Pagi ini terasa berbeda bagi Andre, akhirnya ia dan Diandra sudah berbaikkan kembali. Sudah tak ada lagi wajah cemberut dan dingin istrinya. Ia pun bersikap begitu perhatian pada Richie dan Keira bahkan mengantarkan ke sekolah.
Setelah mengantarkan anak-anak ke sekolah, Andre segera kembali ke rumah. Ia akan memberikan cincin berlian untuk Diandra. "Di ini untuk kamu," ujar Andre sambil memberikan kotak cincin. "Apa ini Mas?" tanya Diandra heran. Diandra membuka kotak. Mata berbinar-binar saat tahu isi dalam kotak tersebut sebuah cincin. Andre memeluk Diandra dari belakang. "Maafkan aku yaa sayang," ucap Andre. "Ini bagus banget Mas. Cincin ini kamu belikan untuk aku?" tanya Diandra. "Iya dong. Memang untuk siapa lagi? Sini aku pakaikan." Andre memakaikan cincin di jari tenAndre kembali ke kantornya dan Diandra pulang bersama dengan anak - anak. Begitu juga dengan Selvia, ia kembali ke apartemennya. Menuggu telepon dari Andre. Tak menunggu waktu yang lama Andre pun menghubunginya. "Hallo Mas." "Maaf yaa sayang tadi ada Diandra jadi kita ga bisa melanjutkan pertemuan kita." "Ga apa-apa Mas yang penting Diandra ga tahu tentang hubungan kita." "Aman sayang." "Tapi Mas, Diandra tahu ga kalau tadi aku?" "Ga sayang." "Iya Mas." "Sayang untuk beberapa hari ini aku belum bisa menemuimu. Aku khawatir Diandra akan semakin curiga." "Iya Mas."
Andre, Diandra, Richie, Keira, dan Selvia sudah tiba di Bali. Mereka akan liburan bersama. Diandra memiliki villa di Seminyak, Bali. Villa yang diberikan oleh orang tua Diandra. "Selamat datang Bu Diandra dan Pak Andre," sapa Pak Made penjaga Villa dan Bu Nimas asisten rumah tangga yang selalu membersihkan villa keluarga Diandra. "Terima kasih Pak Made dan Bu Nimas," ucap Diandra. "Akhirnya bisa ke sini lagi, Ma," ujar Richie dengan semangat. "Iya Nak. Richie dan Keira senang ga bisa liburan?" tanya Diandra. "Seneng banget, Ma," ucap Richie dan Keira bersamaan. &
Diandra mendengar suara desahan dibalik kamar Selvia. Ia menjadi gugup sendiri dengan siapa Selvia sampai mendesah seperti itu? Ingin sekali Diandra mengetuk pintu tapi ia ragu. Andre melihat ada bayangan di bawah pintu. "Sepertinya ada orang," bisik Andre. Selvia melihat ke bawah pintu. "Mas, apa itu Diandra?" bisik Selvia. "Mungkin saja, aku 'kan ga ada di kamarnya," ujar Andre. "Sekarang gimana Mas?" "Sstt, diam lah. Aku akan keluar lewat jendela." Andre memutuskan untuk keluar dari jendela villa. Ia mengendap - endap bagaikan pencuri, melirik ke arah samping kanan dan kiri lalu pergi berlari ke arah depan. &n
Andre kebingungan mencari Selvia ke sana - sini, ia sangat khawatir jika ada terjadi sesuatu pada kekasihnya. "Kalau sampai ada apa - apa Selvi, awas aja kamu, Diandra," ucap Andre dengan kesal. "Aduuh, Sel, kamu di mana sih sayang." Sementara itu yang di cari malah sedang menikmati suasana pantai di pagi hari. Angin berhembus menerpa wajahnya terasa begitu menyejukkan hati. Perasaannya sekarang resah dan gelisah, ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya. Seharusnya ia mengerti kalau Diandra mencurigainya, tapi malah ia sengaja menyalahkan Diandra. "Maaf Di. Maafkan aku yang mencintai suamimu," ujar Selvia sambil menutup matanya. Selvia merentangkan tangannya lalu berteriak, "tolong cintai aku." Tubuh Selvia te
Diandra berusaha menyembunyikan perasaannya di depan Andre dan Selvia. Ia tidak ingin Andre curiga kalau ia sudah mengetahui tentang perselingkuhan Andre dengan wanita yang bernama SEL. Ia akan mencari tahu siapa wanita tersebut walau juga curiga apakah wanita itu Selvia? Saat tengah malam Andre menemui Selvia di dalam kamar kekasihnya. Mereka sudah janjian malam ini akan bertemu kembali. Selvia menatap Andre dengan kesal. "Kamu kenapa kok pandanganmu kayak nahan marah gitu sih Sayang?" tanya Andre sambil mencium curug leher jenjang milik Selvia. Selvia dengan kesal mendorong kepala Andre dari lehernya. Ia sedang tidak ingin bermesraan dengan pria tersebut. Jujurnya saja perkataan Diandra sedikit mempengaruhinya. "Ada apa Sayang?" tanya Andre lagi. "Mas kenapa kamu jadi bodoh banget sih!" 
