Home / Fantasi / Transmigration To Emerald Kingdom / 6 Apa yang terjadi pada Ivy?

Share

6 Apa yang terjadi pada Ivy?

last update Last Updated: 2025-07-01 23:44:28

Setelah memilih dan mengenakan gaun pengantin dengan model off-shoulder, dengan ornamen pita putih di bagian perut, manik-manik, dan payet berbentuk bunga di bagian atas juga di bawah gaun, Ivy  mengenakan gaun kedua yang ia pilih dengan model putri duyung juga off-shoulder.

Dia mendekatkan dirinya di depan cermin, berputar dengan senyum bahagia, auranya yang cantik dan bersinar terpancar dengan jelas dari wajah Ivy. Dia sangat elegan dan sempurna.

Beberapa saat kemudian, Ivy keluar dari ruang pas mendekati Alistair yang masih menunggunya di sudut ruangan yang digunakan untuk memajang berbagai model tuksedo pernikahan, serta berfungsi sebagai kamar pas.

Ivy perlahan-lahan melangkah ke arah kekasihnya di sofa merah minimalis, lalu dia memanggil Alistair. "Ali ..."

Ketika Ivy mendekatinya, Ali sedang mengirim pesan ke sekretarisnya melalui aplikasi obrolan kuning. Saat mendengar suara Ivy, dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan perlahan-lahan menoleh ke Ivy.

"Ali, apa kamu suka gaun ini?" Ivy bertanya dengan mata berkilau.

Pria yang tampan dan menawan mengangguk sambil tersenyum pada Ivy. "Aku suka gaun yang kamu kenakan, kamu terlihat sangat cantik, ivy.

"Kalau begitu aku akan menyewa dua gaun untuk dipakai di pernikahan kita nanti. Menurut pendapatmu, gaun mana yang lebih cocok untuk dipakai untiuk acara pemberkatan di gereja? Gaun pertama atau gaun kedua?" Ivy meminta pendapat Alistair.

"Ehmm ... sepertinya gaun kedua lebih cocok untuk dipakai untuk acara pemberkatan di gereja," jawab Alistair.

"Baiklah, gaun pertama untuk resepsi pernikahan, sementara aku akan menggunakan gaun kedua di acara pemberkatan nanti," pungkas Ivy dengan penuh semangat, lalu Ivy berbalik dan melangkah ke kamar pas.

Ivy bergegas ke kamar pas, melepas gaun pengantin, kemudian mengganti pakaian. Setelah berganti pakaian, dia keluar dari kamar pas, berlari ke arah Alistair, dan segera memeluk tubuh kekasihnya dengan erat.

"Aku mencintaimu, Ali," ucapnya, dia tersenyum lebar, mengejutkan Alistair yang matanya masih fokus ke layar ponsel.

"Astaga, Ivy. Kamu mengejutkanku," jawab Alistair dengan mata terbelalak.

"Maaf kalau aku membuatmu terkejut, aku sangat senang sehingga aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku dengan kata-kata," tambah Ivy.

"Aku juga sangat senang, sama denganmu. Aku tidak sabar menunggu hari pernikahan kita, aku sangat mencintaimu, Sayang." Alistair menatap Ivy, lalu dia mengecup kening Ivy dengan lembut dan hangat.

Hati Ivy menjadi berbunga-bunga ketika Alistair mengecup keningnya, Ivy membalas cinta Alistair dengan menggenggam lengan kekasihnya begitu erat.

"Sampai kapanpun, aku akan selalu mencintaimu dan setia padamu," ujar Ivy dengan tulus.

"Aku juga akan selalu mencintaimu dan setia padamu sampai rambut kitq kita menjadi putih," pungkas Alistair dengan lembut dan dalam.

Berduaan di sebuah ruangan berukuran 8x8 meter persegi, membuat pasangan itu tenggelam dalam perasaan masing-masing. Mereka saling memandang dan saling berpelukan, rasanya dunia hanya milik mereka berdua.

Beberapa saat kemudian, Alistair melepaskan tangannya dan kemudian mengajak Ivy untuk bertemu dengan pemilik beidal house di lantai 1.

"Ayo Ivy, kita bertemu dengan Bu Caroline terlebih dahulu sebelum kita pulang." Alistair meraih lengan Ivy.

"Ayo, sayang," jawab Ivy tersenyum tipis.

Keduanya lantas beranjak keluar dari ruangan, melangkah menuruni tangga melingkar. Kemudian, ketika mereka sudah berada di lantai 1, mereka mendekati pemilik Sapphire Bridal House.

"Bu, kami ingin menyewa dua gaun untuk pernikahan kami nanti. Apa saya harus membayar gaun itu sekarang atau--"

"Nanti saja, Tuan. Anda tidak perlu membayarnya sekarang," jawab pemilik bridal house yang tersenyum ramah.

"Terima kasih," sahut Ivy dan Alistair serempak.

"Terima kasih kembali," balas Caroline.

