Share

Transmigration To Emerald Kingdom
Transmigration To Emerald Kingdom
Author: Vanila Michelle

1 Menemui Ivy

last update Last Updated: 2025-07-01 23:40:59

Alistair Andrews adalah seorang CEO dan konglomerat yang sangat tampan, pintar, sempurna, dan banyak wanita cantik menunggu antrean untuk mendaftar sebagai calon istrinya. Tetapi di antara para wanita itu, hanya Ivy Lefrancois yang paling menarik perhatiannya.

Ivy adalah putri dari konglomerat yang memiliki banyak perusahaan di berbagai kota di New York. Ivy menjabat sebagai CEO bank terkenal di New York, pada waktu itu mereka berencana untuk menikah di Prancis karena Ivy lahir di negara itu.

Namun, pernikahan mereka dibatalkan setelah Ivy melihat Alistair memeluk sekretarisnya dengan erat di pantai, bahkan Scarlett menyandarkan kepalanya di bahu Alistair.

Ivy berpikir jika mereka sedang berkencan di suatu pantai yang indah, maka Ivy putus dengan Alistair bahkan membatalkan rencana pernikahan mereka.

Sebenarnya, apa yang dilakukan Alistair pada waktu itu hanya untuk menenangkan Scarlett yang sedih karena cintanya pada Alistair tidak dibalas.

Ia menjadi bos yang baik dan cukup dekat dengan sekretarisnya, Alistair membawanya berjalan -jalan di pantai. Mereka berdua duduk di atas batu besar di tepi pantai, sementara Ivy melihat keduanya di sana.

Seperti biasa, Ivy dan kakak perempuannya selalu pergi ke pantai hanya untuk makan, mencurahkan isi hati mereka satu sama lain dan sebagainya.

Alistair tidak menyadari bahwa Ivy dan kakaknya perempuannya sering pergi ke Pantai Plumb setiap hari Minggu. Setelah Ivy melihat mereka, dia berlari sejauh mungkin untuk menghindari mereka sambil menangis. Ketika dia sampai di rumah, Ivy memutuskan Alistair melalui ponselnya tanpa mendengarkan penjelasan Alistair terlebih dahulu.

Beberapa minggu kemudian, Alistair yang masih tidak bisa bertemu Ivy di tempat kerja atau di rumah, tiba -tiba mendapat undangan dari seorang teman sekolah menengah yang memiliki galeri seni di Chicago.

Alistair sangat gembira ketika James mengundangnya untuk menghadiri pameran lukisan yang akan ia adakan minggu depan.

Alistair juga mengundang Scarlett untuk menemaninya ke pameran lukisan tersebut.

Sebelum mereka tiba di Chicago, pesawat yang membawa mereka ke sana tiba -tiba berbelok dan dengan cepat jatuh dengan tajam ke laut.

Alistair dan Scarlett tenggelam ke dasar lautan dengan penumpang yang lain, jiwa mereka pun berpindah ke tubuh pangeran dan putri di Kerajaan Emerald.

Pada waktu itu Pangeran Nicholas dan Putri Georgia tidak sadar karena seseorang telah meracuni mereka.

