“Itu kan ... Zico!” Ketika melihat Zico dan kedua anak buahnya di dalam Toko Ajisaka, Kelvin langsung bersembunyi di balik lemari panjang yang berada di dalam toko ini sambil berjongkok dan mengintip mereka bertiga. “Jangan sampai mereka tahu kalau aku di sini!”
Meskipun demikian, indera pendengarannya masih dapat menangkap percakapan antara Zico dan dua anak buahnya.“Bos, bagaimana nasib ibu dan anak itu, ya?” tanya anak buah Zico yang berada di sebelah kanannya.Anak buah Zico yang berada di sebelah kirinya menyahut, “Pasti dia sudah—”Zico langsung membungkam mulut anak buahnya itu sambil mendelik. “Jangan keras-keras, bodoh!”“Ma–maaf, Bos. Keceplosan, hehe,” kata anak buah Zico sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Mendengar itu, Kelvin langsung mengatupkan rahangnya dan mengepalkan tangannya sembari berkata dalam hati. “Jadi mereka yang membunuh ibuku?”[Benar, Master. Sistem mendeteksi bahwa merekalah yang telah menghancurkan jembatan yang ditempati ibu Master.]Mendengar sistem juga mengatakan demikian, Kelvin langsung bertanya dalam hati kepada sistem. “Sistem, jadi kau juga bisa tahu apa yang aku ucapkan dalam hati, ya?”[Iya, Master. Sistem telah menyatu dengan tubuh Master. Jadi, apa pun yang ada di dalam pikiran Master sistem tahu.]“Kalau begitu, mulai sekarang aku akan mengobrol denganmu lewat pikiranku saja, biar tidak ada yang tahu, kalau aku memiliki sistem.”[Baiklah, Master. Memang seharusnya seperti itu.]Kelvin mengamati Zico dan kedua anak buahnya itu telah keluar dari toko. Dia menghembuskan napas lega sambil berbisik, “Bagus, mereka sudah pergi.”Setelah itu Kelvin langsung bangkit dari jongkoknya, kemudian dia segera bergegas untuk membeli semua perlengkapan sekolah yang dia butuhkan, seperti: seragam sekolah, tas, buku, dan lain-lain. Karena, semua perlengkapan sekolahnya sudah hanyut tertimpa reruntuhan jembatan, dan sebagian yang lain terbakar. Jadi, Kelvin harus membeli perlengkapan sekolah baru.Kelvin mengambil keranjang belanja, kemudian dia berkeliling di dalam toko ini untuk mencari barang-barang yang akan dibelinya. Setelah selesai, dia membawa semua barang itu ke kasir untuk melakukan transaksi pembayaran.Petugas kasir itu menscane barang-barang yang dibeli Kevin dan kemudian mengemasnya dalam kardus. Setelah selesai dia berkata, “Semuanya $40.”“Baik, sebentar.” Kelvin mengambil uang dari kantong celananya, kemudian menyerahkan $40 ke petugas kasir itu.Dengan ramah petugas kasir itu menerima uang Kelvin sambil menyerahkan barang-barang yang sudah dikemas dalam kardus Itu kepada Kelvin. “Terima kasih. Silakan datang lagi!”Kelvin mengambil barang tersebut, kemudian dia keluar dari toko itu.Sekarang tujuannya adalah mencari penginapan. Namun, saat dia ingin bertanya kepada orang yang di sekitar sini, tiba-tiba sistem berkata.[Master tidak perlu bertanya dengan orang. Sistem mengetahui semua lokasi yang ada di tempat ini. Jika Master ingin mencari penginapan terdekat, Master tinggal lurus saja ke depan. Sekitar 60 meter di depan sana ada penginapan di pinggir jalan.]“Oooh, begitu, ya. Baiklah, aku akan ke sana.” Kelvin melanjutkan langkahnya. Dia berjalan lurus menyusuri jalanan ini sesuai arahan dari sistem.[Jika Master kesusahan membawa barang, Master bisa menyimpan barang itu ke dalam Inventory Sistem.]