif thingking. Ia mengira Abie masih sibuk dengan pekerjaannya. Karena semenjak Abie mengurus bisnis papanya, dia memang jarang menghubungi Zahra. Zahra seorang gadis sederhana lewat perjodohan hanya bisa menunggu kedatangan calon suaminya. Calon suami Zahra bernama Abie. Abie beruntung karena almarhum Mamanya menikah dengan Hisyam seorang pengusaha kaya raya. Hisyam yang kabarnya sudah lama mencintai Winda, merasa cintanya bersambut manakal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Terpesona Papa Mertua   Pengantin Pengganti

    "Tenanglah, aku akan mencoba menghubungi Abie lagi," kata Hisyam mencoba menenangkan besannya. Ia tidak menyangka akan di hadapkan pada situasi pelik seperti ini. Hisyam yang terbiasa menghadapi situasi rumit dalam urusan bisnisnya kini di hadapkan pada masalah pernikahan putra tirinya."Winda, mengapa kamu meninggal lebih dulu. Sehingga putramu mempermalukanku hari ini," batin Hisyam. Ia setengah menggerutu karena sebenarnya Abie juga bukan putra kandungnya. Tapi kenapa dia yang kena getahnya.Hisyam benar-benar marah karena Abie tak kunjung bisa di hubungi. Semya mata tertuju kepadanya menatapnya tajam seolah mengintimidasinya. "Banyak orang yang hadir dalam pernikahan ini, kami tidak mungkin membatalkan pernikahan ini begitu saja." Bu Siti dengan nada kesal berkata lebih keras dari biasanya."Saya paham dengan perasaan kalian. Namun sungguh saya tidak bermaksud membatalkan pernikahan ini. Saya tidak tahu keberadaan Abie," ucap Hisyam apa adanya. Pernyataan dari Hisyam membuat me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Terpesona Papa Mertua   Om Ganteng

    "Jangan panggil aku Pak, panggil Mas. Aku kelihatan terlalu tua jika kau memanggilku Pak. Aku bukan bapakmu," protes Hisyam."Bapak ini lucu, usia tidak akan pernah bisa berbohong. Pak Hisyam tetaplah bapak-bapak," ujar Zahra. Hisyam berdiri lebih dekat ke arah Zahra membuat gadis muda usia 20an itu pun mundur sedangkah ke belakang."Ya sudah aku panggil Om saja, karena memang sudah Om2 kan?" celoteh Zahra."Terserah kamu sajalah. Yang penting bukan Bapak-Bapak," balas Hisyam nyerah. Zahra tersenyum mendengar perkataan Hisyam."Jawab jujur, aku dan Abie lebih tampan mana?" tanya Hisyam."Aku tidak pernah bertemu Mas Abie secara langsung. Aku hanya melihatnya di poto, mana tahu aslinya lebih tampan mana," ungkap Zahra.Hisyam baru sadar kalau selama ini mereka di jodohkan oleh Winda. Mungkin karena Zahra yang dandanannya sederhana membuat Abie kurang tertarik. Karena pakaian Zahra serba tertutup."Duduklah di sini, kita bisa bicara sebagai teman bukan suami istri. Karena aku tahu kamu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Terpesona Papa Mertua   Alasan Kabur

    "Sudahlah Pa, bukankah peristiwa itu sudah berlalu. Aku juga tidak peduli sekarang nasibnya bagaimana. Yang terpenting aku sudah terbebas dari perjodohan itu," ungkap Abie."Kau pasti akan menyesal karena sudah meninggalkan Zahra di pelaminan," jawab Hisyam geram."Menyesal? Mana mungkin, Pa. Aku tidak akan menyesal meninggalkan gadis kampungan itu!" tegas Abie. Ia masih merasa tindakannya benar meninggalkan Zahra. Selama ini Abie belum pernah melihat Zahra secara langsung dan cermat. Pertama kali di perkenalkan, Zahra menunduk saja. Dia tidak melihat ke arah Abie. Hubungan mereka terjalin lewat wa. Zahra tidak pernah mengiyakan Abie, manakala lelaki itu iseng mengajaknya bertemu dan melakukan hubungan yang lebih intim. Akhirnya, Abie kesal ia merasa Zahra gadis kampungan yang tidak mau di ajak begituan. Zahra tidak asyik. Abie pun melampiaskan keinginannya itu dengan wanita di luaran sana.Hisyam pun menutup kembali teleponnya, berbicara dengan anak tirinya itu membuat telinganya pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Terpesona Papa Mertua   terbongkar