Orang itu adalah Ratu Garcia yang membenci putra dan putri Ratu Cecilia yang diasingkan ke sebuah desa yang jauh dari ibukota kerajaan.

~~~~~~~

Scarlett memiliki perasaan khusus untuk CEO tampan dan mempesona itu, tetapi Alistair hanya mencintai Ivy dan mereka akan menikah di Prancis.

Ivy, wanita paling cantik dan anggun seperti dewi bulan yang telah membuat Alistair jatuh cinta pada pandangan pertama. Sementara Alistair hanya menganggap Scarlett sebagai teman dan karyawannya.

Ivy tidak pernah cemburu pada Scarlett yang selalu ada di sekitar Alistair. Dia selalu berpikir positif tentang hubungan kerja mereka dan tidak tahu bahwa Scarlett diam -diam jatuh cinta pada Alistair.

Pagi itu adalah pagi yang cerah dan dingin, Alistair sudah berada di depan rumah Ivy. Dia sengaja menjemputnya karena dia ada hal yang penting untuk dibicarakan dengan Ivy.

Ketika Scarlett mengharapkan cinta Alistair yang hanya menganggapnya sebagai teman dalam kehidupan sehari -hari dan sebagai karyawan di perusahaan, di tempat lain Alistair sedang merencanakan pernikahan dengan Ivy.

"Halo, Ivy," ucap Alistair, dia tersenyum manis pada wanita berambut bergelombang itu.

"Hai, Alistair. Selamat pagi, Sayang," jawab Ivy, tersenyum padanya juga, lalu dia memeluk Alistair.

"Selamat pagi. Kamu sangat cantik pagi ini, bahkan lebih cantik dari biasanya," tambah Alistair, membuat wajah Ivy tiba -tiba menjadi merah.

"Benarkah ?? Terima kasih atas pujiannya." Ivy tersipu malu dan senang dipuji oleh CEO yang sangat tampan, keren dan atletis.

"Ayo, Nona. Sudah waktunya bagi kita untuk berjalan -jalan di taman. Sebelum kita pergi bekerja, aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu hal. Apa kamu sudah sarapan?" tanya Alistair lembut, menatap Ivy dengan penuh perhatian.

"Aku sudah sarapan, Ali," jawab Ivy.

"Oke, ayo pergi," ujar Alistair, ia meraih tangan Ivy dan Ivy mengangguk perlahan.

Sesaat kemudian, mereka sudah berada di dalam MPV merah Alistair. Ivy menatap lurus ke jalan raya, sementara Alistair menyentuh lengan kekasihnya ketika tangan kirinya melajukan kendaraan.

"Ivy, apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Aku sedang memikirkan Scarlett," jawab Ivy pelan, lalu dia mengambil napas dalam-dalam.

"Kenapa kamu tiba -tiba memikirkan sekretarisku? Apakah Scarlett penting bagimu?" Alistair menatap Ivy sejenak.

"Scarlett tidak terlalu penting bagiku, tapi aku menganggapnya sebagai temanku. Jika aku memikirkannya, itu karena aku ingin memastikan bahwa hubungan antara kalian berdua hanyalah bos dan bawahan, atau lebih dari sekadar sekretaris dan bos?" Ivy bertanya dengan curiga.

"Ha, ha, ha ... apa menurutmu aku juga mencintai wanita itu?? Apa kamu cemburu?? Mengapa kamu meragukan perasaanku padamu??"

"Aku tidak meragukan perasaanmu padaku, Ali. Memang kenapa kalau aku ingin memastikan hubungan kalian selama ini? Scarlett memiliki wajah yang manis, baik hati, menyenangkan, bahkan beberapa staf yang bekerja di hotel menyukai Scarlett," Ivy menjelaskan, suaranya terdengar gelisah.

"Percayalah, aku tidak akan pernah mencintai wanita lain selain kamu, meskipun dia jauh lebih cantik dan baik dari kamu. Kalau aku baik pada Scarlett, itu tidak berarti aku jatuh cinta padanya. Sebagai CEO perusahaan terkenal di New York, aku harus mempertahankan citraku di depan semua orang. Aku tidak ingin membedakan mereka, aku juga tidak ingin memperlakukan seluruh staf dengan semena-mena, "Alistair melihat kembali ke Ivy, tatapannya sangat dalam, penuh kasih sayang dan hangat.

"Baiklah, aku percaya padamu, Alistair," Ivy menatap wajah tampan Alistair mencoba mempercayai semua yang dia katakan, lalu dia menyandarkan kepalanya di bahu kanan Alistair.

😊😊😊

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Transmigration To Emerald Kingdom   9 Putus

    Alistair melihat bahwa panggilan itu telah membuatnya berada dalam kebingungan, karena Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Alistair tanpa alasan yang jelas. Sementara Scarlett yang berada di samping Alistair tersenyum jahat setelah mencuri dengar percakapan antara Ali dan Ivy. "Sedikit lagi aku akan memilikimu, Alistair. Kamu pasti bisa melupakan Ivy," gumam Scarlett tersenyum licik. Alistair menyimpan ponselnya kembali di saku kemejanya. Dia menatap Scarlett yang sedang menatap pantai, Scarlett menyusut air matanya dan berpura-pura bersikap manis di depan bosnya. "Apa kamu baik -baik saja, Pak? Aku minta maaf kalau aku bertanya, kenapa Nona Ivy tiba-tiba memutuskan hubungannya denganmu? Bukankah kalian akan segera menikah?" Scarlett bertanya. "Aku tidak tahu. Aku tidak mengerti kenapa Ivy tiba-tiba memutuskan hubungan kami." Ali mengambil napas dalam-dalam. "Mungkin Nona Ivy memiliki alasan yang jelas sampai dia memutuskan hubungannya denganmu. Kamu seharusnya tida

  • Transmigration To Emerald Kingdom   8 Pemandangan Yang Menyakitkan Hati