“Tidak perlu. Sebentar lagi juga kita akan sampai di penginapan,” jawab Kelvin. Dia masih terus berjalan tanpa menghentikan langkahnya.Tak lama kemudian, Kelvin melihat sepanduk bertuliskan 'Penginapan’ sekitar 15 meter di depannya. Dia pun langsung bergegas mempercepat langkahkannya, lalu menoleh ke arah kiri. Benar saja yang dikatakan sistem kalau itu adalah penginapan.Kelvin berjalan ke arah penginapan itu. Setelah sampai di depan pintu dia menekan tombol bel yang berada di sebelah pintu.Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampakkan seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan. Wanita itu dengan ramah langsung bertanya, “Apakah Anda ingin menginap di sini?”“Iya. Saya ingin menginap di sini dua minggu.” Kelvin menjawab seperti ini karena dia sudah memprediksi, kalau dalam dua minggu setelah ini dia sudah memiliki sejumlah uang yang didapatkan dari sistem untuk membeli rumah.Seperti bisa membaca pikiran Kelvin, wanita pemilik penginapan itu berkata, “Penginapan ini sudah lama sepi pelanggan. Sebenarnya, saya sudah berencana untuk menjual penginapan ini, karena saya ingin pindah.”Wanita itu kemudian menyambung perkataannya dengan menawarkan, “Jika Anda bersedia membeli rumah ini, saya menjualnya dengan harga $10.000.”Mendengar seperti itu, Kelvin berpikir kalau dia kemungkinan besar mampu membeli rumah ini setelah menjalankan beberapa misi. Soalnya, tadi siang saja baru menjalankan satu misi dia sudah mendapatkan $700, apalagi kalau 10 misi atau 20 misi, bisa dibayangkan seberapa banyak uang yang akan didapatkannya.Setelah berpikir demikian, Kelvin berkata, “Baiklah, saya bersedia untuk membeli rumah Anda. Akan tetapi, saya membutuhkan waktu sekitar dua atau tiga minggu untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.”“Baiklah, tidak apa-apa. Saya akan menunggunya.” Sebenarnya wanita pemilik penginapan itu sedikit terkejut ketika dia mendengar anak yang menurutnya masih sangat muda itu berkata ingin mengumpulkan uang sebanyak itu. Namun, kalau dilihat dari pakaiannya, anak ini terlihat seperti anak orang kaya.“Silakan masuk! Akan saya antar Anda ke kamar!” ujar wanita itu dengan ramah. Karena dalam benaknya, dia berpikir kalau Kelvin adalah anak orang kaya, jadi dia harus memperlakukan anak muda itu dengan seramah mungkin.“Terima kasih!” sahut Kelvin.“Mari, ikuti saya!” Wanita itu berjalan terlebih dahulu, lalu Kelvin mengangguk dan kemudian mengikutinya. Dia berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua.Setelah sampai di atas, di lantai dua ini Kelvin melihat empat kamar yang pintunya tertutup semua.Wanita itu berkata, “Silakan Anda mau pilih kamar mana saja, semua kamar di sini kosong karena sudah lama tidak ada pelanggan yang menginap di sini.”“Baiklah, terima kasih! Saya ingin segera istirahat,” jawab Kelvin, setelah itu wanita tersebut kembali menuju ke lantai bawah lagi, sementara Kelvin pergi ke salah satu kamar itu.Saat membuka kamar, ternyata kamar tersebut kotor dan banyak debu. Mungkin karena sudah lama tidak dibersihkan.“Ternyata pemilik penginapan ini pemalas, ya?” Kelvin bergumam lirih.[Ding Ding.][Misi baru: Membersihkan kamar.][Reward: $1000.][Waktu misi: 2 jam.][Status misi: Sedang berlangsung.]Mendapatkan misi baru dari sistem, sudut bibir Kelvin terangkat ke atas. “Wooaah! Ternyata, membersihkan kamar juga termasuk misi, ya?”[Sistem akan selalu memberikan misi setiap hari kepada Master. Jadi, apa pun yang Master lakukan, jika itu adalah misi dari sistem, maka Master akan mendapatkan reward dari sistem. Namun, jika yang Master lakukan itu bukan misi dari sistem, maka Master tidak akan mendapatkan reward dari sistem.]