    Suasana gedung terasa memanas saat tepuk tangan penonton menggema berulang-ulang. Di atas panggung, sorot mata semua orang tertuju pada Abie yang sedang menempati posisi vital sebagai penerima penghargaan. Di sudut ruangan, Andi berdiri dengan tangan yang mengepal erat, raut wajahnya memerah menahan rasa tidak puas. "Harusnya aku yang di sana," desisnya dalam hati, sambil menatap tajam ke arah Abie yang tersenyum bangga.Andi merasa tidak terima, nafasnya memburu dan pandangannya tajam. Dengan langkah gontai namun tegap, ia berjalan mendekati panggung, matanya tak lepas dari sosok yang menjadi sumber kemarahannya. Winda, yang duduk di barisan penonton, merasakan jantungnya berdebar kencang, tangannya gemetar. Rasa cemas menyelimuti pikirannya, "Dia pasti akan berbuat buruk pada Mas Abie" batinnya sambil menunduk, berharap suaminya bisa terselamatkan.Andi berdiri sambil menggenggam erat gelas minumannya. Matanya menyala-nyala dengan rasa tidak puas yang membara. "Abie nggak pantas dap

  • Terpesona Papa Mertua   Penghargaan

    Perkataan Hilman tidak membuat Andi berhenti untuk menghina Abie. Ia ingin membalaskan rasa sakit hatinya. Keinginannya menjadi menantu orang terkaya nomor dua pupus sudah. Gara-gara kehadiran Abie. Andi juga tidak menyangka Hilman justru merestui hubungan mereka. "Wajah Pak Hilman berkerut mendengar ucapan Andi. Sorot matanya berubah dingin saat Andi melanjutkan bicaranya dengan menunjuk Abie. "Perkataan Anda memang benar, Pak," kata Andi, suaranya meninggi. "Namun, bagaimana perasaan Anda nanti, jika melihat putri yang paling Anda sayangi hidup melarat bersama orang ini!" Andi tidak segan-segan menunjuk kepada Abie. Abie bertambah geram, tangannya mengepal kuat. "Pa, jangan percaya omongannya. Saya akan bekerja keras membahagiakan Winda." Abie berusaha menyanggah tuduhan Andi. Winda merasa kasihan pada suaminya yang selalu di pojokkan Andi. Ia menggandeng tangan Abie. Selalu mendampinginya itu yang bisa dia lakukan sekarang. "Sayang, sebaiknya kita pulang saja. Di sini tidak baik

  • Terpesona Papa Mertua   Menghadiri Pesta

    "Kita mau kemana?" tanya Winda penasaran. Tiba-tiba Abie menyuruhnya memakai gaun yang bagus."Ke acara syukuran perusahaan. Aku mendapat undangan dari Pak Ceo. Karena kemarin aku berhasil membantunya memenangkan tender perusahaan," ucap Abie bangga.Winda tahu ini adalah momen spesial buat suaminya. Ia tahu dari seorang OB menjadi manager. Kemudian mendapat pengakuan atas kemampuannya oleh atasan yang lebih tinggi kedudukannya sungguh suatu yang istimewa."Baiklah, kalau begitu aku akan berpenampilan yang terbaik," kata Winda penuh semangat."Berpenampilan seperlunya saja. Jangan terlalu cantik nanti banyak yang ngelirik." Abie tersenyum tipis saat mengatakannya. Winda pun mengangguk mengiyakan. Memakai make up tipis saja sudah membuat dirinya mempesona. Karena pada dasarnya Winda tidak maje up sekalipun sudah cantik.Usai dandan, Abie sudah memarkir motor maticnya di halaman. Siap membawa Sang Putri pergi ke acara syukuran."Maaf, harusnya kamu aku ajak naik mobil. Tapi baru motor i

