Share

45. Sakit

Aku tidak ingin berbohong, jadi aku katakan saja sejujurnya. “Nenek Lucy sudah tahu tentang keadaan pernikahan kita yang buruk. Beliau membelikanku rumah dan melarangku hidup bersamamu.”

“Ana Lopez, di mana kau bisa hidup tanpa aku? Cepat pulang dan aku tidak akan menjemputmu secara paksa.” Suara David terdengar marah.

“Tuan Wales, aku tinggal di rumahmu. Namun kau tidak pernah pulang. Apa bedanya jika aku tidak tinggal satu atap denganmu?” David memang tidak pernah pulang ke penthouse-nya. Ia hanya akan pulang jika ingin menyalurkan hasrat biologisnya.

“Ana, jangan pancing kemarahanku!” teriak David.

Langsung kumatikan saja ponselku dan tidak ingin mendengar bentakannya. Sebenarnya jantungku berdebar saat David membentakku. Tapi aku ingin keluar dari cengkramannya David. Aku tidak ingin selamanya dikendalikan laki-laki itu.

Perhatianku kembali ke komputer lamaku. Aku pun berdecak kesal, ternyata komputerku kembali tidak bisa dinyalakan. Sehingga memaksaku untuk membawa komputer terseb
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status