“Ooh, jadi seperti itu, ya?” Kelvin mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda bahwa dia paham dengan yang barusan dijelaskan oleh sistem. “Kalau begitu, aku akan segera membersihkan kamar ini sebelum waktu habis.”Kelvin langsung bergegas mengambil sapu yang berada di sudut kamar tersebut, kemudian dia membersihkan kamar itu dengan semangat. Karena, dia bukan hanya mendapatkan kenyamanan tidur di tempat bersih, tetapi juga mendapatkan keuntungan reward dari sistem. Dia menata barang-barang yang berada di kamar itu dengan rapi. Bukan hanya itu saja, tetapi dia juga menata barang-barang miliknya yang telah dia beli di Toko Ajisaka tadi, seperti: peralatan sekolah, baju, tas, dan itu semua dia taruh pada tempatnya masing-masing.Tidak sampai setengah jam, Kelvin pun telah selesai membersihkan kamarnya. Namun, karena waktu masih tersisa banyak, dia memutuskan untuk membersihkan tiga kamar lain selain kamar yang akan dia tempati ini.Di dalam ruangan ini, Jaka melihat cahaya dari luar yang masuk melewati sela-sela pintu masuk yang ditutup. Dia mengernyitkan dahi. Karena penasaran, dia pun beranjak berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju ke arah pintu untuk mengecek, ada apakah di luar?Ketika dia sampai di dekat pintu dan tangannya hendak meraih tuas pintu tersebut, dia mendengar suara Xenovia dan Kelvin sedang berbicara di luar.Mendengar suara Kelvin yang berkata akan membangun Suku Ndiwek menjadi Kota, membangun istana, serta ingin menjadikan dia dan istrinya menjadi raja dan ratu, Jaka merasa terharu dan langsung membuka pintu tersebut sembari berkata, “Kau tidak perlu melakukan itu, Nak. Melihat kalian pulang dengan selamat saja aku sudah sangat bersyukur.” Pria itu kemudian mendekat ke arah mereka, lalu memeluk Kelvin dan Dewi Lily.“Tanpa bantuan Xenovia, kami tidak akan selamat, Ayah,” kata Kelvin, dia dan Dewi Lily membalas pelukan Jaka.“Tidak!” kata Xenovia. “Aku tidak melakukan apa pun. Sis
“Ibu angkatmu?” tanya Xenovia, tidak mengerti dengan yang baru saja diucapkan Kelvin. “Kekuatan cahaya kehidupan?”(Sepertinya pemuda itu ingin mengajak Master untuk menggabungkannya kekuatan Sistem Cahaya dengan Kekuatan Sistem Kehidupan.)Ketika Kelvin hendak membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Xenovia, tiba-tiba gadis itu langsung berkata, “Apakah kau ingin menggabungkan kekuatan Sistem Cahaya dan Sistem Kehidupan?”Kelvin tidak terkejut dengan perkataan Xenovia, karena dia bisa menerka kalau gadis itu pasti baru saja diberitahu oleh Sistem Cahaya. Dia hanya merespon ucapannya dengan berkata, “Benar, aku ingin menghidupkan kembali Dewi Lily. Dia adalah ibu angkatku yang telah dibunuh oleh ayahmu.”“Dewi Lily? Dibunuh oleh ayahku?” ulang Xenovia. Dia penasaran denga sosok ‘Dewi Lily’ yang baru saja dikatakan Kelvin, tetapi dia juga merasa bersalah, ketika ayahnyalah yang membunuh ibu angkat pemuda itu. Dia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan Kelvin setelah kehilanga