  • Terpesona Papa Mertua   Nasib Reno

    "Jangan kabur!" Seseorang tengah berlari sekencang-kencangnya menghindari kejaran salah satu warga. Demi mendapatkan sesuap nasi dia rela mencuri seperti seekor kucing di salah satu warung.Orang lain di sana yang mendengar teriakan itu langsung ikut mengejar. Dan akhirnya Reno mendapat pukulan beberapa orang. Perutnya di pukul hingga terhuyung-huyung. Ia jatuh terjerembab dan tubuhnya kotor terkena kubangan air di jalan berlubang. Belum puas warga menghajar, Reno yang tak berdaya hanya bisa melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Ia duduk meringkuk sementara pemilik warung tak henti-hentinya menendang."Makanya kerja jangan jadi pencuri!" hardik pemilik warung. Reno juga mendapat cemoohan dari warga lainnya.Setelah babak belur mereka meninggalkan Reno sendirian.Pria itu menangis, perutnya kelaparan, tubuhnya sakit semua. Luka dimana-mana. Pipinya lebam, di area sekitar matanya juga lebam terkena tinju amukan warga. Amalan apa yang sudah di kerjakan selama di dunia ini sehingga

  • Terpesona Papa Mertua   Membungkam Bibirmu

    Biasanya wanita lebih suka pria kaya raya. Itu wajar. Berdasarkan pengalaman Abie sebelumnya Citra pergi dari sisinya karena dirinya jatuh miskin. Untuk itulah dia sedikit trauma di tinggal selingkuh karena alasan harta."Mas, aku tahu kamu trauma. Kamu pikir semua wanita sama. Mencintai harta dan suka selingkuh. Tapi tidak semua anggapanmu benar. Jika aku seperti itu sudah sedari awal aku pergi meninggalkanmu. Dari awal menikah kita tidak saling mengenal. Dan ... aku bisa saja meninggalkan Mas. Tapi tidak aku lakukan. Karena aku percaya takdir sudah menjodohkan kita. Aku bertahan ..." Abie terharu mendengar kata-kata Winda. Memang semua wanita tidak sama. Buktinya Zahra, dia sangat baik terhadap papanya. Sekarang Winda ... wanita ini hampir seperti Zahra. Polos tapi cerdas. Sederhana tapi tidak matre. Sebagai seorang istri selama ini Winda penurut."Sini Mas peluk." Kedua tangan Abie membuka lebar. Winda langsung masuk ke dalamnya. Ia merasakan pelukan hangat suaminya."Maafin Mas,

  • Terpesona Papa Mertua   Siapa Dia

    Tatapan Citra tidak berhenti melihat seseorang yang tengah duduk makan gado-gado di pinggir jalan. Mereka terlihat mesra dengan pasangannya. Abie tidak tahu kalau dia tengah di perhatikan Citra dari dalam mobil. Citra berusaha fokus menyetir, namun tidak di pungkiri pikirannya masih tertuju pada Abie di pinggir jalan tadi.Diam-diam Dimas yang duduk di samping Citra memperhatikan gerak-gerik perawatnya. Pas lampu merah, tepatnya di taman kota. Banyak sekali penjual makanan kaki lima. Di antara kemacetan lalu lintas mata Citra tak hentinya memandang pria tampan yang tengah makan gado-gado bersama seorang perempuan cantik."Apa dia mantan suamimu itu?" tanya Dimas tiba-tiba. Ia penasaran jadi asal nyeplos saja.Citra tersenyum hambar. Ia diam tidak menjawab. Malas iya kalau membahas masa lalu. Hatinya masih di bakar cemburu melihat kebesaran Abie dan Winda. Sekuat tenaga dia berusaha menahan perasaannya. Abie berhak bahagia, begitulah pemikirannya. Citra sadar, kebersamaannya dengan Abi

