Home / Fantasi / Transmigration To Emerald Kingdom / 5 Beautiful and Graceful Like a Queen

Share

5 Beautiful and Graceful Like a Queen

last update Last Updated: 2025-07-01 23:43:54

"Oke, kalau begitu aku akan mencoba gaun pengantin ini dulu. Bu, di mana ruang pasnya?" Ivy bertanya setelah dia melihat gaun pengantin yang di pasang manekin, ia terlihat sangat bersemangat.

Kemudian pemilik bridal house mendekati Ivy dan berkata kepadanya. "Ruang pas ada di lantai 3, Nona. Tunggu sebentar, saya akan meminta asisten saya melepas gaun itu dari manekin terlebih dahulu."

Ivy mengangguk dan tersenyum ramah pada bridal house itu. "Terima kasih, Bu."

"Sama-sama," jawabnya, lalu dia meninggalkan ruangan tempat gaun pengantin dipajang di lantai 2, melangkah menuruni tangga melingkar putih, lalu memasuki ruangan lain.

Dia mendekati salah satu asistennya yang sedang memasukkan beberapa gaun pengantin ke dalam lemari kaca.

"Audrey, kemari," ucap wanita jangkung dan ramping itu.

Asisten pemilik Sapphire Bridal House itu bergegas menutup pintu lemari kaca, lalu beralih ke Caroline.

"Ya, Bu." Dia berjalan ke Caroline yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan.

"Ayo ikut aku ke lantai 2." Dia mengajak wanita muda yang tinggi, kurus, dan manis.

Audrey dengan cepat mengangguk. "Baiklah, Bu."

Mereka berdua kemudian melangkah keluar, menaiki tangga melingkar, dan mendekati Ivy  yang sedang berbicara dengan Alistair sambil memilih gaun pengantin lain yang sesuai dengan seleranya Ivy.

"Tuan, Nona, aku akan mengantar kalian ke lantai 3," ucap Caroline dengan ramah kepada Alistair dan Ivy.

Mereka menoleh ke Caroline dan mengangguk. Dengan lembut, Alistair menggenggam lengan kekasihnya dan meninggalkan ruangan itu.

"Audrey, lepaskan gaun itu dari manekin dan bawa ke lantai 3," perintah Caroline.

"Ya, Bu.

*****

Beberapa menit kemudian, sesampainya di lantai 3, Ivy cepat-cepat mengenakan gaun pertama yang dilihatnya saat dia berjalan ke ruang pajangan gaun pengantin di lantai 2 tadi. Dia memandang dirinya di depan cermin besar dengan senyum di wajahnya.

"Ehmm ... gaun ini sangat cantik dan sesuai dengan seleraku," monolog Ivy seraya tersenyum lebar.

Sementara Ivy sedang mencoba gaun itu, Alistair duduk di sudut ruangan, berharap Ivy akan menghampiri dirinya pada Alistair dengan gaun putih dan hiasan rambut berbentuk bunga di rambut Ivy.

"Ivy, kamu pasti sangat cantik dan elegan dalam gaun pengantin itu. Aku tidak sabar untuk secepatnya menikah denganmu," gumam Alistair.

Ivy dan Alistair membayangkan diri mereka menjadi raja dan ratu pada hari pernikahan mereka.

Tidak lama kemudian, Ivy membuka pintu kamar pas, berjalan ke Alistair, dan memanggil pria tampan itu dengan suara agak lantang dan gembira.

"Ali ..."

Mendengar suara Ivy, Ali perlahan-lahan menoleh ke Ivy, menatapnya dengan takjub, lalu tersenyum dengan lebar.

"Sayang, kamu sangat cantik dan anggun seperti seorang ratu." Dia memuji dengan mata berkilauan.

"Bahkan tanpa mengenakan gaun ini, aku sudah cantik sejak lahir," canda Ivy.

"Umm, maksudku kamu terlihat lebih cantik dalam gaun putih dan jepit rambut di rambutmu." Alistair menatap dengan tegas pada wanita yang akan segera menjadi istrinya.

"Ali, sini mendekat padaku," mohon Ivy manja.

"Baiklah, Sayang," ujar Alistair lembut.

Dia berdiri dari sofa bwrwarna merah berbahan beludru, berjalan ke Ivy, lalu mereka berdua saling memandang. Dua kekasih yang sedang jatuh cinta, berharap pesta pernikahan mereka berjalan lancar dan hidup bahagia selamanya, setelah mereka mengadakan resepsi pernikahan di New York dan di Paris

Di tempat lain, seorang wanita cantik dengan mata bundar dan berperawakan tinggi terlihat sedang memikirkan seorang pria yang akan segera menikahi putri seorang konglomerat di New York.