"Bu, gaun pengantin yang saya kenakan masih di lantai 3. Saya memilih model off shoulder dengan pita dan manik-manik, serta model putri duyung off shoulder," jelas Ivy.

"Baiklah, kalau begitu kami akan menyimpannya untukmu, Nona," jawabnya, "Tuan, sudahkah kamu memilih tuksedo pernikahan di rumah toko kami?"

Alistair menggelengkan kepalanya sambil tersenyum samar. "Belum."

"Baiklah, Tuan," ujar Caroline datar.

"Ali, ayo pergi dari sini. Aku lapar banget." Ivy merengek manja.

"Ya, sayang," ucap Alistair, ia sangat jengkel melihat raut wajah Ivy merengek seperti anak kecil.

"Terima kasih atas layanan yang Anda berikan kepada kami," pungkas Alistair, dia membungkuk di depan wanita paruh baya itu, Ivy juga dengan cepat membungkuk tubuhnya.

Mereka selalu membungkuk dengan sopan kepada siapapun terutama pada orang yang lebih tua dari mereka karena hal itu sudah menjadi kebiasaan dalam hidup mereka dan juga karena pasangan itu ada keturunan dari Korea Selatan.

Pemilik bridal house tersenyum lebar pada mereka, lalu keduanya mengucapkan selamat tinggal dan pergi dari Sapphire Bridal House.

Alistair dan Ivy bersama-sama melangkah ke tempat di mana Alistair memarkir kendaraannya. Ketika Ivy akan masuk ke mobil Alistair, tiba-tiba kepalanya terasa pusing, perutnya juga terasa sakit.

"Arghh ... perutku sakit," pekiknya  sambil berpegangan pada pintu mobil dan menyentuh perutnya.

Melihat Ivy kesakitan seperti itu, Ali segera mendekatinya, menggendong Ivy ke dalam mobil, lalu menyandarkan tubuhnya di kursi depan. Tanpa menunda waktu, Ali segera mengendarai kendaraannya ke rumah sakit terdekat yang berada tidak jauh dari Sapphire Bridal House.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Ivy? Mengapa perunya tiba-tiba terasa sakit dan kepalanya pusing setelah mencoba gaun pengantin di Sapphire Bridal House sebelumnya?

Tidak biasanya Ivy sakit seperti hari ini, bahkan wajahnya terlihat pucat saat bertemu Alistair. Hanya saja Ivy tidak menyadari hal itu, Alistair pun tidak berkata apa-apa pada Ivy saking gembiranya ia.

🌷🌷🌷

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Transmigration To Emerald Kingdom   9 Putus

    Alistair melihat bahwa panggilan itu telah membuatnya berada dalam kebingungan, karena Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Alistair tanpa alasan yang jelas. Sementara Scarlett yang berada di samping Alistair tersenyum jahat setelah mencuri dengar percakapan antara Ali dan Ivy. "Sedikit lagi aku akan memilikimu, Alistair. Kamu pasti bisa melupakan Ivy," gumam Scarlett tersenyum licik. Alistair menyimpan ponselnya kembali di saku kemejanya. Dia menatap Scarlett yang sedang menatap pantai, Scarlett menyusut air matanya dan berpura-pura bersikap manis di depan bosnya. "Apa kamu baik -baik saja, Pak? Aku minta maaf kalau aku bertanya, kenapa Nona Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya denganmu? Bukankah kalian akan segera menikah?" Scarlett bertanya. "Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti kenapa Ivy tiba-tiba memutuskan hubungan kami." Ali mengambil napas dalam-dalam. "Mungkin Nona Ivy memiliki alasan yang jelas sampai dia memutuskan hubungannya denganmu. Kamu seharusnya tida

  • Transmigration To Emerald Kingdom   8 Pemandangan Yang Menyakitkan Hati

    Minggu pagi, seperti biasa Ivy dengan kakak perempuannya berjalan-jalan di Plumb Beach, menikmati suasana pagi yang begitu sejuk dan cerah, mereka makan minum sambil menatap ke arah laut biru yang indah. "Kak, pantai ini sangat indah ya, terutama jika kita mengunjunginya saat matahari terbenam," ucap Ivy sambil menikmati angin yang bertiup lembut ke wajahnya, dia tersenyum tipis. Rosa mengangguk perlahan, dia tersenyum lebar pada Ivy. "Aku sangat suka pemandangan di sini." "Aku juga." Ivy menatap sisi lain pantai dan tanpa sengaja kedua matanya tiba -tiba memelototi seorang pria yang paling dia cintai sedang memeluk wanita lain di seberang sana, dan ia langsung salah sangka terhadap Alistair. Tanpa Ivy sadari, air matanya perlahan -lahan menetes di pipinya dan hatinya sangat sakit seperti dicabik-cabik rasanya. "Vy, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba menangis?" tanya Rosa yang terkejut ketika dia melihat Ivy menangis. Rosa memandangi adik perempuannya yang sedang melihat Alistair d