  • Terpesona Papa Mertua   Tawaran

    "Citra, kudengar pekerjaanmu bagus. Untuk itulah aku kemari memberikan uang bonus. Terimalah," ucap Dokter Rini tulus.Sudah banyak perawat yang dia datangkan. Tapi tidak mampu menyembuhkan putranya. Citra yang datang baru beberapa hari saja sudah mampu membuat kaki Dimas bergerak."Makasih Nyonya." Citra menerima amplop coklat berisikan uang. Ia tidak menyangka akan mendapat uang bonus dari Dokter Rini. Sudah dapat tempat tinggal gratis dan makan cukup membuatnya bersyukur."Kamu tetap mendampingi Dimas sampai dia benar-benar sembuh." Citra mengangguk. Dokter Rini pun pergi lagi ke rumah sakit. Kini tinggal Citra, Dimas dan para ART lainnya.Setelah meletakkan amplop coklat tersebut di tempat yang aman. Citra kembali ke kamar Dimas. Ia membawa makanan camilan dan kopi panas di atas nampan."Tuan, ini ada kopi panas dan camilan. Saya letakkan di sini," kata Citra."Apa aku menyuruhmu membuatkan kopi?" tanya Dimas.Citra menunduk. "Tidak Tuan, ini inisiatif saya sendiri."Terdengar D

  • Terpesona Papa Mertua   Malam Pertama

    "Mas..." Desahan Winda akhirnya lolos juga. Karena itulah Abie makin berani meneruskan aktivitasnya.Winda menatapnya dengan tatapan sayu. Matanya yang sendu mulai kelihatan takut. Padahal inilah yang sangat di tunggunya. Tapi ketika saatnya tiba, Winda menjadi ciut nyalinya.Saat Abie berusaha menyatukan tubuhnya. Winda tiba-tiba meringis wajahnya berubah kesakitan. Ini pertama kalinya bagi Winda tentu saja sakit rasanya."Sa ... sakit, Mas."Abie berhenti sejenak."Sabar Sayang, nanti kalau sudah masuk pasti enak," hibur Abie."Iya Mas, lanjut ..." ucap Winda. Ia tidak ingin mengecewakan suaminya."Bener tidak apa-apa, kalau kamu belum siap kita bisa hentikan sekarang," balas Abie. Meski ia ingin sekali. Abie tidak ingin membuat Winda ketakutan."Nggak apa-apa Mas. Kita coba lagi," bibirnya bergetar saat mengatakannya. Ia tahu ini harus segera di lalui demi keharmonisan rumah tangganya.Abie tidak jadi langsung memasukkan miliknya ke dalam. Dia ingin membuat Winda rileks terlebih dah

  • Terpesona Papa Mertua   Rindu

    Seulas senyum menghiasi wajah cantik Winda. Ia tidak jadi menangis. Sosok yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Semua rasa kerinduan pecah seketika berganti kebahagian. "Mas ..." ucapnya lirih sembari memeluk erat suaminya. Seolah takut kalau Abie akan pergi lagi. "Mas lama sekali ... tidak biasanya Mas pulang telat," cerocos Winda. Ia sempat melihat ada tetes air di sudut mata istrinya.Abie tertegun sejenak. Ia merasa di harapkan. Keberadaannya ternyata di inginkan istrinya. Bukan uang yang di tanyakan Winda. Wanita itu terlihat mengkhawatirkan dirinya.Abie tertegun sejenak, ia kehilangan kata-kata. Bungkus kresek yang di bawanya berisikan makanan, paperbag berisi baju baru serta buket bunga ia letakkan di atas sofa. Tangannya mengusap punggung istrinya lembut. "Maaf tadi batreku habis," ucap Abie penuh penyesalan. Ia tidak menyangka kalau Winda menunggunya. Hubungan mereka yang baru seumur jagung mengalami perkembangan yang pesat.Winda membalasnya dengan anggukan. Ia m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status