Dia adalah Scarlett George, sekretaris Alistair yang memiliki perasaan khusus untuk CEO Ocean Hotel dan Resort yang ternama di New York.

Wanita yang kecantikannya hampir sama dengan Ivy itu telah bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh ayah  Alistair.

Karena dia menjabat sebagai sekretaris dan bertemu dengan CEO yang tampan juga gagah untuk pertama kalinya, Scarlett segera jatuh cinta pada Alistair. Dia berharap bahwa suatu hari nanti Alistair akan menerima cintanya dan menikahi Scarlett.

Namun, di hati Alistair hanya ada Ivy dan dia adalah pria yang sangat setia kepada tunangannya. Alistair bukan tipe pria yang mudah jatuh cinta pada wanita manapun, meskipun wanita itu cantik, kaya raya, pintar, dan baik hati.

Bagi Alistair, Ivy adalah wanita teristimewa di dalam hidupnya karena di mata Alistair, Ivy berbeda dari para wanita yang pernah dekat dengannya.

🌺🌺🌺

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Transmigration To Emerald Kingdom   9 Putus

    Alistair melihat bahwa panggilan itu telah membuatnya berada dalam kebingungan, karena Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Alistair tanpa alasan yang jelas. Sementara Scarlett yang berada di samping Alistair tersenyum jahat setelah mencuri dengar percakapan antara Ali dan Ivy. "Sedikit lagi aku akan memilikimu, Alistair. Kamu pasti bisa melupakan Ivy," gumam Scarlett tersenyum licik. Alistair menyimpan ponselnya kembali di saku kemejanya. Dia menatap Scarlett yang sedang menatap pantai, Scarlett menyusut air matanya dan berpura-pura bersikap manis di depan bosnya. "Apa kamu baik -baik saja, Pak? Aku minta maaf kalau aku bertanya, kenapa Nona Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya denganmu? Bukankah kalian akan segera menikah?" Scarlett bertanya. "Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti kenapa Ivy tiba-tiba memutuskan hubungan kami." Ali mengambil napas dalam-dalam. "Mungkin Nona Ivy memiliki alasan yang jelas sampai dia memutuskan hubungannya denganmu. Kamu seharusnya tida

  • Transmigration To Emerald Kingdom   8 Pemandangan Yang Menyakitkan Hati

    Minggu pagi, seperti biasa Ivy dengan kakak perempuannya berjalan-jalan di Plumb Beach, menikmati suasana pagi yang begitu sejuk dan cerah, mereka makan minum sambil menatap ke arah laut biru yang indah. "Kak, pantai ini sangat indah ya, terutama jika kita mengunjunginya saat matahari terbenam," ucap Ivy sambil menikmati angin yang bertiup lembut ke wajahnya, dia tersenyum tipis. Rosa mengangguk perlahan, dia tersenyum lebar pada Ivy. "Aku sangat suka pemandangan di sini." "Aku juga." Ivy menatap sisi lain pantai dan tanpa sengaja kedua matanya tiba -tiba memelototi seorang pria yang paling dia cintai sedang memeluk wanita lain di seberang sana, dan ia langsung salah sangka terhadap Alistair. Tanpa Ivy sadari, air matanya perlahan -lahan menetes di pipinya dan hatinya sangat sakit seperti dicabik-cabik rasanya. "Vy, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba menangis?" tanya Rosa yang terkejut ketika dia melihat Ivy menangis. Rosa memandangi adik perempuannya yang sedang melihat Alistair d

  • Transmigration To Emerald Kingdom   7 Rencana Licik Scarlett

    Alistair melihat Ivy sangat kesakitan, lalu dia menyentuh tangan wanita itu berharap dapat menenangkannya. "Sayang, apa masih sangat sakit?" Alistair bertanya dengan ekspresi khawatir. "Ya ... sakit banget," jawab Ivy lirih. Alistair mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika dia melihat Ivy hampir tidak sadar. "Alistair, perutku sakit," ucap Ivy pelan sambil menyentuh perutnya yang terasa lebih menyakitkan. Segera mobil yang dikendarai oleh Alistair berhenti di depan rumah sakit. Dia segera turun dari mobil dan menggendong Ivy menuju lobi rumah sakit. "Tolong bantu tunangan saya!" Alistair berteriak pada perawat yang sedang berjalan ke lorong rumah sakit. Melihat ada seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan, perawat itu segera membawa brankar yang diletakkan di depan ruang IGD, lalu Alistair perlahan-lahan meletakkan Ivy di brankar itu. "Tuan, Anda tenang dulu ya, dokter akan memeriksa kondisi wanita ini," ujar perawat bertubuh jangkung dan berkacamata. B

  • Transmigration To Emerald Kingdom   6 Apa yang terjadi pada Ivy?