    Minggu pagi, seperti biasa Ivy dengan kakak perempuannya berjalan-jalan di Plumb Beach, menikmati suasana pagi yang begitu sejuk dan cerah, mereka makan minum sambil menatap ke arah laut biru yang indah. "Kak, pantai ini sangat indah ya, terutama jika kita mengunjunginya saat matahari terbenam," ucap Ivy sambil menikmati angin yang bertiup lembut ke wajahnya, dia tersenyum tipis. Rosa mengangguk perlahan, dia tersenyum lebar pada Ivy. "Aku sangat suka pemandangan di sini." "Aku juga." Ivy menatap sisi lain pantai dan tanpa sengaja kedua matanya tiba -tiba memelototi seorang pria yang paling dia cintai sedang memeluk wanita lain di seberang sana, dan ia langsung salah sangka terhadap Alistair. Tanpa Ivy sadari, air matanya perlahan -lahan menetes di pipinya dan hatinya sangat sakit seperti dicabik-cabik rasanya. "Vy, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba menangis?" tanya Rosa yang terkejut ketika dia melihat Ivy menangis. Rosa memandangi adik perempuannya yang sedang melihat Alistair d

  • Transmigration To Emerald Kingdom   7 Rencana Licik Scarlett

    Alistair melihat Ivy sangat kesakitan, lalu dia menyentuh tangan wanita itu berharap dapat menenangkannya. "Sayang, apa masih sangat sakit?" Alistair bertanya dengan ekspresi khawatir. "Ya ... sakit banget," jawab Ivy lirih. Alistair mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika dia melihat Ivy hampir tidak sadar. "Alistair, perutku sakit," ucap Ivy pelan sambil menyentuh perutnya yang terasa lebih menyakitkan. Segera mobil yang dikendarai oleh Alistair berhenti di depan rumah sakit. Dia segera turun dari mobil dan menggendong Ivy menuju lobi rumah sakit. "Tolong bantu tunangan saya!" Alistair berteriak pada perawat yang sedang berjalan ke lorong rumah sakit. Melihat ada seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan, perawat itu segera membawa brankar yang diletakkan di depan ruang IGD, lalu Alistair perlahan-lahan meletakkan Ivy di brankar itu. "Tuan, Anda tenang dulu ya, dokter akan memeriksa kondisi wanita ini," ujar perawat bertubuh jangkung dan berkacamata. B

  • Transmigration To Emerald Kingdom   6 Apa yang terjadi pada Ivy?

    Setelah memilih dan mengenakan gaun pengantin dengan model off-shoulder, dengan ornamen pita putih di bagian perut, manik-manik, dan payet berbentuk bunga di bagian atas juga di bawah gaun, Ivy mengenakan gaun kedua yang ia pilih dengan model putri duyung juga off-shoulder.Dia mendekatkan dirinya di depan cermin, berputar dengan senyum bahagia, auranya yang cantik dan bersinar terpancar dengan jelas dari wajah Ivy. Dia sangat elegan dan sempurna. Beberapa saat kemudian, Ivy keluar dari ruang pas mendekati Alistair yang masih menunggunya di sudut ruangan yang digunakan untuk memajang berbagai model tuksedo pernikahan, serta berfungsi sebagai kamar pas. Ivy perlahan-lahan melangkah ke arah kekasihnya di sofa merah minimalis, lalu dia memanggil Alistair. "Ali ..."Ketika Ivy mendekatinya, Ali sedang mengirim pesan ke sekretarisnya melalui aplikasi obrolan kuning. Saat mendengar suara Ivy, dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan perlahan-lahan menoleh ke Ivy. "Ali, apa kamu suka ga

  • Transmigration To Emerald Kingdom   5 Beautiful and Graceful Like a Queen

    "Oke, kalau begitu aku akan mencoba gaun pengantin ini dulu. Bu, di mana ruang pasnya?" Ivy bertanya setelah dia melihat gaun pengantin yang di pasang manekin, ia terlihat sangat bersemangat. Kemudian pemilik bridal house mendekati Ivy dan berkata kepadanya. "Ruang pas ada di lantai 3, Nona. Tunggu sebentar, saya akan meminta asisten saya melepas gaun itu dari manekin terlebih dahulu."Ivy mengangguk dan tersenyum ramah pada bridal house itu. "Terima kasih, Bu.""Sama-sama," jawabnya, lalu dia meninggalkan ruangan tempat gaun pengantin dipajang di lantai 2, melangkah menuruni tangga melingkar putih, lalu memasuki ruangan lain. Dia mendekati salah satu asistennya yang sedang memasukkan beberapa gaun pengantin ke dalam lemari kaca."Audrey, kemari," ucap wanita jangkung dan ramping itu. Asisten pemilik Sapphire Bridal House itu bergegas menutup pintu lemari kaca, lalu beralih ke Caroline. "Ya, Bu." Dia berjalan ke Caroline yang berdiri di dekat pintu masuk ruangan. "Ayo ikut aku ke

  • Transmigration To Emerald Kingdom   4 Bridal House dan Gaun Pengantin Yang Indah

    Alistair akhirnya mengalah dan mengajak Ivy ke Sapphire Bridal House untuk memilih gaun pengantin yang sesuai dengan seleranya. Sekitar tiga puluh lima menit kemudian, mereka tiba di distrik Jorge dan Alistair dengan cepat melajukan mobilnya ke arah bridal house.Ivy tampak sangat antusias ketika dia melihat toko gaun pengantin yang terletak di sisi kiri jalan tidak jauh dari posisi MPV Alistair. Ivy dengan cepat membuka jendela mobil, menjulurkan kepalanya ke luar jendela, lalu dia tersenyum lebar. "Ah, akhirnya kita sampai di sini," ucapnya dengan gembira. Sesaat kemudian mereka tiba di depan bridal house, tanpa menunda-nunda Alistair memarkirkan MPVnya di sana dan meraih lengan Ivy. "Ayo, Ivy. Kita masuk ke dalam," ujar Alistair, menatap kekasihnya dengan penuh kasih sayang. "Ayo," sahut Ivy. Kemudian mereka memasuki toko lalu menyapa pemilik toko gaun pengantin yang duduk di belakang meja. "Selamat pagi, Bu," ucap Ivy dan Alistair bersamaan. "Selamat pagi, Tuan, No

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status