Xenovia melepaskan Radiant Crescent Blade, senjata tersebut melesat ke arah Alex dan berhenti tepat tiga meter di atas kepalanya.Pada detik-detik yang menegangkan itu, waktu seolah-olah membeku saat Xenovia mengucapkan kata kunci skill ...."Skill Ultimate: Lunar Radiance!"Semburan cahaya yang menyilaukan meledak dari senjata Radiant Crescent Blade, menelan Alex dalam kecemerlangannya yang membakar. Setiap serat dari tubuhnya berteriak kesakitan saat cahaya yang kuat itu meresap ke dalam kulitnya, membakar seperti seribu matahari yang berapi-api. Penglihatannya kabur, dikonsumsi oleh cahaya yang menyilaukan saat gelombang rasa sakit yang menyiksa melonjak ke seluruh tubuhnya, setiap denyut nadi terasa seperti belati yang menusuk dagingnya.Berjuang untuk mempertahankan ketenangannya, Alex mengertakkan gigi melawan siksaan yang luar biasa, otot-ototnya menegang dalam upaya yang sia-sia untuk menahan gempuran Lunar Radiance. Bulir-bulir keringat menetes di dahinya, berbaur dengan air
(Misi dimulai. Ucapkan kata kunci skill ‘Skill Evasion: Teleportasi’ untuk berpindah ke lokasi tujuan.)“Tolong beri aku penjelasan secara detail tentang kekuatan sistem dan cara menggunakannya!” Tentu saja Xenovia harus meminta penjelasan. Bagaimana mungkin dia bisa langsung terjun menjalankan misi, jika dia belum tahu sama sekali tentang seluk-beluk kekuatan sistem? (Master ucapkankan saja ‘Open Equipment’, nanti akan muncul layar hologram yang akan menunjukkan beberapa perlengkapan yang Master butuhkan.)Xenovia pun menurut dan langsung mengucapkan, “Open Equipment.”Setelah itu, muncullah sebuah layar hologram di depannya, yang menunjukkan beberapa item perlengkapan tempur._________________________Equipment1. Senjata -Radiant Crescent Blade [Use]2. Aksesoris-Topeng Lunar Luminescence [Use]-Gaun Dawnbreaker [Use]-Sepatu Dawnbreaker Sprint [Use]_________________________(Senjata dan aksesoris itu akan membantu Master dalam pertarungan melawan Master Sistem Kegelapan nanti.
Setelah mendengar penjelasan dari sistem, Kelvin Stewart dengan mantap membuat keputusan.“B!” serunya tanpa ragu.Dengan memilih huruf ‘B’, artinya Kelvin memilih Xenovia sebagai Master Pemilik Sistem Cahaya. Dia ingin gadis itu sendiri yang memutuskan nasib ayahnya. Dia ingin agar gadis itu sendiri yang memutuskan untuk membinasakan ayahnya atau tidak. (Sesuai pilihan Anda, saya akan menjadikan Xenovia sebagai Master saya.)Cahaya dan data-data yang berada di depan Kelvin tiba-tiba lenyap. Kelvin tahu Sistem Cahaya pasti telah pergi ke tempat Xenovia yang kini berada di Suku Ndiwek.***Di Suku Ndiwek, lebih tepatnya di dalam rumah Jaka, Xenovia sedang duduk tegak di kursi panjang ruang utama. Diva dan Jaka duduk di sisinya, tetapi sekarang mereka hanya diam saja karena sudah tidak memiliki topik pembicaraan setelah ngobrol berjam-jam dengannya.Dalam keheningan itu, tiba-tiba cahaya yang amat terang muncul di depannya, menghiasi ruangan dengan pesona yang mampu membuat siapa saja
“Skill Evasion: Teleportasi.”Setelah mengatakan kata kunci skill itu, dalam sekejap mata, Kelvin telah berpindah di Kota Terratory, lebih tepatnya di halaman taman mansion Xenovia yang megah dan indah.Namun, keindahan taman itu cepat sirna saat pandangan matanya menangkap pemandangan yang mengerikan—Master Sistem Kegelapan dengan kejamnya mencengkeram kaki satpamnya sendiri hingga terdengar suara 'crack' dari tempat Kelvin berdiri.“Aaaaaaaaarrgh!” Satpam tersebut berteriak kesakitan.Dari sini Kelvin juga melihat Xena berdiri di sana. Dia melihat wanita itu langsung meraih pistol yang berada di celananya dan mengarahkan pistol tersebut ke arah Master Sistem Kegelapan itu. Namun sebelum wanita itu menarik pelatuknya, pria itu lebih dulu meninjunya dengan kekuatan dahsyat.Duar!Tinju dahsyat dari Master Sistem Kegelapan yang telah mencapai level 100 itu menciptakan suara yang memekakkan telinga, menyebabkan Xena terlempar ke udara. Tubuh wanita itu melayang dan menabrak pohon sakura