    Setelah memilih dan mengenakan gaun pengantin dengan model off-shoulder, dengan ornamen pita putih di bagian perut, manik-manik, dan payet berbentuk bunga di bagian atas juga di bawah gaun, Ivy mengenakan gaun kedua yang ia pilih dengan model putri duyung juga off-shoulder.Dia mendekatkan dirinya di depan cermin, berputar dengan senyum bahagia, auranya yang cantik dan bersinar terpancar dengan jelas dari wajah Ivy. Dia sangat elegan dan sempurna. Beberapa saat kemudian, Ivy keluar dari ruang pas mendekati Alistair yang masih menunggunya di sudut ruangan yang digunakan untuk memajang berbagai model tuksedo pernikahan, serta berfungsi sebagai kamar pas. Ivy perlahan-lahan melangkah ke arah kekasihnya di sofa merah minimalis, lalu dia memanggil Alistair. "Ali ..."Ketika Ivy mendekatinya, Ali sedang mengirim pesan ke sekretarisnya melalui aplikasi obrolan kuning. Saat mendengar suara Ivy, dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan perlahan-lahan menoleh ke Ivy. "Ali, apa kamu suka ga

  • Transmigration To Emerald Kingdom   5 Beautiful and Graceful Like a Queen

    "Oke, kalau begitu aku akan mencoba gaun pengantin ini dulu. Bu, di mana ruang pasnya?" Ivy bertanya setelah dia melihat gaun pengantin yang di pasang manekin, ia terlihat sangat bersemangat. Kemudian pemilik bridal house mendekati Ivy dan berkata kepadanya. "Ruang pas ada di lantai 3, Nona. Tunggu sebentar, saya akan meminta asisten saya melepas gaun itu dari manekin terlebih dahulu."Ivy mengangguk dan tersenyum ramah pada bridal house itu. "Terima kasih, Bu.""Sama-sama," jawabnya, lalu dia meninggalkan ruangan tempat gaun pengantin dipajang di lantai 2, melangkah menuruni tangga melingkar putih, lalu memasuki ruangan lain. Dia mendekati salah satu asistennya yang sedang memasukkan beberapa gaun pengantin ke dalam lemari kaca."Audrey, kemari," ucap wanita jangkung dan ramping itu. Asisten pemilik Sapphire Bridal House itu bergegas menutup pintu lemari kaca, lalu beralih ke Caroline. "Ya, Bu." Dia berjalan ke Caroline yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan. "Ayo ikut aku ke

  • Transmigration To Emerald Kingdom   4 Bridal House dan Gaun Pengantin Yang Indah

    Alistair akhirnya mengalah dan mengajak Ivy ke Sapphire Bridal House untuk memilih gaun pengantin yang sesuai dengan seleranya. Sekitar tiga puluh lima menit kemudian, mereka tiba di distrik Jorge dan Alistair dengan cepat melajukan mobilnya ke arah bridal house.Ivy tampak sangat antusias ketika dia melihat toko gaun pengantin yang terletak di sisi kiri jalan tidak jauh dari posisi MPV Alistair. Ivy dengan cepat membuka jendela mobil, menjulurkan kepalanya ke luar jendela, lalu dia tersenyum lebar. "Ah, akhirnya kita sampai di sini," ucapnya dengan gembira. Sesaat kemudian mereka tiba di depan bridal house, tanpa menunda-nunda Alistair memarkirkan MPVnya di sana dan meraih lengan Ivy. "Ayo, Ivy. Kita masuk ke dalam," ujar Alistair, menatap kekasihnya dengan penuh kasih sayang. "Ayo," sahut Ivy. Kemudian mereka memasuki toko lalu menyapa pemilik toko gaun pengantin yang duduk di belakang meja. "Selamat pagi, Bu," ucap Ivy dan Alistair bersamaan. "Selamat pagi, Tuan, No

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status