  • Transmigration To Emerald Kingdom   7 Rencana Licik Scarlett

    Alistair melihat Ivy sangat kesakitan, lalu dia menyentuh tangan wanita itu berharap dapat menenangkannya. "Sayang, apa masih sangat sakit?" Alistair bertanya dengan ekspresi khawatir. "Ya ... sakit banget," jawab Ivy lirih. Alistair mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika dia melihat Ivy hampir tidak sadar. "Alistair, perutku sakit," ucap Ivy pelan sambil menyentuh perutnya yang terasa lebih menyakitkan. Segera mobil yang dikendarai oleh Alistair berhenti di depan rumah sakit. Dia segera turun dari mobil dan menggendong Ivy menuju lobi rumah sakit. "Tolong bantu tunangan saya!" Alistair berteriak pada perawat yang sedang berjalan ke lorong rumah sakit. Melihat ada seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan, perawat itu segera membawa brankar yang diletakkan di depan ruang IGD, lalu Alistair perlahan-lahan meletakkan Ivy di brankar itu. "Tuan, Anda tenang dulu ya, dokter akan memeriksa kondisi wanita ini," ujar perawat bertubuh jangkung dan berkacamata. B

  • Transmigration To Emerald Kingdom   6 Apa yang terjadi pada Ivy?

    Setelah memilih dan mengenakan gaun pengantin dengan model off-shoulder, dengan ornamen pita putih di bagian perut, manik-manik, dan payet berbentuk bunga di bagian atas juga di bawah gaun, Ivy mengenakan gaun kedua yang ia pilih dengan model putri duyung juga off-shoulder.Dia mendekatkan dirinya di depan cermin, berputar dengan senyum bahagia, auranya yang cantik dan bersinar terpancar dengan jelas dari wajah Ivy. Dia sangat elegan dan sempurna. Beberapa saat kemudian, Ivy keluar dari ruang pas mendekati Alistair yang masih menunggunya di sudut ruangan yang digunakan untuk memajang berbagai model tuksedo pernikahan, serta berfungsi sebagai kamar pas. Ivy perlahan-lahan melangkah ke arah kekasihnya di sofa merah minimalis, lalu dia memanggil Alistair. "Ali ..."Ketika Ivy mendekatinya, Ali sedang mengirim pesan ke sekretarisnya melalui aplikasi obrolan kuning. Saat mendengar suara Ivy, dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan perlahan-lahan menoleh ke Ivy. "Ali, apa kamu suka ga

  • Transmigration To Emerald Kingdom   5 Beautiful and Graceful Like a Queen

    "Oke, kalau begitu aku akan mencoba gaun pengantin ini dulu. Bu, di mana ruang pasnya?" Ivy bertanya setelah dia melihat gaun pengantin yang di pasang manekin, ia terlihat sangat bersemangat. Kemudian pemilik bridal house mendekati Ivy dan berkata kepadanya. "Ruang pas ada di lantai 3, Nona. Tunggu sebentar, saya akan meminta asisten saya melepas gaun itu dari manekin terlebih dahulu."Ivy mengangguk dan tersenyum ramah pada bridal house itu. "Terima kasih, Bu.""Sama-sama," jawabnya, lalu dia meninggalkan ruangan tempat gaun pengantin dipajang di lantai 2, melangkah menuruni tangga melingkar putih, lalu memasuki ruangan lain. Dia mendekati salah satu asistennya yang sedang memasukkan beberapa gaun pengantin ke dalam lemari kaca."Audrey, kemari," ucap wanita jangkung dan ramping itu. Asisten pemilik Sapphire Bridal House itu bergegas menutup pintu lemari kaca, lalu beralih ke Caroline. "Ya, Bu." Dia berjalan ke Caroline yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan. "Ayo ikut aku ke

  • Transmigration To Emerald Kingdom   4 Bridal House dan Gaun Pengantin Yang Indah

    Alistair akhirnya mengalah dan mengajak Ivy ke Sapphire Bridal House untuk memilih gaun pengantin yang sesuai dengan seleranya. Sekitar tiga puluh lima menit kemudian, mereka tiba di distrik Jorge dan Alistair dengan cepat melajukan mobilnya ke arah bridal house.Ivy tampak sangat antusias ketika dia melihat toko gaun pengantin yang terletak di sisi kiri jalan tidak jauh dari posisi MPV Alistair. Ivy dengan cepat membuka jendela mobil, menjulurkan kepalanya ke luar jendela, lalu dia tersenyum lebar. "Ah, akhirnya kita sampai di sini," ucapnya dengan gembira. Sesaat kemudian mereka tiba di depan bridal house, tanpa menunda-nunda Alistair memarkirkan MPVnya di sana dan meraih lengan Ivy. "Ayo, Ivy. Kita masuk ke dalam," ujar Alistair, menatap kekasihnya dengan penuh kasih sayang. "Ayo," sahut Ivy. Kemudian mereka memasuki toko lalu menyapa pemilik toko gaun pengantin yang duduk di belakang meja. "Selamat pagi, Bu," ucap Ivy dan Alistair bersamaan. "Selamat pagi, Tuan, No

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status