Jadilah diri sendiri jangan jadi pembohong untuk mendapatkan Cinta. Cinta karena kebohongan memang bisa bertahan, namun tinggal menunggu waktunya saja berakhir. Seseorang tidak bisa terus menerus kita bohongi, ada waktu semua yang benar akan terungkap dan diketahui. -AJP Creations- Sudah 3 tahun semenjak pertemuan terakhir Selvia dengan Diandra di Bali. Ia menghindari Diandra, mengganti nomor ponsel, pindah apartemen, dan mengganti mobilnya. Pergi menghilang dari Diandra, tapi ia juga lelah menjadi The Mistress atau wanita simpanan. Apalagi sekarang Selvia melihat Andre di pusat perbelanjaan dengan Diandra dan anak - anaknya membuatnya merasa tidak dihargai oleh Andre. Selvia menghela napasnya. "Kenapa kamu harus bersama dia, Mas." Andre dan Diandra tertawa bersama, terlihat jelas di mata Selvia mer
Selvia menyadari menjadi wanita kedua merupakan hal yang menyakitkan. Ia awalnya tidak ingin menuntut apapun pada Andre, tapi setelah 3 tahun menjadi The Mistress atau simpanan pikirannya jadi berbeda. Ia hanya ingin seutuhnya saja memiliki Andre bukan berbagi dengan Diandra. Andre datang ke apartemen Selvia, ia sangat kesal kenapa wanita itu keluar tidak memberitahukan dirinya. Selvia tidak ada di dalam apartemen ia menghubungi ponsel Selvia, tapi tidak ada jawaban. Berkali - kali ia menghubungi akhirnya diangkat juga. "Kamu di mana? Kenapa jam segini kamu ga ada di apartemen?" tanya Andre dengan marah. "Ooh, kamu mencariku, Mas," jawab Selvia dengan santai. "Kamu lagi di club ya?" "Kalau iya memang kenapa? Masalah gitu buat kamu." "Kamu mabuk! Aku jemput kamu." "Ga usah Mas. Sana urusin aja istri tercinta dan terhomatmu. Aku cuman jalang tidak pantas
Lebih baik terluka dengan kebenaran Daripada dihibur dengan kebohongan —•Khaled Hosseini •— Pagi ini dengan wajah menahan marah dan emosi Diandra mengatur deru napasnya. Laki - laki brengsek seperti Andre bisa saja terus menutupi semua kelakuannya namun suatu kebohongan akan ketahuan. Menutupi kebusukan bau-nya tetap akan tercium juga, sebaik apapun Andre menutupi semua kebohongannya suatu saat akan terungkap sendiri. Seperti tadi malam Andre mengucapkan nama seorang wanita, tapi kali ini lebih lengkap. Andre memanggil nama SELVIA saat mengigau dalam tidur. Hati Diandra seakan terbakar api cemburu dan amarah, apa jangan - jangan SELVIA ini sebenarnya adalah sahabatnya sendiri Selvia Kirana atau Selvia yang lain? Ia juga akan mengikuti permainan Andre, berpura - pura tidak ada masalah apapun dalam rumah tangga mereka, tapi menyimpan sejuta kecurigaan yang akan ia sel